mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Menghadapi balita yang mengalami Tantrum

Menghadapi balita yang mengalami Tantrum

Moms, pernahkan si kecil yang awalnya tenang tiba-tiba menjadi rewel tanpa sebab? Seperti menendang, berteriak, melempar benda, atau bahkan berguling di bawah lantai? Wah, berarti si kecil sedang mengalami Tantrum yaitu kondisi di mana balita mengalami marah yang tiba-tiba.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan si kecil mengalami Tantrum, yaitu seperti  mereka sulit untuk meluapkan perasaan yang ada di hatinya melalui kata-kata atau merasa ingin melakukan sesuatu sendiri akan tetapi dibatasi oleh orang di sekitarnya. Terkadang rasa lelah, lapar, bosan atau terlalu terstimulasi juga menjadi penyebab si kecil menjadi marah atau rewel secara tiba-tiba. Lantas, bagaimana cara agar si kecil dapat  kembali menjadi tenang? Berikut beberapa cara agar Moms dapat mengatasi gejala tersebut:

 

1. Tetap tenang

Ketika si kecil menjadi rewel karena salah satu alasan seperti di atas, Moms harus tetap tenang dalam menghadapinya. Jangan terbawa suasana  dengan meneriaki kembali kepada si kecil yang berteriak, karena pada saat inilah si kecil akan sulit untuk menerima penjelasan anda. Sebaliknya tanggapi dengan tenang dan tetap berada di sisi si kecil, Moms.

Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa dengan meninggalkan anak ketika sedang mengalami Tantrum akan membuat si anak berhenti rewel, namun sebaliknya ketika si kecil mengalami Tantrum, pada saat inilah orang  tua harus tetap bersama dengan mereka karena dengan begitu mereka akan merasa bahwa tidak ditelantarkan oleh anda.

 

2. Buat Time Out

Memakai  time out terkadang dapat membuat si kecil mengatur emosinya dengan baik. Ketika si kecil sudah mulai mengalami Tantrum, penggunaan time out dapat menjadi pembelajaran untuk membuat si kecil menjadi tenang karena dirinya sendiri. Akan tetapi, sebelum memberikan time out, Moms harus jelaskan alasan time out tersebut dan time out juga bukanlah sebuah hukuman untuk si kecil.

Ketika Moms merasa saat itu si kecil harus diberlakukan time out, tempatkan mereka ke area yang tenang dan membosankan untuk waktu yang lama dan sebisa mungkin selama masa time out berlangsung hindari interaksi atau perhatian dengan si kecil agar mereka dapat berusaha menenangkan dirinya sendiri

 

3. Buat si kecil mengetahui bahwa anda menyayanginya

Ketika si kecil sudah mulai merasa tenang, dekati mereka dan Moms bisa berbicara kepada mereka mengenai apa yang terjadi kepada si kecil dengan membantu mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan saat itu. Ketika si kecil dan Moms sudah mengerti apa yang menjadi permasalahannya, Moms bisa memberikan apreasi akan percakapan yang baik dengan kasih sayang kepada si kecil baik dengan ucapan maupun seperti pelukan kepada si kecil.

 

4. Menghindari pemicu tantrum

Ada baiknya Moms sudah mengerti apa saja yang dapat menyebabkan smemicu tantrum si kecil, seperti bila si kecil akan rewel jika merasa bosan, siapkan beberapa mainan yang dapat memicu si kecil beraktifitas. Bisa juga dengan memberitahu si kecil mengenai kegiatan apa yang nanti akan dilakukan agar mereka dapat menyesuaikan diri. Akan tetapi ketika si kecil sudah mengalami tantrum saat itu, Moms bisa menyiasatinya dengan mengalihkan perhatian si kecil seperti memberikannya mainan, atau melakukan suatu hal yang tidak ia duga.

 

5. Konsultasi dokter jika mengalami tantrum yang berkepanjangan

Meskipun tantrum adalah kondisi normal yang dialami oleh setiap anak balita, akan tetapi jika terjadi dalam kurun waktu yang dekat dan terus menerus, Moms dapat mendiskusikannya dengan dokter jika si kecil mengalami tantrum selama lebih dari dua kali sehari yang disertai kemarahan atau sedih, perilaku ekstrim dan terjadi pada anak diatas usia 4 tahun.

Dengan berdiskusi dengan dokter, Moms dapat menceritakan tentang sesuatu yang dikhawatirkan Moms mengenai si kecil dan dokter dapat memberikan saran yang berguna nantinya.

Bagikan Artikel: