mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Atasi Sembelit saat Hamil dengan Mengonsumsi Jengkol

Atasi Sembelit saat Hamil dengan Mengonsumsi Jengkol

Jengkol merupakan makanan yang cukup digemari sebagain orang Indonesia. Apalagi jengkol juga bisa dinikmati dengan beragam cara, dari mulai lalapan hingga bisa menjadi rendang sehingga saat dimakan tidak ada bau yang menyengat sama sekali. Di sisi lain, banyak pula orang yang sama sekali tidak mau bersentuhan dengan jengkol.

Padahal jengkol bisa jadi menambah nafsu makan apalagi untuk ibu hamil. Namun ada aturan tertentu bagi ibu hamil yang menggemari jengkol. Karena ibu hamil tetap harus menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsinya.

Jengkol Aman dalam Jumlah Wajar

Hamil bukan berarti benar-benar harus melupakan makanan favorit mereka. Meski begitu, apapun yang dikonsumi berlebihna tentu tak baik untuk kesehatan. Jengkol mengandung asam amino yang disebut djenkolic acid atau asam jengkolat. Ini adalah asam amino yang setelah proses pencernaan rampung akan dibuang ke ginjal.

Jika dikonsumsi berlebihan, akibatnya tentu saja asam amino dengan kandungan atom belerang ini bisa mengendap di ginjal. Bentuknya seperti kristal yang tidak mudah larut. Lalu jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, hal ini bisa menyebabkan gagal ginjal.

Bahkan sebelum terjadi gagal ginjal, tentu kebiasaan mengonsumsi jengkol untuk ibu hamil berlebihan akan menimbulkan gejala yang tidak nyaman seperti nyeri saat buang air kecil. Padahal, masalah seputar buang air kecil seperti infeksi saluran kemih pada ibu hamil kerap terjadi, bahkan berulang. Pada kasus ekstrem, bisa juga terjadi keracunan asam jengkolat.

Bagi ibu hamil dengan riwayat medis gangguan ginjal, sebaiknya membatasi konsumsi jengkol jangan terlalu sering dan jangan terlalu banyak. Ingat bahwa dalam tiap jengkol, 1-2% di dalamnya adalah asam jengkolat yang tidak larut dicerna. Sementara bagi ibu hamil yang tidak memiliki riwayat masalah dengan jengkol atau ginjal, 1-3 keping saja sudah cukup. Sebaiknya jangan mengonsumsi setiap hari dan ganti dengan makanan bernutrisi lain yang lebih bermanfaat bagi ibu hamil dan janin.

Dampak Buruk Jengkol

Selain masalah ginjal, Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan jengkol bisa dikonsumsi berlebihan pada ibu hamil meliputi:

Sakit Pinggang

Bagi ibu hamil, nyeri pinggang mungkin hal yang wajar terjadi.Namun, jika sakit pinggang muncul setelah ibu hamil makan jengkol, ini merupakan tanda bahaya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, jengkol mengandung asam jengkolat yang jika jumlahnya terlalu banyak bisa menyebabkan penumpukan pada sistem sekresi tubuh. Alhasil, ibu bisa sakit pinggang, bahkan kesulitan untuk duduk atau berdiri.

Keguguran

Dampak terburuk dari konsumsi jengkol berlebihan pada ibu hamil adalah keguguran atau janin meninggal dalam kandungan. Kasus ini bisa terjadi saat ibu hamil keracunan asam jengkolat yang sangat parah dan pertolongan terlambat diberikan. Asam jengkolat yang sudah berubah menjadi kristal akan menumpuk pada ginjal membuat sistem sekresi ibu hamil kacau.

Keracunan Jengkol

Keracunan jengkol juga bisa terjadi saat ibu hamil muda makan jengkol dalam jumlah yang sangat banyak. Jika kondisi ini terjadi, maka akan ada beberapa gejala yang muncul seperti rasa tidak nyaman, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada tubuh, demam dan sulit untuk buang air kecil. Oleh karena itu, ibu hamil wajib membatasi konsumsi jengkol.

Hingga kini belum ada penelitian terpadu yang menyebutkan batas aman konsumsi jengkol, baik untuk orang biasa atau ibu hamil. Yang jelas, konsumsi jengkol sebaiknya tak terlalu berlebihan, ya, Moms. Secukupnya saja.

Manfaat Jengkol untuk Tubuh

Jengkol mengandung banyak nutrisi, mulai dari antioksidan, protein, vitamin dan mineral, serta senyawa flavonoid. Itulah mengapa ketika dikonsumsi, jengkol bisa mengurangi kadar gula darah agar tetap berada di batas normal. Sebagai salah satu sumber kalori, jengkol juga bisa meningkatkan produksi sel darah merah. Adanya fosfor dan kalsium dalam jengkol juga membantu proses pembentukan tulang serta gigi bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Baca juga: Jumlah Kalori yang Dibutuhkan Ibu Menyusui

Berikut ini manfaat jengkol untuk tubuh:

Mencegah Konstipasi

Di antara keluhan ibu hamil, konstipasi atau sembelit termasuk salah satu yang kerap dialami. Mengonsumsi jengkol secukupnya sekitar 1-2 keping bisa melancarkan buang air besar karena kandungan serat di dalamnya. Namun tentu saja, konsumsi jengkol tetap harus dibarengi dengan konsumsi sayuran dan protein lain.

Cegah Anemia

Kandungan zat besi dalam jengkol sekitar 4,7 gram di setiap 100 gram sajiannya. Artinya, jengkol untuk ibu hamil bisa mencegah terjadinya kekurangan zat besi hingga anemia.

Sumber Antioksidan

Jengkol adalah sumber antioksidan bermanfaat bagi ibu hamil dan janin dalam kandungannya. Terlebih bagi ibu hamil yang kerap terpapar zat radikal bebas, jengkol bisa menjadi salah satu sumber antioksidan yang lezat.

Bagikan Artikel: