mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bayi Tidur Tanpa Bantal, Cara Sederhana untuk Mencegah SIDS

Bayi Tidur Tanpa Bantal, Cara Sederhana untuk Mencegah SIDS

Pada awal kehidupannya, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur. Nah orang tua memiliki tugas untuk menjaga kualitas tidur bayi untuk perkembangan fisik serta emosinya. Tidur yang baik bagi bayi adalah bila ia bisa tidur tenang dan nyenyak serta tidak sering terbangun.

Hanya saja, saat menidurkan bayi, sebaiknya berhati-hati, Moms. Menidurkan bayi tidak boleh sembarangan, karena kematian yang berkaitan dengan tidur atau sleep-related infant deaths masih mungkin terjadi. Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sleep-related infant deaths bisa terjadi karena bayi terbekap, mengalami gangguan irama jantung, trauma, atau terkena infeksi dan penyakit metabolik.

Salah satu hal yang kerap kali menjadi pertanyaan orang tua mengenai cara menidurkan bayi adalah penggunaan bantal. Apakah bayi lebih baik tidur dengan bantal atau tanpa bantal?

Sebaiknya Bayi Tidur Tanpa Bantal

IDAI menyebutkan kalau sebaiknya bayi tidur tanpa bantal. Tidur dengan tidak menggunakan bantal merupakan salah satu cara untuk mencegah kejadian kematian mendadak pada bayi akibat SIDS atau sudden infant death syndrome. Alasan mengapa bantal bayi dianggap sebagai penyebab SIDS adalah karena bahan pengisi bantal bayi yang bisa keluar dengan tidak sengaja dan membuat bayi tersedak.

Selain itu, ada beberapa bahaya lain dari pengguaan bantal pada bayi, yaitu:

1.       Bantal dapat mengunci posisi kepala bayi dalam waktu yang lama

2.       Karena bayi masih lemah, ia belum bisa merubah posisi kepalanya. Hal ini menyebabkan area kepala bayi yang tertutup bantal rentan mengalami kepanasan.

3.       Isi bantal bisa membuat bayi tersedak

4.       Isi bantal yang keluar, meskipun hanya dalam jumlah sedikit, berpotensi masuk ke dalam mulut atau hidung bayi dan membuatnya tersedak.

5.       Bayi tersedak muntahannya sendiri

6.       Jika menggunakan bantal berbentuk U, bayi akan kesulitan untuk membalik atau memutar kepalanya ke salah satu sisi ketika dia gumoh atau muntah. Kondisi ini berisiko membuat bayi tersedak oleh muntahannya sendiri.

Selain tidak menggunakan bantal beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan menidurkan bayi adalah:

· Bayi diposisikan telentang saat tidur. Tidur menyamping atau tengkurap tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun karena dapat menyebabkan bayi tersedak atau sesak napas.

· Gunakan matras yang padat, bukan alas tidur yang terlalu empuk atau lembut.

· Jangan menaruh benda-benda di sekitar tempat tidur bayi, termasuk bantal, guling, atau selimut.

· Pastikan suhu kamar bayi tidak terlalu panas dan tidak menggunakan pakaian terlalu tebal karena bayi akan mudah berkeringat dan tidurnya menjadi gelisah.

Bantal sebaiknya diberikan untuk anak berusia dua tahun ke atas. Di sisi lain, ada anggapan kalau waktu yang pas untuk mengenalkan bantal pada anak adalah ketika si kecil sudah mulai tidur di kasur, bukan di box bayi lagi, Moms. Agar Si Kecil tidak terkena SIDS, sebaiknya  tidak memberikannya bantal saat ia tidur. Bayi yang masih sangat kecil belum bisa melakukan apa-apa, sehingga jika bantal menutupi wajahnya, dia tidak mampu menolong dirinya sendiri.

Bantal untuk Bayi Menyebabkan Kepanasan

Kebanyakan ibu tertarik membelikan Si Kecil bantal karena motif sarung bantal yang unik. Sarung bantal ini biasanya berbahan poliester atau kain. Tahukan Moms, jika bahan tersebut dapat meningkatkan suhu panas di bawah kepala dan menyebabkan fluktuasi suhu tubuh? Jika Si Kecil keluar keringat berlebihan, mereka biasa saja mengalami hipertermia yang berisiko mengancam nyawa. Moms perlu mengetahui bahwa penggunaan bantal untuk bayi terlalu lama dapat menimbulkan sindrom kepala datar pada bayi karena tekanan yang konstan. Bahayanya, hal tersebut dapat menyebabkan cacat struktural di kepala bayi saat mereka menggunakan bantal untuk tidur.

Bantal untuk Bayi Menyebabkan Lemas

Merupakan hal yang salah jika ibu memberi bayi bantal untuk membantu tidurnya menjadi lebih nyenyak. Ketika ibu mengganjal kepala bayi dengan bantal berbahan lembut dan empuk, kepala mereka bisa saja tenggelam ke dalam bantal dan menyebabkan mereka lemas. Selain itu, lubang hidung juga dapat tertekan oleh bantal ketika bayi menggerakkan kepalanya ke sisi lain.

Bagikan Artikel: