mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Supaya Tak Mudah Cemas, Cari Tahu Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu Ya

Supaya Tak Mudah Cemas, Cari Tahu Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu Ya

Kontraksi kerap disederhanakan dengan "waktu persalinan yang segera tiba". Namun, ternyata tidak selalu begitu. Bisa saja yang dialami hanya kontraksi palsu. Ibu hamil perlu mengetahui bahwa ada kontraksi palsu (braxton-hicks) dan kontraksi asli (true labor), yang keduanya memiliki ciri-ciri berbeda.

Perbedaan Konstraksi Palsu dan Asli Berdasarkan Waktu Timbul

Pada ibu hamil, kontraksi diibaratkan dengan mengangkat barbel yang menyebabkan otot bisep mengeras saat dipegang. Hanya saja pada kontraksi, hal ini terasa di perut. Pasalnya, konstraksi menyebabkan perut membulat dan mengeras.

Selama masa mengandung, ibu hamil kerap merasakan perut yang mengeras meski bukan semuanya disebut konstraksi. Oleh karena itu pula, konstraksi palsu dan konstraksi asli dibedakan berdasarkan perbedaan waktu timbulnya. Kontraksi palsu mulai timbul pada saat usia kehamilan di atas 20 minggu dan menjelang persalinan. Kontraksinya pun terjadi secara tidak teratur.

Kontraksi ini lebih sering muncul pada siang atau sore hari, terutama setelah melakukan aktivitas fisik yang berat atau saat ibu hamil kelelahan. Hingga saat ini, penyebab kontraksi palsu belum diketahui ditambah lagi terjadi pada waktu yang tidak jelas dan tiba-tiba. Frekuensi, durasi, dan intensitasnya bervariasi, tetapi biasanya terjadi lebih sering selama tahap akhir kehamilan. Kontraksi ini menyebabkan serviks membesar dan tidak menyebabkan kelahiran. Selain itu, kontraksi yang terjadi pun tidak bertambah sering dan hilang saat Moms beristirahat.

Sementara kontraksi asli biasanya mulai timbul pada saat usia kehamilan 37-40 minggu. Jika kontraksi asli muncul sebelum usia kandungan 37 minggu, ibu hamil mungkin akan melahirkan bayi lahir secara prematur. Ibu akan mengalami kontraksi yang kuat dan teratur. Kontraksi berlangsung sekitar 30-70 detik dan terjadi sekitar 5 hingga 10 menit. Rasa nyeri yang sangat kuat sehingga tidak bisa berjalan atau berbicara. Kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih dekat seiring waktu. Ditambah lagi, meski sudah beristirahat konstraksi tidak berhenti dan tetap terasa.

Rasa Nyeri

Pada kontraksi palsu, perut terasa mulas tanpa rasa nyeri, dimulai dengan bagian puncak rahim kemudian turun ke bagian bawah. Kontraksi ini tiba-tiba bisa berhenti bila ubah posisi atau melakukan kegiatan lain. Selain itu, rasa nyeri pada konstraksi palsu tidak membuat ketuban pecah atau keluarnya darah.

Baca juga: Bumil Perlu Tahu, Perbedaan Nyeri Perut Normal dan yang Berbahaya

Ketika kontraksi palsu terjadi, biasanya pengencangan hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan. Sedangkan pada kontraksi asli, pengencangannya akan terasa lebih luas, dimulai dari punggung bawah lalu menjalar ke seluruh bagian perut. Beberapa perempuan menggambarkan sensasi kontraksi asli seperti keram menstruasi atau rasa mulas yang sangat kuat. Rasa nyeri juga bisa disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina (bloody-show).

Ibu hamil perlu untuk segera ke rumah sakit ketika kontraksi asli terasa dengan interval 5 menit dan berdurasi 1 menit. Serta berada dalam pola yang sama selama 1 jam. Bukan cuma itu, pada konstraksi asli, rasa nyeri akan ditambah dengan pecah ketuban dan bayi terasa  bergerak lebih rendah ke arah panggul. Ini berarti bayi sedang bersiap-siap untuk pindah ke posisi persalinan. Kondisi semacam ini bisa terjadi beberapa pekan, atau bahkan hanya beberapa jam sebelum persalinan dimulai.

Tetap Harus Diwaspadai

Meski tidak membahayakan, kontraksi palsu juga harus diwaspadai. Sebab, ini justru dapat menyebabkan nyeri akibat dehidrasi dan juga stres. Oleh sebab itu, cobalah untuk banyak minum air putih demi membantu mengurangi ketidaknyamanan.

Baca juga: Manfaat Air Putih untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Selain itu, usahakan untuk melakukan aktivitas menyenangkan yang selama ini moms sukai. Misalnya menonton film, mengobrol dengan teman, atau olahraga ringan seperti jalan-jalan. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat Moms akukan untuk mengatasi rasa sakit akibat kontraksi, antara lain:

· Mandi air hangat untuk merilekskan tubuh dan pikiran.

· Berjalan atau mengubah posisi agar rasa mulas tidak terlalu terasa.

· Meditasi.

· Mendengarkan musik.

· Memijat area sakit dengan lembut.

· Yoga.

· Lakukan aktivitas untuk mengalihkan pikiran, seperti menonton tv, membaca buku dan lainnya.

Apabila rasa kontraksi yang tak kunjung reda, segera kunjungi dokter kandungan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Guna memastikan jenis kontraksi rahim yang dirasakan ibu hamil sekaligus memantau kondisi janin, dokter dapat melakukan pemeriksaan yang salah satunya adalah dengan cardiotocography.

Bagikan Artikel: