mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Cara Menurunkan Demam pada Bayi dengan Aman, Jangan Panik Dulu Moms!

Cara Menurunkan Demam pada Bayi dengan Aman, Jangan Panik Dulu Moms!

Terkadang demam dianggap sebagai penyakit pada bayi. PadahalPadalah, ini merupakan gejala yang menandakan adanya penyakit tertentu. Meski hanya berupa gejala, namun cara menurunkan demam pada bayi juga perlu diperhatikan orangtua. Moms harus tetap tenang agar bisa menenangkan bayi dan mencoba menurunkan panasnya.

Bayi dapat dikatakan demam apabila suhu tubuhnya mencapai 380 C atau lebih. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai macam hal, mulai dari infeksi bakteri atau virus, demam pasca imunisasi, terlalu lama beraktivitas di luar ruangan dengan cuaca yang panas, hingga penggunaan baju yang terlalu tebal.

Penyebab Demam pada Bayi

Sebelum mencari tahu cara menurunkan panas pada bayi, ada baiknya Moms mengetahui apa saja penyebab panas pada bayi.

Penyebab demam pada bayi bisa jadi karena beberapa hal. Penting untuk Moms ingat bahwa demam itu sendiri bukan penyakit, namun cara tubuh melawan infeksi.

Jika infeksi, infeksi yang terjadi tergantung pada jenis infeksi apa itu atau apakah itu masalah lain yang akan menentukan jalannya perawatan. Beberapa penyebab paling umum adalah:

  • Infeksi virus, virus seperti infeksi usus, pilek atau flu, atau cacar air dapat menyebabkan bayi mengalami demam sebagai respons alami untuk melawan infeksi. Karena virus tidak bersifat bakteri, antibiotik tidak akan berpengaruh.
  • Infeksi bakteri, demam karena bakteri dapat menjadi infeksi yang jauh lebih serius. Infeksi telinga dan tenggorokan, infeksi saluran kemih, pneumonia bakteri, atau meningitis bakteri memerlukan antibiotik untuk mencegah komplikasi kesehatan tambahan.
  • Kepanasan, karena bayi belum bisa mengatur tubuh mereka seperti halnya anak-anak yang lebih tua, bayi terutama yang baru lahir bisa menderita demam jika berpakaian terlalu berlebihan atau di lingkungan yang panas. Pastikan bayi tidak dibungkus dengan selimut atau pakaian tebal, yang bisa menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Juga, periksa apakah kamar anak berada pada suhu yang nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.
  • Imunisasi, jika Si Kecil baru menerima vaksinasi dalam 24 jam terakhir, maka ia mungkin mengalami demam ringan. Bila iya hal ini seharusnya tidak perlu dikhawatirkan, dan dosis tepat asetaminofen atau ibuprofen untuk bayi dapat Moms gunakan. Tetapi, jika demam tidak turun selama 48 jam sejak vaksin, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
  • Tumbuh gigi, bayi mungkin mengalami kenaikan suhu tubuh karena giginya baru tumbuh. Menggosok gigi anak atau menggunakan cincin gigi bisa membantu. Jika demam karena gigi ini bertahan lebih dari 2 hari, Moms sebaiknya bawa anak ke dokter.

Jika panas pada badan bayi mencapai temperatur 38 derajat Celsius, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara menurunkan panas pada bayi yang tepat.

Nah, untuk menentukan apakah anak memang sedang demam, Moms harus mengukur suhu tubuh anak dengan tepat menggunakan alat yang benar. Terlepas dari usia bayi, Moms dianjurkan menggunakan termometer digital multiuse.

Termometer digital yang murah dan mudah digunakan tentu mudah didapatkan, juga merupakan alat pengukur suhu tubuh yang akurat.

Menurut jurnal Fever in Children: Pearls and Pitfalls, alat pengukur suhu rektal dianggap paling akurat untuk memperkirakan suhu tubuh inti, dan direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics untuk anak-anak di bawah 4 tahun

Termometer telinga atau dahi tidak terlalu tepat karena bisa bercampur dengan suhu eksternal. Dan Moms perlu menghindari termometer merkuri, karena jika ada yang rusak, akan membuat anak Moms terkena efek racunnya.

Ada beberapa cara untuk mengukur suhu bayi dengan termometer digital. Termometer ini direkomendasikan, karena memberikan bacaan paling akurat, terutama untuk bayi dan balita di bawah 2 tahun.

Sekarang kita lihat cara menurunkan panas pada bayi yuk, Moms.

Baca Juga: 4 Tips Mengompres Bayi Demam di Rumah

Cara Menurunkan DemamPanas pada Bayi

Jika bayi masih bertingkah normal, masih bermain dan tidak terlihat lemas atau rewel, maka bisa jadi panasnya masih ringan. Moms juga jangan terlalu khawatir jika dia tidak memiliki nafsu makan.

Selama anak minum dan buang air kecil secara normal, nafsu makan berkurang merupakan hal normal saat sedang infeksi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, suhu yang tinggi dapat mengindikasikan tubuh anak sedang melawan infeksi.

Namun jika anak mulai merasa tidak nyaman, rewel, dan seperti kesakitankesakitam, berikut ini beberapa cara menurunkan demampanas pada bayi yang dapat Moms lakukan. Yuk, coba kita tengok Moms.

1. Berikan kompres

Saat bayi tidur, kompres bagian dahi dengan lap basah sebagai salah satu cara menurunkan panas pada bayi. Jika panas lumayan tinggi, Anda juga bisa mengompres bagian leher, ketiak, atau pangkal paha. Pastikan untuk mengompres dengan air hangat atau air biasa.

2. Lap atau mandikan dengan air hangat

Gunakan lap atau mandikan bayi menggunakan air hangat atau suam-suam kuku. Hindari mandi menggunakan air dingin karena hal ini justru dapat membuat suhu tubuhnya tambah naik setelahnya.

3. Berikan minum yang cukup

Saat sedang panas, bayi akan kehilangan sejumlah cairan lewat penguapan dari kulitnya. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, Moms perlu memastikan tubuh Si Kecil terhidrasi dengan memberikan asupan cairan seperti ASI ataupun susu formula dalam jumlah yang cukup.

5. Kenakan pakaian tipis

Jika bayi mengenakan pakaian yang berlapis atau tebal, panas tubuh akan terkungkung di dalam pakaiannya dan membuat panas lebih susah turun. Lepaskan pakaian yang tebal dan gunakan satu lapis pakaian tipis. Pastikan bahwa pakaian tersebut nyaman dikenakan. Bila Si Kecil terlihat menggigil, Moms bisa memakaikannya selimut.

6. Jaga suhu kamar tetap sejuk

Usahakan untuk menjaga suhu ruang tidur bayi tetap sejuk. Jika suhu kamarnya panas, Moms bisa menggunakan penyejuk udara atau kipas angin, tetapi jangan diarahkan langsung ke bayi Anda.

Baca Juga: Beberapa Bayi Mengalami Gejala Demam Serius, Perhatikan Ya Moms

Kapan Harus Mencari Bantuan Dokter?

Pastikan untuk memantau suhu bayi Moms selama sakit dan mengamati gejala serta perilaku lainnya untuk menentukan apakah kita harus menghubungi dokter anak.

Jika cara menurunkan panas pada bayi di atas tidak bekerja, Moms harus menghubungi dokter bayi. Atau segeralah membawa anak ke dokter jika:

  • bayi yang berusia di bawah 3 bulan mengalami peningkatan suhu
  • bayi yang berusia antara 3–6 bulan memiliki suhu rektal 102 ° F (38,9 ° C) atau lebih tinggi
  • Bayi Moms yang berusia 6 hingga 24 bulan mengalami demam di atas 102 ° F (38,9 ° C) selama lebih dari satu atau dua hari tanpa gejala lain
  • mereka mengalami demam yang berlangsung lebih dari 24 jam atau yang terjadi secara teratur
  • mereka mudah tersinggung (sangat rewel) atau lesu (lemah atau lebih mengantuk dari biasanya)
  • suhu bayi tidak turun dalam satu jam atau lebih setelah minum obat dengan dosis yang tepat
  • mereka mengembangkan gejala lain seperti ruam, kurang makan, atau muntah
  • dehidrasi (tidak mengeluarkan air mata, ludah, atau popok basah dalam jumlah yang biasa)

Itulah beberapa hal yang bisa Moms lakukan sebagai cara menurunkan demam pada bayi. Tidak lupa, berikan juga kasih sayang dan pelukan hangat saat bayi demam, untuk membantunya lebih tenang dan merasa terjaga.

Bagikan Artikel: