mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Wajib Tahu! 4 Kesalahan saat Menggunakan Gendongan Bayi

Wajib Tahu! 4 Kesalahan saat Menggunakan Gendongan Bayi

Gendongan bayi adalah perlengkapan yang bagus untuk orang tua. Gendongan bayi bisa membuat Moms terlepas sesaat tanpa harus menahan bayi. Dengan teknik yang tepat, menggunakan gendongan bayi dapat memberikan perubahan besar untuk bayi, memperkuat bonding, dan bahkan menenangkan bayi.

Selain itu, menggunakan gendongan bayi juga dapat membiarkan tangan Moms bergerak bebas. Meski begitu, ternyata ada beberapa kesalahan yang harus dihindari ketika menggunakan gendongan bayi yang kadang tidak disadari.

Tentu saja, kematian yang tidak disengaja bukan menjadi satu-satunya masalah. Gendongan bayi yang posisinya tidak tepat juga dapat menyebabkan masalah dengan lengan atau pinggul bayi.

Kesalahan saat Menggunakan Gendongan

Lalu, apa saja kesalahan saat menggunakan gendongan bayi yang harus Moms hindari? Berikut ulasannya!

1. Posisi Kepala dan Wajah Bayi Tidak Bebas

Kesalahan saat menggunakan gendongan yang pertama adalah posisi kepala dan wajah bayi tidak bebas. Ini menjadi tips yang pertama dan terpenting. Ketika berada dalam gendongan, wajah bayi tidak boleh ditekan ke dada atau punggung. Wajah bayi harus dibiarkan bisa meilihat ke atas, bawah, dan ke depan.

Pinggul dan lutut harus ditekuk, dan lengan bisa bergerak. Untuk bayi yang masih belum memiliki otot leher yang baik, penyangga kepala dianjurkan.

Pakailah gendongan yang pas dengan ukuran badan dan umur bayi. Ini akan memberikan ruang bagi seorang anak untuk menggerakkan kepalanya.

Lengan harus dalam posisi tertekuk, dengan bahu turun dan siku naik. Lutut juga harus naik, untuk memungkinkan beberapa gerakan dari sisi ke sisi. Setiap anggota badan, harus bisa bergerak sedikit.

Baca Juga: Kesalahan Umum Memakai Gendongan Sling yang Sering Tak Disadari

2. Pernapasan Terhambat

Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah jalur pernapasan terhambat. Pastikan bayi itu tidak dipaksa chin-to-chest atau C-shape, yang tidak memungkinkannya untuk meluruskan kepala. Dalam posisi seperti itu, ada risiko terputusnya jalan napas. Apa pun yang akan mencegah bayi bernafas harus dihindari.

Saat menggendongnya, perhatikan saat bayi menggeliat jangan sampai wajahnya berubah warna. Itu adalah tanda peringatan yang jelas terlihat bahwa jalur pernafasan terganggu dan anak ingin memiliki ruang untuk bergerak.

3. Mengunci Terlalu Ketat

Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah mengunci terlalu ketat. Meski untuk menjaga keamanan bayi, tapi mengunci bayi terlalu ketat juga akan berisiko membahayakan bayi. Ini adalah kesalahan saat menggunakan gendongan bayi yang sering ditemukan. Karena saat itu bayi tidak hanya sulit bernafas, tapi juga merasa kesakitan dan tidak nyaman.

Setelah memastikan bahwa bayi ke dalam C-shape, periksa juga posisi bayi agar tidak dipaksa masuk ke dada atau punggung Moms yang juga dapat menimbulkan risiko kepanasan bahkan mati lemas.

4. Posisi  Kaki Bayi Menggantung Lurus

Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah membiarkan kaki bayi menggantung lurus. Pastikan pinggul bayi tetap dalam posisi dekat dengan perutnya lewat M-shape. Ini adalah rentang alami yang terbuka dari pangkal paha ketika lutut anak diangkat.

Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, posisi ini sebenarnya ingin bokong anak ditarik ke arah perut, dengan kaki ditekuk dan secara alami hingga kaki jatuh terbuka. Jika kakinya menggantung lurus ke bawah, anak berisiko mengalami displasia pinggul. Ini merupakan kelainan bentuk sendi soket yang sangat rentan pada bayi berusia kurang dari enam bulan.

Pilih gendongan dengan alas yang lebar atau membungkus bagian bawah bayi dan memanjang ke bagian belakang lutut untuk menghindari dysplasia pinggul. Untuk mendapatkan posisi menggendong bayi terbaik dan nyaman, Moms bisa gunakan MOOIMOM Lightweight Hip Seat Carrier yang bisa Moms dapatkan di www.mooimom.id.

Bagikan Artikel: