mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jerawat Pada Bayi Baru Lahir, Penyebab dan Cara Penanganan Yang Tepat

Jerawat Pada Bayi Baru Lahir, Penyebab dan Cara Penanganan Yang Tepat

Jerawat biasa dialami oleh remaja yang baru puber. Akan tetapi, ternyata bayi pun bisa berjerawat. Meskipun begitu, Moms tidak perlu khawatir berlebih, karena timbulnya jerawat pada bayi baru lahir tergolong jarang. Lalu, jika ada jerawat timbul di kulit si buah hati apa yang harus dilakukan? Untuk tahu mengetahui lebih jauh, simak ulasan berikut ini:

Apa Itu Jerawat Pada Bayi Baru Lahir? 

Jerawat pada bayi dikenal dengan nama neonatal acne yang biasa muncul pada saat si kecil baru lahir atau 2 minggu hingga berusia 6 minggu. Umumnya jerawat bayi muncul di wajah, leher, dan punggung. Tampilannya pun sama seperti jerawat pada umumnya, yakni adanya bintil berwarna putih atau merah yang disertai kulit kemerahan di sekelilingnya. 

Banyak orang salah mengerti antara jerawat bayi dan milia. Tidak seperti jerawat, milia kerap dialami oleh bayi baru lahir. Bentuk milia pun berbeda dari jerawat. Milia bisa dikenali dari bintil berwarna putih di kulit bayi tanpa adanya kulit kemerahan. 

Penyebab Munculnya Jerawat Pada Bayi

Hingga saat ini, penyebab munculnya jerawat bayi masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memicu timbulnya jerawat pada bayi. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  1. Hormon Dari Ibu

Pada saat akhir masa kehamilan, hormon pada ibu bisa masuk ke dalam bayi melalui plasenta. Ketika bayi lahir, sisa hormon tersebut masih terdapat di dalam sirkulasi darah bayi. Hormon yang dimaksud adalah hormon androgen. 

Pada bayi baru lahir, hormon androgen merangsang produksi kelenjar yang menghasilkan minyak. Akibatnya, jerawat pun muncul pada buah hati. Umumnya, jerawat lebih sering ditemukan pada bayi laki-laki ketimbang bayi perempuan. 

  1. Sensitivitas Kulit Bayi

Tidak seperti kulit orang dewasa, kulit bayi masih sangat sensitif. Oleh karena itu, sedikit paparan beberapa zat pada kulit bayi bisa mengakibatkan iritasi hingga jerawat. Zat-zat yang dimaksud antara lain susu formula, ASI, sabun yang mengandung deterjen, dan bahan kasar yang dicuci dengan deterjen biasa. 

  1. Bakteri di Kulit Bayi

Bakteri bisa tumbuh dimana saja, termasuk di permukaan kulit bayi. Namun, hal ini merupakan hal yang normal terjadi. Bakteri normal yang tumbuh di permukaan kulit disebut flora normal kulit. 

Masalah jerawat baru muncul ketika bayi memproduksi minyak berlebih atau ada sumbatan di pori-pori kulit. Interaksi antara minyak atau sumbatan dengan flora normal kulit memicu munculnya jerawat pada bayi. 

  1. Produk Perawatan Kulit Bayi

Produk perawatan kulit bayi umumnya memang didesain khusus untuk kulit bayi. Meski demikian ada beberapa produk perawatan kulit bayi yang ternyata mengandung minyak. Produk-produk seperti ini akan menyebabkan kulit bayi semakin berminyak. Alhasil, jerawat pada bayi pun muncul. 


Baca juga:
Ketombe pada Bayi Baru Lahir: Kenali Penyebab dan Cara Menghilangkannya


$[banner_single]$

jerawat pada bayi baru lahir

Cara Menangani Jerawat Bayi 

Umumnya, jerawat pada bayi baru lahir bisa hilang sendirinya. Meskipun demikian, Moms bisa melakukan perawatan pada jerawat bayi agar tidak semakin parah. Nah, berikut ini adalah cara menangani jerawat pada bayi yang bisa dilakukan:

  1. Menjaga Kebersihan Kulit Bayi 

Kunci dari hilangnya jerawat pada bayi adalah menjaga kebersihan kulit bayi. Setiap hari Moms perlu membersihkan kulit, terutama pada bagian wajah dengan air. Gunakan air hangat suam-suam kuku, bukan air panas agar kulit bayi tidak melepuh. 

Pada saat membersihkan kulit atau wajah bayi, Moms tidak perlu menggunakan sabun. Jangan lupa usap atau tepuk-tepuk dengan handuk lembut setelah dibersihkan. 

  1. Menghindari Penggunaan Tisu Basah

Ketika akan mengelap sisa ASI atau air liur di sekitar wajah bayi, gunakan tisu kering. Hindari penggunaan tisu basah untuk mengelap bagian wajah bayi. Hal ini dikarenakan tisu basah biasanya mengandung pewangi atau alkohol yang bisa mengiritasi kulit bayi. Tidak hanya itu, tisu basah juga bisa menyebabkan kulit bayi menjadi kering. 

  1. Menghindari Produk Perawatan Yang Terlalu Keras

Moms sebaiknya tidak menggunakan produk perawatan pada bayi yang baru lahir. Produk-produk seperti loison dapat menyumbat pori-pori kulit bayi, sehingga memicu terjadinya jerawat. Sabun mandi berbusa, sabun mandi yang mengandung pewangi sebaiknya juga dihindari karena mengandung bahan kimia yang bisa membuat kulit bayi iritasi dan kering. 


Baca juga:
Penyebab dan Tips Mengatasi Rambut Bayi Tipis


  1. Tidak Memencet Jerawat yang Ada Pada Bayi

Sama seperti jerawat pada orang dewasa, jerawat pada bayi juga tidak boleh dipencet. Selain bisa memperparah kondisi jerawat, tangan Moms yang kurang higienis bisa menimbulkan infeksi bakteri yang tentunya memperparah kondisi bayi. Biarkan jerawat hilang tanpa perlu memencetnya. 

  1. Menggunakan Obat Salep Atau Krim Sesuai Petunjuk Dokter 

Jika Moms memutuskan untuk menggunakan krim atau obat salep, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Gunakan krim sesuai anjuran dan petunjuk dokter. Penggunaan krim yang tidak sesuai justru akan memicu munculnya jerawat atau malah memperburuk kondisi jerawat bayi. 

Jerawat pada bayi baru lahir merupakan kondisi yang jarang terjadi dan juga tidak membahayakan. Oleh karena itu, Moms tidak perlu panik dan khawatir berlebih jika terdapat jerawat pada kulit si kecil. Jaga kebersihan bayi dan berikan bantal bayi dengan bahan yang lembut untuk kulit si kecil, moms bisa menggunakan MOOIMOM Sloped Pillow bantal yang terbuat dari memory foam yang sudah pasti lembut dan adem saat kulit wajah si kecil menempel di bantal. Selain itu bantal ini juga dapat menopang leher si kecil dengan baik saat sedang tidur, sehingga tubuh dan tulang bagian belakangnya terjaga.

jerawat pada bayi baru lahir

Bagikan Artikel: