mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Mengenal Solusio Plasenta yang Bisa Bahayakan Ibu Hamil dan Janin

Mengenal Solusio Plasenta yang Bisa Bahayakan Ibu Hamil dan Janin

Moms masih ingat, pasangan selebritas Irish Bella dan Ammar Zoni harus menerima kenyataan pahit setelah bayi kembarnya meninggal dunia dalam kandungan? Melalui dokter yang menanganinya, terungkap bahwa solusio plasenta menjadi penyebabnya.

Apa itu solusio plasenta? Dan mengapa sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian janin?

Dikutip dari Mayo Clinic, solusio plasenta atau placental abruptio placentae adalah kondisi terpisahnya plasenta dari dinding rahim, baik sebagian maupun seluruhnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester ketiga. Meski tergolong kondisi berat, namun solusio plasenta jarang terjadi, yaitu sekitar satu persen dari ibu hamil.

Masih melansir situs yang sama, solusio plasenta berisiko membuat bayi kehilangan oksigen dan nutrisi. Selain itu, menyebabkan Moms mengalami pendarahan hebat. Solusio plaseta dapat menyebabkan situasi darurat yang membutuhkan persalinan dini.

Melansir Alodokter, penyebab pasti terjadinya solusio plasenta belum diketahui. Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami solusio plasenta, diantaranya:

- Hamil pada usia di atas 40 tahun

- Merokok saat hamil atau memakai narkoba saat hamil

- Memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya

- Menderita preeklamsia atau eklamsia

- Ketuban pecah dini

- Mengalami cidera pada perut saat hamil

- Mengandung bayi kembar

Bagaimana cara menanganinya?

Penanganan solusio plasenta tergantung pada kondisi janin dan ibu hamil, usia kehamilan, dan tingkat keparahan solusio plasenta. Sebab, plasenta yang sudah terlepas dari dinding rahim, tidak bisa ditempelkan Kembali. Penanganan dan pengobatan, lebih bertujuan untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Jika solusio plasenta atau abruptio plasenta terjadi saat kehamilan belum mencapai usia 34 minggu, kemungkinan besar dokter akan meminta Moms untuk dirawat di rumah sakit agar kondisi bisa diamati secara saksama.

Baca juga: Hati-Hati Plasenta Previa pada Ibu Hamil

Tapi jika kondisi ini terjadi saat usia kehamilan sudah lebih dari 34 minggu, kemungkinan dokter akan mengupayakan proses persalinan yang tidak membahayakan ibu dan bayi. Jika solusio plasenta tidak parah, Moms masih dapat melahirkan secara normal. Tapi jika sebaliknya, maka dokter kandungan akan mengambil tindakan operasi caesar.

Semasa periode kehamilan, Moms tentu perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Hal ini bertujuan agar dokter dapat mengetahui perkembangan kehamilan, sekaligus mendeteksi kondisi yang tidak normal pada ibu atau janin.

Jika Moms mengalami gejala solusio plasenta seperti pendarahan pada trimester ketiga, sebaiknya segera kunjungi dokter. Sebab, kondisi ini perlu ditangani segera untuk mencegah dampak yang fatal. Jaga diri dengan baik ya, Moms. Happy pregnancy, Moms!

Bagikan Artikel: