Gizi Buruk Pada Anak, Ini yang Perlu Diketahui!

Salsa

16 Sep 2021


Moms pasti tidak asing dengan kata ‘gizi buruk’ pada anak. Namun, ternyata, gizi buruk bukan hanya mengenai kurangnya gizi. Gizi buruk atau yang disebut malnutrisi mengacu pada terlalu sedikit atau terlalu banyak nutrisi tertentu. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk pertumbuhan terhambat, masalah mata, diabetes dan penyakit jantung. Dikutip dari Healthline.com, penyebab gizi buruk pada anak atau malnutrisi meliputi
- Kurang gizi: Jenis gizi buruk ini terjadi karena tidak mendapatkan cukup protein, kalori, atau zat gizi mikro. Hal ini menyebabkan rendahnya berat badan hingga stunting.
- Overnutrition: Over konsumsi nutrisi tertentu, seperti protein, kalori atau lemak, juga dapat menyebabkan gizi buruk. Hal ini biasanya mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Anak yang kekurangan gizi seringkali mengalami kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, seng, vitamin A, dan yodium. Namun, kekurangan zat gizi mikro juga dapat terjadi dengan kelebihan gizi. Mungkin saja kelebihan berat badan atau obesitas karena konsumsi kalori yang berlebihan tetapi tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral pada saat yang bersamaan. Adapula yang mengonsumsi makanan yang berkontribusi terhadap kelebihan gizi, seperti makanan yang digoreng dan manis, cenderung tinggi kalori dan lemak tetapi rendah nutrisi lainnya.
Baca Juga: Bayi Makan Es Krim, Boleh! Asal Moms Harus Perhatikan Hal Ini
Mampu mengenali kekurangan gizi dapat membantu Moms dan dokter untuk mengidentifikasi dan menangani masalah yang berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan gizi.
1. Kurang gizi
Kurang gizi biasanya hasil dari tidak mendapatkan cukup nutrisi dalam pola makan si Kecil. Hal ini dapat menyebabkan
- Penurunan berat badan
- Perut kembung
- Rambut dan kulit kering
- Penyembuhan luka yang tertunda
- Kelelahan
- Perkembangan intelektualnya terhambat
- Sifat lekas marah dan sulit berkonsentrasi
Kwashiorkor, kekurangan protein yang parah menyebabkan retensi cairan dan perut yang menonjol. Di sisi lain, kondisi marasmus yang diakibatkan oleh kekurangan kalori yang parah, menyebabkan pemborosan dan kehilangan lemak dan otot yang signifikan. Kekurangan gizi juga dapat menyebabkan kekurangan zat gizi mikro. Beberapa kekurangan yang paling umum dan gejalanya termasuk:
- Vitamin A: Mata kering, rabun senja, peningkatan risiko infeksi
- Seng: Kehilangan nafsu makan, pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka yang tertunda, rambut rontok, diare
- Zat Besi: Gangguan fungsi otak, masalah pengaturan suhu tubuh, masalah perut
- Yodium: Pembesaran kelenjar tiroid (gondok), masalah pertumbuhan dan perkembangan
Karena kekurangan gizi menyebabkan masalah fisik dan masalah kesehatan yang serius, hal itu dapat meningkatkan risiko yang sangat buruk pada si Kecil. Faktanya, diperkirakan stunting, wasting, dan defisiensi zinc dan vitamin A berkontribusi hingga 45% dari semua kematian anak pada tahun 2011.
2. Kelebihan gizi
Tanda-tanda utama kelebihan gizi adalah kelebihan berat badan dan obesitas, tetapi juga dapat menyebabkan kekurangan gizi. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih cenderung memiliki asupan yang tidak memadai dan kadar vitamin dan mineral tertentu dalam darah rendah dibandingkan dengan anak lain yang memiliki berat badan normal. Satu studi pada 285 remaja menemukan bahwa kadar vitamin A dan E dalam darah pada orang gemuk adalah 2-10% lebih rendah daripada peserta dengan berat badan normal.
Hal ini diakibatkan oleh kelebihan berat badan dan obesitas dapat diakibatkan oleh konsumsi berlebihan makanan cepat saji, makanan manis dan olahan yang tinggi kalori dan lemak tetapi rendah nutrisi lainnya. Sebuah penelitian di lebih dari 17.000 orang dewasa dan anak-anak menemukan bahwa mereka yang makan makanan cepat saji memiliki asupan vitamin A dan C yang jauh lebih rendah dan konsumsi kalori, lemak, dan natrium yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi jenis makanan ini.
Baca Juga: Perlu Tahu Moms, ini Jadwal MPASI Bayi 6 Bulan Ini!
Cara Mengatasi Gizi Buruk Pada Anak
Mencegah dan mengobati gizi buruk melibatkan cara mengatasi penyebab yang mendasarinya. Instansi pemerintah, organisasi independen dan sekolah dapat berperan dalam mencegah gizi buruk. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa cara paling efektif untuk mencegah gizi buruk yakni menyediakan pil zat besi, seng dan yodium, suplemen makanan, dan pendidikan gizi kepada populasi yang berisiko kekurangan gizi. Selain itu, intervensi yang mendorong pilihan makanan sehat dan aktivitas fisik untuk anak-anak dan orang dewasa yang berisiko kelebihan gizi dapat membantu mencegah kelebihan berat badan dan obesitas.
Moms juga dapat membantu mencegah gizi buruk pada anak dengan menyediakan makanan dengan variasi makanan yang cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Tips lainnya, sajikan makanan tersebut dengan perlengkapan makan dari MUGU Feeding Set agar si Kecil semakin bersemangat.
MUGU Feeding Set yang juga dapat membantu si Kecil untuk menyantap makanan penuh nutrisinya sendiri. Terbuat dari bahan 100% PP & BPA Free, desain ergonomis, motif yang lucu hingga mudah dibersihkan membuat Moms dan si Kecil jatuh hati! Yuk Moms, siapkan es krim buatan rumah dan sajikan dengan perlengkapan makan dari MUGU untuk waktu makan yang lebih menyenangkan!
Bagikan Artikel