mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Alternatif Kalsium Non-susu untuk Ibu Hamil yang Didera Intoleransi Laktosa

Alternatif Kalsium Non-susu untuk Ibu Hamil yang Didera Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan yang umum. Kondisi ini terjadi karena tubuh tak mampu memproduksi cukup laktase, enzim yang berkembang di dalam usus kecil. Laktase digunakan untuk mencerna laktosa, sejenis gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu.

Gejala intoleransi laktosa biasanya berkembang dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejalanya termasuk diare, perut kembung dan mual.

Intoleransi laktosa dapat dimulai pada usia berapa pun dan dapat berkembang melalui masa kanak-kanak. Bisa juga muncul untuk pertama kalinya antara usia 20 dan 40 tahun. Intoleransi laktosa pada orang dewasa cenderung menjadi kondisi seumur hidup dan diturunkan dalam keluarga. Kerap terjadi pada keturunan Afrika, Mediterania atau Asia.

Sangat sedikit orang yang benar-benar tidak toleran terhadap laktosa. Acapkali mereka yang menderita kondisi tersebut dapat menoleransi sejumlah kecil produk susu yang terkandung dalam makanan atau minuman. Kondisinya bakal kian parah jika seseorang sangat sering mengonsumsi produk berbahan baku susu.

 

Akankah intoleransi laktosa memburuk selama kehamilan?

Pertama-tama, mari kita mengenali manfaat susu. Terlebih bagi Moms yang tengah mengandung.

Susu mengandung kalsium yang bermanfaat bagi Moms dan janin, antara lain:

1. Dapat meminimalisir risiko preeklamsia

Bagi ibu hamil, kalsium begitu bermanfaat untuk meminimalisir risiko terjadinya preeklamsia. Risiko preeklamsia memungkinkan tingginya kematian pada ibu dan anak pascamelahirkan. Untuk itu, sebisa mungkin penuhi kebutuhan kalsium selama kehamilan hingga tiba saatnya persalinan. Lanjutkan mengonsumsi kalsium tambahan selama menyusui, ya.

2. Baik untuk tumbuh gigi dan tulang janin

Kalsium membantu mengoptimalkan pertumbuhan gigi dan tulang janin dalam rahim Moms.

3. Perkembangan otot dan saraf si Kecil

Janin di dalam kandungan akan mengalami pertumbuhan otot dan sarafnya secara bertahap dan tentu mengambil asupan kalsium dari tubh Moms. Optimalnya pertumbuhan saraf dan otot janin ini berasal dari kecukupan kalsium untuk ibu hamil sepanjang masa mengandung.

Jadi, sebetulnya seberapa kuat kemampuan penyerapan kalsium ibu hamil?

Bagi banyak perempuan, kemampuan mencerna laktosa sebenarnya meningkat selama kehamilan, terutama pada tahap akhir. Intoleransi laktosa tak akan berdampak buruk pada janin.

Keluhan terkait intoleransi laktosa cenderung umum dan tidak ada efek samping seperti diare, kembung atau keram yang dapat melukai janin.

Ada banyak alternatif produk susu seperti yogurt, keju, krim dan es krim. Alternatif bebas susu dapat dibuat dari, misalnya, kedelai, kacang-kacangan (seperti almond dan kemiri), beras, kelapa, dan gandum.

Susu dan produk olahan susu merupakan sumber kalsium yang bagus. Itulah mengapa penting bagi ibu hamil mengambil manfaat dari sumber kalsium lain, jika didera intoleransi laktosa.

Berikut adalah beberapa sumber kalsium non-susu yang dapat menjadi pilihan:

  • Sayuran berdaun hijau, seperti selada air atau kangkung
  • Tahu
  • Kacang kedelai dan minuman kedelai dengan tambahan kalsium
  • Roti dan apapun yang dibuat dengan tepung yang diperkaya
  • Kacang dan biji-bijian, seperti almond, hazelnut dan biji wijen

Jika merasa kesulitan untuk mengonsumsi sumber kalsium non-susu, Moms mungkin perlu mengonsumsi suplemen kalsium setiap hari. Jangan sampai kekurangan kalsium selama hamil, ya. Beberapa dampak buruk akibat kekurangan kalsium ketika mengandung, termasuk:

  • Pengeroposan tulang
  • Gangguan detak jantung
  • Kerap mengalami gangguan pada perut

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan

Bagikan Artikel: