mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

7 Cara Mengatasi Asma saat Hamil

7 Cara Mengatasi Asma saat Hamil

Bagi Moms yang menderita asma, kehamilan dapat memengaruhi kondisi asma yang diderita. Ada sebagian penderita asma yang merasakan perbaikan gejala ketika hamil, namun pada kebanyakan kasus, kehamilan dapat membuat asma memburuk dan sering kambuh.

Cara mengatasi asma saat hamil tidaklah sembarangan minum obat Moms. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Menurut sebuah studi tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Wiley Online Library, diperkirakan 60 hingga 70 persen wanita mengalami sesak napas saat hamil.

Dokter pun sering mengaitkan hal ini dengan rahim yang tumbuh mendorong ke atas pada paru-paru sehingga membuat sesak napas pada ibu hamil.

Mari simak penyebab dan cara mengatasi asma saat hamil.

Penyebab Sesak Napas saat Hamil

Sesak napas pada ibu hamil memang sering dikeluhkan. Apakah wajar sebagian ibu hamil mengalami ini di tengah kehamilannya?

"Sebagian besar wajar dan kerap terjadi pada kurang lebih 60-70 persen ibu hamil," ujar dr. Bramundito, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Karenanya, hal ini tidak perlu dicemaskan.

Beberapa penyebab sesak napas pada ibu hamil dapat berbeda-beda, tergantung sang ibu sedang berada pada usia kehamilan berapa.

Berikut beberapa penyebab sesak napas pada ibu hamil yang Moms perlu tahu.

1. Trimester Pertama

Mengutip dalam Harvard Health Publishing, sesak napas pada ibu hamil di fase ini terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang dapat merangsang peningkatan frekuensi pernapasan sehingga napas dirasa lebih cepat.

Penyebab lainnya adalah karena ibu hamil sudah memiliki riwayat penyakit lambung (maag atau dispepsia) sebelumnya dan merasakan sensasi tidak nyaman di ulu hati.

Selain itu, hormon progesteron yang membuat saluran cerna bergerak lebih lambat sehingga udara terkumpul di dalam usus juga membuat sesak napas pada ibu hamil.

Usus akan mengembang dan menekan diafragma ke atas, sehingga ibu hamil merasakan pernapasannya lebih tidak nyaman.

2. Trimester Kedua

Sesak napas pada ibu hamil kerap terjadi karena rahim dan janin yang semakin membesar.

Pada trimester kedua menurut jurnal dalam National Center for Biotechnology Information, mulai terjadi peningkatan volume darah sehingga jantung harus memompa lebih keras ke seluruh tubuh dan plasenta.

Jumlah darah dalam tubuh ibu hamil meningkat secara signifikan selama kehamilan. Beban kerja yang meningkat pada jantung bisa membuat sesak napas pada ibu hamil di trimester kedua atau 12-28 minggu.

3. Trimester Ketiga

Trimester ketiga kehamilan berlangsung dari minggu ke 28 sampai 40 kehamilan.

Pada trimester ini, sesak napas pada ibu hamil terjadi lebih sering karena ukuran janin yang sudah semakin besar. Apalagi jika kepala janin masih berada di posisi atas yang dapat menekan diafragma.

Sesak napas akan semakin berat apabila berat badan ibu hamil berlebih dan sedang hamil kembar.

Penyebab sesak napas pada ibu hamil harus diwaspadai ketika ibu hamil memiliki penyakit-penyakit seperti:

  • Asma
  • Penyakit jantung
  • Emboli/bekuan di paru

Baca Juga:

Penyebab dan Gejala Toksoplasma pada Ibu Hamil


Cara Mengatasi Asma saat Hamil

Merasa sesak napas bisa menjadi tidak nyaman dan membatasi aktivitas fisik Moms di masa kehamilan. Tapi, sesak napas saat pada ibu hamil merupakan respon fisiologis.

Untungnya ada beberapa cara mengatasi asma saat hamil sehingga membuat lebih nyaman dikutip dari Harvard Health, yaitu:

1. Perhatikan Postur Tubuh

Moms, saat duduk maupun berdiri perhatikan postur tubuh dan buat agar kondusif untuk paru-paru dapat berfungsi dengan baik serta mencegah sesak napas pada ibu hamil.

Berdiri atau duduk tegak dengan bahu Moms ke belakang dan dagu memungkinkan paru-paru mengembang tanpa hambatan.

Jika kebetulan Moms sedang sesak napas, posisi berikut dapat menghilangkan tekanan pada saluran udara seseorang dan meningkatkan pernapasannya.

Moms bisa duduk dengan cara berikut:

  • Duduk ke depan kursi, lebih baik dengan kepala ditopang oleh meja
  • Bersandar pada dinding sehingga bagian punggung juga tertopang
  • Berdiri dengan tangan menopang di atas meja, untuk melepaskan beban dari kaki
  • Berbaring dengan kepala dan lutut ditopang oleh bantal

Tambahkan juga sabuk penopang kehamilan yang dapat membuat berlatih postur baik menjadi lebih mudah. Sabuk ini tersedia di toko khusus dan online.

2. Gunakan Bantal Tambahan

Saat Moms tidur gunakan bantal tambahan untuk menopang diri. Jika terbiasa tidur miring pastikan menopang kepala.

Sehingga, lorong napas pun tidak terhalang saat tidur dan mampu mengatasi sesak napas pada ibu hamil.

Memiringkan sedikit ke kiri dalam posisi ini juga dapat membantu menjaga rahim dari aorta, arteri utama yang menggerakkan darah teroksigenasi ke seluruh tubuh sehingga menjauhkan sesak napas pada ibu hamil.

3. Menggunakan Kipas Angin

Penelitian menemukan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke seluruh hidung dan wajah dapat mengurangi sensasi sesak napas pada ibu hamil.

Merasakan aliran udara saat bernapas membuat Moms merasa seperti lebih banyak udara masuk. Perawatan ini terbukti efektif dalam mengurangi sensasi sesak napas.

Namun, para peneliti tidak menemukan bahwa penggunaan kipas sebenarnya meningkatkan gejala ketika mereka disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya.

4. Istirahat

Moms, sesak napas pada ibu hamil bisa menjadi tanda agar beristirahat. Saat hamil tak jarang Moms harus mengurus semua kebutuhan tiap harinya dan memberikan tekanan.

Berkonsentrasilah untuk bersantai dan mengendalikan napas selama 20 menit berikutnya untuk mengatasi sesak napas saat hamil. Setelah Moms merasa nyaman lagi, lanjutkan aktivitas.

Istirahat pun dibutuhkan saat trimester ketiga, karena Moms mungkin tidak dapat melakukan tingkat aktivitas yang sama seperti sebelumnya dan rentan untuk sesak napas saat hamil.


Baca Juga:

5 Cara Mencegah Asma Kambuh saat Hamil


5. Latih Pernapasan

Cara bagus untuk mengatur masalah pernapasan adalah latihan. Latihan pernapasan ini berkonsentrasi pada pernapasan dada karena perut akan terganggu.

Saat berlatih latihan pernapasan, berkonsentrasilah pada pergerakan tulang rusuk.

Latihan ini diyakini mampu mengatasi sesak napas pada ibu hamil sekaligus latihan pernapasan untuk persiapan persalinan.

Pernafasan dengan bibir tertutup membantu mengurangi sesak napas dengan memperlambat laju pernapasan seseorang.

Metode pernapasan mulut bisa jadi cara untuk Moms coba dalam menerapkan ini.

Untuk mencoba pernapasan mulut di rumah, Moms harus:

  • Duduk tegak di kursi dengan bahu santai
  • Kerutkan bibir
  • Tarik napas melalui hidung selama beberapa detik
  • Dengan lembut hembuskan melalui bibir mereka yang mengerut selama empat hitungan
  • Terus menghirup dan menghembuskan napas dengan cara ini selama 10 menit

Moms dapat mencoba latihan ini kapan saja merasa sesak napas, dan ulangi sepanjang hari sampai mereka merasa lebih baik.

6. Olahraga

Olahraga teratur selain dibutuhkan untuk ibu hamil untuk berbagai kondisi. Olahraga juga mampu mengatasi sesak napas pada ibu hamil. Bicarakan dengan dokter kandungan tentang bentuk olahraga yang paling cocok untuk Moms.

Moms dapat memilih yoga atau aerobic seperti berenang ke dalam rutinitas harian.

Namun apabila Moms saat sesak napas pada ibu hamil harus segera mencari perawatan medis apabila mengalami gejala-gejala berikut ini, dilansir dari Medical News Today:

  • Bibir, jari, atau jari kaki biru
  • Jantung berdebar atau detak jantung sangat tinggi
  • Sakit saat bernapas
  • Napas pendek yang nampaknya semakin memburuk

7. Menghirup Uap

Menghirup uap dapat membantu menjaga saluran hidung Moms tetap bersih, yang dapat membantu bernapas lebih mudah. Panas dan uap air dari uap juga dapat memecah lendir di paru-paru, yang mungkin juga mengurangi sesak napas pada ibu hamil.

Untuk mencoba menghirup uap di rumah, Moms harus:

  • Mengisi mangkuk dengan air yang sangat panas
  • Menambahkan beberapa tetes minyak esensial peppermint atau eucalyptus
  • Meletakkan wajah mereka di atas mangkuk, dengan handuk di atas kepala mereka
  • Mengambil napas dalam-dalam dan menghirup uapnya

Penting untuk memastikan bahwa air dibiarkan menjadi agak dingin jika baru saja direbus. Kalau tidak, uapnya bisa melukai kulit.

 

Bagikan Artikel: