mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

6 Stimulasi Sederhana agar ASI Cepat Keluar

6 Stimulasi Sederhana agar ASI Cepat Keluar

Sudah bukan rahasia lagi, ada beragam manfaat air susu ibu (ASI) bagi tumbuh kembang bayi. Mulai dari ASI menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi, melindungi bayi dari kuman penyakit, mencegah bayi dan malnutrisi, mengurangi risiko kanker, hingga membuat bayi tumbuh kuat dan cerdas. Kini, makin banyak ibu yang memiliki kesadaran tinggi untuk memberikan ASI kepada bayinya.

Namun, perjalanan menyusui tak semudah membalikkan telapak tangan. Pada prakteknya, masih banyak ibu yang air susunya tidak langsung keluar pasca melahirkan. Ada banyak sebab kenapa ASI ibu tidak keluar atau bisa jadi keluar tapi jumlahnya sangat sedikit, sehingga bayi terlihat kehausan. Jika Moms memutuskan untuk terus mencoba menyusui, yakinlah bahwa dengan sedikit kesabaran, beberapa perencanaan yang cerdas, dan resolusi yang tegas, Moms telah meningkatkan peluang untuk sukses menyusui. 

 

Berikut ini beberapa tips sederhana yang dapat Moms coba agar ASI cepat keluar.

Persiapan Moms Sebelum Menyusui

  • Konsultasi dengan Konsultan Laktasi

Sebelum kelahiran Si Kecil, Moms dapat berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau pakar keperawatan. Konsultan akan berbagi langkah-langkah persiapan menyusui. Selain itu, jika nantinya terjadi masalah, Moms sudah tahu akan menghubungi siapa.

  • Melihat Langsung Ibu Menyusui

Jika Moms memiliki teman yang sedang menyusui, tanyakan apakah Moms dapat melihatnya menyusui bayinya. Jika diperbolehkan, Moms dapat belajar langsung dari orang yang lebih dulu berpengalaman soal menyusui. Jika tidak, Moms dapat menghadiri kelas-kelas menyusui dimana di situ dapat bertanya banyak hal seputar ASI.

  • Ciptakan Ruang Menyusui

Sebelum Si Kecil lahir, Moms dapat menciptakan area menyusui. Misalnya, dengan menyiapkan kursi yang nyaman ditambah bantal menyusui. Di samping kursi, letakkan meja untuk meletakkan makanan ringan, air, kain, buku, dan peralatan lainnya. Buatlah senyaman mungkin karena Moms akan banyak menghabiskan waktu di situ.

  • Konsultasi dengan Pihak Rumah Sakit

Tanyakan kepada pihak rumah sakit, apakah Moms bisa membawa bayi berada di kamar setelah Si kecil lahir. Semakin cepat bersama maka semakin terjalin ikatan atau bounding antara ibu dan bayi.

 

Tips Menyusui di Rumah Sakit

  • Jangan Diam Saja atau Menunggu Bantuan

Saat di rumah sakit setelah melahirkan, Moms sebaiknya bersifat proaktif. Misalnya, jika dokter mengatakan bayi tidak bertambah berat badannya, segera konsultasi dengan ahli. Jika ASI tidak juga lancar, hubungi konsultan. Jika naluri Moms merasa ada sesuatu yang tidak benar, segeralah ikuti dan cari bantuan secara aktif.

  • Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Usahakan untuk menyusui satu jam pertama setelah melahirkan, karena dua jam kemudian, kebanyakan bayi sulit dibangunkan. Mungkin Moms baru sedikit memproduksi kolostrum, tetapi bagi perut bayi yang baru lahir itu sudah cukup.

  • Minta Dukungan Suami

Jika memungkinkan, suami harus bersama Moms saat bertemu dengan konsultan laktasi, baik di rumah sakit atau sesudahnya. Suami dapat membantu di kala Moms sangat kelelahan dan kurang tidur. Berdua bersama suami, Moms dapat mencari solusi terbaik.

  • Hindari Susu Formula

Meskipun ASI baru keluar sedikit, yakinlah Moms mampu menyusui. Susu formula yang terlanjur diberikan pada bayi baru lahir dapat memengaruhi suplai ASI.

 

Saat Moms Menyusui di Rumah

  • Perbaiki Posisi Menyusui

Untuk mendapatkan posisi mulut bayi melekat ke puting, posisikan perut bayi menempel perut ibu. Wajah terutama hidung usahakan mengarah ke puting, sehingga ia akan mengangkat kepala, membuka mulut lebar, dan melekat pada puting. Letakkan tangan Moms di tengkuk bayi agar tetap mendekat di puting.

  • Jangan Menghitung Waktu Menyusui

Pada awal-awal masa menyusui, Moms sebaiknya membiarkan Si kecil menyusu sampai puas di payudara pertama dan melepasnya. Baru kemudian tawarkan payudara kedua. Biasanya beberapa bayi akan menyusu lebih lama pada payudara pertama.

  • Hindari Empeng atau Pacifer

Hindari pemberian empeng atau pacifer untuk bulan pertama selama proses menyusui. Empeng dapat menekan rasa lapar pada bayi selama periode kritis sehingga ia enggan menyusu.

  • Ambil Posisi Tidur Miring

Moms dapat mencoba berbagai posisi menyusui yang nyaman. Salah satunya posisi menyusui tidur miring. Posisi ini memungkinkan Moms mengistirahatkan bahu dan punggung bagian bawah. Posisi ini juga baik untuk ibu menyusui yang melahirkan secara caesar.

  • Menyusui Lebih Sering

Jika bayi lebih sering tertidur di payudara, cobalah membangunkannya dengan menggelitik bagian bawah kaki, membelai di bawah dagu, atau menyentuh dengan waslap. Dengan menyusui lebih sering, Moms dapat meningkatkan suplai ASI.

  • Perhatikan Asupan Nutrisi

Moms, perhatikan menu makanan ibu menyusui. Moms akan membutukan lebih banyak kalori saat menyusui daripada saat hamil. Setidaknya Moms membutuhkan sekitar 300 kalori lebih banyak per hari, bahkan lebih banyak jika Moms mulai berolahraga. Perhatikan asupan nutrisi yang masuk baik kuantitas maupun kualitasnya. Tapi, jangan berlebihan ya Moms. Cukup tiga kali makan dengan gizi seimbang ditambah camilan sehat akan memperlancar produksi ASI.

Bagikan Artikel: