mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Cara Menyimpan ASI di Kulkas, Busui Wajib Tahu!

Cara Menyimpan ASI di Kulkas, Busui Wajib Tahu!

Memiliki banyak stok ASI perah melimpah pasti jadi hal menyenangkan bagi Moms karena ini menjamin ketersediaan ASI untuk si Kecil, baik ketika ibu bepergian dan meninggalkannya bersama pengasuh atau membawanya ke daycare. Tapi seperti halnya menyusui, cara menyimpan ASI perah bukan hal yang mudah.

Ada berbagai pilihan tempat untuk menyimpan ASI perah, seperti botol kaca, botol plastik dengan label bebas bahan berbahaya, ataupun kemasan plastik khusus untuk ASI. Sebaiknya hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol atau plastik yang biasa digunakan untuk keperluan umum. Hal ini karena tempat penyimpanan ASI turut memengaruhi kualitas ASI yang disimpan.

Dalam artikel ini akan dijelaskan bagaimana cara menyimpan ASI di kulkas dengan benar. Yuk simak!

Baca Juga: Jangan Asal Moms! Begini Cara Menyimpan MPASI Agar Tetap Terjaga Kualitasnya

Cara Menyimpan ASI di Kulkas

ASI termasuk yang riskan dalam hal penyimpanannya. Salah wadah penyimpanan atau terlalu lama di kulkas bisa membuat kualitas ASI menurun atau bahkan basi. Oleh karena itu butuh trik yang harus Moms perhatikan mengenai cara menyimpan ASI di kulkas.

1. Wadah Menyimpan ASI Perah

Cara pertama menyimpan ASI yang benar adalah dengan memperhatikan wadah atau tempat penyimpanan yang tepat.

Dikutip dari Mayo Clinic, wadah yang tepat untuk menyimpan ASI ada beberapa macam, antara lain:

  • Botol Plastik

Botol plastik banyak digunakan untuk menyimpan ASI perah. Ini karena bahannya plastik sehingga tidak terlalu berat jika dibawa bepergian.

Pastikan memilih botol plastik yang BPA free, ya, Moms. Hal ini bertujuan agar kandungan atau material pada botol plastik tidak membahayakan kesehatan bayi. Selain itu, pilih juga botol dengan tutup rapat untuk mengurangi risiko bocor.

  • Botol Kaca

Cara menyimpan ASI dengan botol kaca juga solusi yang tepat. Harga botol kaca untuk ASI yang dijual dipasaran cukup terjangkau. Moms dapat menggunakannya meski bobotnya lebih berat dari botol plastik.

Perhatikan saat menyimpannya di kulkas karena rentan pecah jika diisi terlalu banyak ASI.

  • Kantong Plastik Khusus ASIP

Wadah penyimpanan paling praktis, paling ringan, dan paling terjangkau harganya adalah kantong plastik khusus ASIP. Moms pun tidak perlu mensterilkannya sebelum memasukkan ASI karena biasanya kantong plastik khusus tersebut sudah steril.

Namun, kantong plastik ini juga masih rentan sobek, bocor, dan lebih mudah terkontaminasi daripada wadah berupa botol.

2. Jaga Kebersihan Wadah

Agar ASI yang disimpan terjaga kualitasnya, penting untuk terlebih dahulu melakukan sterilisasi botol bayi atau wadah penampung ASI perah yang akan didinginkan atau dibekukan. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit, dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.

Selain merebus secara manual, Moms juga dapat menggunakan alat sterilisasi elektrik. Namun sebelumnya, jangan lupa mengecek keamanan dan ketahanan kemasan pada label. Hati-hati saat melakukan sterilisasi botol yang terbuat dari kaca, karena bahan ini lebih berisiko pecah.

Hal yang tak kalah penting demi mencegah perkembangan bakteri dari ASI perah yaitu menjaga kebersihan tangan saat memerah, ataupun saat menyimpan ASI dalam kemasan. Gunakan sabun untuk mencuci tangan sebelum memerah ASI, serta cuci bersih botol kemasan ASI sebelum dilakukan sterilisasi.

Untuk ASI perah yang akan dibekukan, masukkan langsung botol ke dalam freezer segera setelah diperah. Sebaiknya Moms tidak mengisi penuh botol atau plastik kemasan. Alasannya karena ASI perah cenderung mengembang dalam keadaan membeku.

Khusus untuk kemasan plastik penampung ASI perah, tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Hal ini karena kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran. Terakhir, jangan lupa memberikan label yang mencantumkan tanggal ASI diperah, pada botol atau plastik kemasan.

Baca Juga: Cara Membuat dan Menyimpan Kaldu Ayam untuk MPASI Bayi

3. Waktu Penyimpanan

Penyimpanan ASI perah sebaiknya disesuaikan dengan penggunaannya. ASI yang akan digunakan secepatnya, lebih baik dimasukkan ke dalam bagian lemari pendingin yang tidak akan membuat beku.

ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Berikut prinsip penyimpanan ASI yang harus diketahui:

  • ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius.
  • ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak pendingin yang ditambah kantong es (ice pack). Cara ini bisa menjadi salah satu solusi untuk menyimpan ASIP saat mati listrik.
  • ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.
  • ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah lagi.

Hanya saja perlu diingat, proses pembekuan ASI perah kemungkinan menghilangkan beberapa zat yang penting untuk menghalau infeksi pada bayi. Semakin lama penyimpanan ASI perah, baik didinginkan maupun dibekukan, akan menghilangkan kandungan vitamin C pada ASI. Meski demikian, ASI perah yang sudah dibekukan itu, nilai gizinya masih jauh lebih baik dibandingkan susu formula.

Pastikan Moms menggunakan kantong ASI yang aman dan tidak mudah bocor seperti  MOIMOM Breastmilk Storage Bag. Berbahan aman sehingga cocok digunakan untuk menyimpan ASI dalam waktu lama di kulkas.

Dapatkan di  www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

 

Bagikan Artikel: