mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bukan Cuma Lapar, Ini 7 Penyebab Bayi Rewel yang Wajib Moms Pelajari

Bukan Cuma Lapar, Ini 7 Penyebab Bayi Rewel yang Wajib Moms Pelajari

Menangis merupakan satu-satunya cara si Kecil untuk menyampaikan apapun yang ia rasakan. Seperti orang dewasa, bayi memiliki berbagai kebutuhan. Mulai dari rasa lapar, rasa kantuk, rasa marah atau berbagai hal lain.

 

Sayangnya, mereka belum bisa berbicara, sehingga biasanya mereka akan mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya dengan cara menangis. Bayi menangis sebenarnya adalah proses alami, dengan catatan selama ia tidak menunjukkan gejala atau indikasi gangguan kesehatan.

Mungkin sudah hal umum untuk menduga bahwa ketika bayi menangis ada gangguan kesehatan yang terjadi. Gangguan paling umum adalah kolik dan gangguan pencernaan lain. Namun apa jadinya jika ia terus menangis tanpa menunjukkan gejala gangguan kesehatan apapun? Tidak sedikit Moms yang bingung ketika hal ini terjadi.

Namun, Moms perlu memahami terlebih dahulu alasan mengapa bayi menangis, sebelum melakukan sesuatu agar bayi tenang kembali. Jika bayi Anda menangis, terdapat kemungkinan dia merasa:

 

1. Tidak nyaman

Bayi menangis bisa saja karena merasa tidak nyaman. Ada juga tanda-tanda lainnya, selain menangis, dia bisa melengkungkan tubuhnya. Jika diperhatikan, sebenarnya dia berlaku demikian untuk menjauhi sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Cobalah periksa, mungkin pakaiannya basah terkena pipis atau dia merasa kedinginan. Selain itu, bayi juga biasanya menangis ketika ia merasa lapar.

 

2. Kelelahan

Jika bayi Anda tampak tidak tertarik kepada mainan atau orang lain, tidak seaktif biasanya, atau menguap, berarti dia lelah dan perlu tidur. Anda dapat membaringkannya di tempat tidur agar merasa tenang dan mulai beristirahat.

 

3. Terganggu oleh keadaan sekitarnya

Bayi bisa merasa terganggu jika berada dalam suasana yang terlalu ramai, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, terlalu banyak orang yang mengajak bermain, atau mendengarkan musik yang terlalu keras. Bawalah bayi Anda ke tempat yang tenang karena dia mungkin memerlukan suasana yang santai dan tidak banyak gangguan. Anda juga dapat memutarkan musik dengan alunan yang lembut untuk membuatnya merasa nyaman.

 

4. Takut

Ada kecenderungan bayi takut pada orang yang baru dilihatnya. Ketika dia menangis saat sedang dalam gendongan orang lain, seperti teman atau kerabat Anda, berarti bayi Anda mungkin merasa takut. Anda bisa mengambil bayi Anda kembali dari gendongan orang lain. Selanjutnya, perlahan-lahan perkenalkan bayi kepada teman-teman Anda agar dia tidak merasa takut lagi.

Terkadang bayi juga bisa merasa takut ketika Anda hendak melakukan perawatan tertentu, misalnya mencukur rambutnya.

 

5. Kesepian atau bosan

Bayi pun dapat merasa kesepian. Kadang-kadang dia menangis hanya karena ingin mendengar suara atau merasakan pelukan Anda. Oleh karena itu, Anda bisa menggendong dan memeluknya, atau mengusap-usap punggungnya ketika dia masih berbaring di tempat tidurnya. Sebagian orang mungkin masih ada yang menganggap bahwa bayi bisa menjadi bayi bau tangan atau lebih manja apabila sering digendong, namun hal ini belum dapat dipastikan kebenarannya.

 

Berdiam pada posisi yang sama selama lebih dari 20 menit dapat membuat bayi merasa bosan. Bayi ingin berpindah atau berganti posisi, ingin melihat suasana lain, atau ingin menyentuh sesuatu yang lain. Bayi mengungkapkannya dengan menangis. Anda dapat memenuhi keinginan bayi dengan cara membawanya ke tempat lain.

 

6. Sakit

Anda harus waspada jika bayi terus menerus menangis. Salah satu penyebabnya, mungkin dia merasa ada yang sakit, misalnya sakit telinga. Sebaiknya Anda periksa keadaannya, agar jika memang ada yang berbahaya, Anda bisa secepatnya membawa ke dokter atau rumah sakit.

 

7. Kemungkinan Bayi Mengalami Kolik

Kolik adalah keadaan ketika bayi menangis terus-menerus. Dalam sehari, bayi bisa menangis selama tiga jam. Keadaan ini bisa berlangsung tiga kali dalam seminggu atau lebih.

Hingga saat ini penyebab kolik belum diketahui secara pasti, namun ada satu penelitian yang menyimpulkan bahwa kondisi ini adalah cara bayi dalam mengungkapkan perasaannya setelah mengalami sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. Ada juga pendapat medis yang mengatakan bahwa kolik pada bayi diakibatkan oleh kram perut atau gangguan pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan bayi merasa kesakitan. Untuk kolik, belum ada penanganan yang tepat selain menghibur bayi Anda sampai dia bisa tenang kembali.

Bagikan Artikel: