mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Kapan bayi mulai bisa tengkurap dan bagaimana cara melatihnya? Berikut penjelasannya!

Kapan bayi mulai bisa tengkurap dan bagaimana cara melatihnya? Berikut penjelasannya!

Memperhatikan setiap perkembangan si kecil di tahun pertamanya pasti sangat menyenangkan, terutama bagi Moms yang baru saja memiliki anak. Mulai dari membalikan badanya atau tengkurap, duduk, kemudian merangkak hingga sampai bisa berjalan. Dari semua tahapan tersebut, perkembangan pertama si kecil adalah membalikan badanya atau tengkurap.

Tengkurap merupakan salah satu tahap perkembangan bayi yang penting. Oleh karena itu Moms perlu ikut mendukung tumbuh kembang si kecil di tahap ini. Namun, sebetulnya pada usia berapa bulan bayi bisa mulai tengkurap sendiri dan bagaimana melatihnya? 

Usia Berapa bulan bayi bisa tengkurap?

Dikutip dari American Academy of Pediatrics (AAP), sebetulnya bayi boleh tengkurap sejak kepulangannya dari rumah sakit. Namun biasanya pada usia tersebut mungkin belum dapat melakukannya dengan benar-benar baik. Moms dapat memulainya dengan mencoba menelungkupkan si kecil ke dada, sambil melakukan kontak kulit. Hal ini juga bermanfaat untuk mempererat ikatan batin antara ibu dan anak. 

Baca Juga : 2 Tanda Bayi Sesak Nafas yang Perlu Moms Waspadai

Sebelum benar-benar bisa tengkurap, si kecil biasanya akan mulai mengangkat kepalanya terlebih dahulu. Bayi secara alami akan dapat mengangkat kepala sekitar 45 derajat di sekitar usia 1 bulan 3 minggu. Biasanya bayi akan mengakat kepalanya untuk melihat apa yang ada di sekitarnya.

Tepat di usia 3 bulan, umumnya bayi sudah dapat mengangkat kepalanya hingga 90 derajat. Setelah bayi sudah bisa mengangkat kepalanya dengan baik, maka mereka mulai ke tahap selanjutnya yakni tengkurap. Moms biasanya dapat melihat si kecil sudah dapat tengkurap dengan baik ketika usianya menginjak 4 bulan.  

Moms dapat membiarkan bayi tengkurap 2 sampai 3 kali dalam sehari dan setiap sesinya berlangsung selama 3 sampai 5 menit saja, atau tergantung usia bayi. Jika si kecil sudah mulai terbiasa, Moms bisa melakukannya lebih sering atau dengan waktu yang lebih lama. Aktivitas tengkurap ini dapat dilakukan saat kondisi bayi bangun tidur atau tidak tampak mengantuk.Moms jangan membiarkan bayi tengkurap ketika setelah makan ya Moms.

Baca Juga : 4 Tips Mengompres Bayi Demam di Rumah

Manfaat tengkurap untuk perkembangan bayi

1. Memperkuat otot dan motorik bayi

Aktivitas tengkurap akan mendorong bayi untuk belajar mengangkat kepalanya secara bertahap. Tidak hanya itu, hal ini ternyata juga bermanfaat untuk memperkuat otot kepala, leher, dan juga bahunya, serta melatih keterampilan motorik. Semakin sering si kecil melakukan tengkurap, maka perkembangan motoriknya pun akan lebih cepat berkembang.

2. Mengurangi risiko kepala peyang

Manfaat lain dari tengkurap yakni dapat membantu mencegah kepala peyang pada bayi. Terlalu sering tidur dengan posisi telentang merupakan penyebab terjadi kepala peyang pada bayi. Hal ini dikarenakan, jika kepala bayi terbiasa berada dalam posisi yang sama untuk jangka waktu yang cukup lama, lempeng pada tulang tengkorak dapat menimbulkan titik datar.

3. Meningkatkan perkembangan sensorik bayi

Saat tengkurap, si kecil akan menyentuh alas yang Moms gunakan sehingga dapat melatih kemampuan sensoriknya. Si kecil akan belajar mengenal tekstur benda yang dipegang sambil mengeksplorasi pandangan yang berbeda selama dalam posisi tengkurap.

Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan saat melatih si kecil tengkurap, Moms juga dapat menggunakan Mugu Folding Play Mat sebagai alasnya. Moms bisa mendapat Mugu Folding Play Mat dengan mudah hanya di website Mooimom

Bagikan Artikel: