mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

6 Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi, Mulai Virus hingga Ruam Popok

6 Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi, Mulai Virus hingga Ruam Popok

Moms sedang akan mengajak bermain Si Kecil ketika sekelebat tampak bintik kemerah-merahan pada wajahnya. "Perasaan, enggak ada nyamuk, deh, semalam," barangkali begitu pikiran Moms. Jadi kenapa, ya?

Bintik merah pada wajah bayi merupakan hal yang normal. Dengan catatan, jika lekas diatasi. Kalau dibiarkan, akan menjadi masalah yang lebih serius. Untuk mencari tahu cara mengatasinya, terlebih dulu kita mempelajari penyebabnya, ya, Moms.

Penyebab Bintik Merah pada Wajah Bayi

1. Alergi

Alergi merupakan pemicu utama kulit kemerah-merahan pada bayi. Kasus alergi kulit cukup banyak terjadi pada bayi yang amat rentan terhadap reaksi alergi.

Apabila anda dan pasangan memiliki riwayat alergi, Si Kecil berpotensi mengalami risiko serupa. Beberapa studi mengungkapkan orang tua yang mengalami alergi kulit akan 40%-60% meningkatkan risiko serupa terhadap bayi mereka. Namun, bila salah satu orang tua saja yang mengalami alergi, kemungkinan Si Kecil hanya 25%-40% saja berisiko terkena alergi.

Bayi yang mengidap alergi lebih rentan untuk terkena dengan masalah kulit, termasuk timbulnya bintik-bintik merah pada kulitnya. Pada reaksi alergi yang tergolong parah, biasanya yang muncul bukan hanya bintik-bintik merah melainkan juga bengkak.

Bintik-bintik bisa disebabkan penggunaan berbagai jenis produk yang tidak cocok, alergi akan makanan tertentu, alergi terhadap debu atau tungau.

Cara paling efektif menangani alergi kulit pada Si Kecil adalah dengan menjauhkannya dari sumber pencetus alergi (alergen). Bila buah hati anda mengalami reaksi alergi setelah berdekatan dengan debu dan tungau maka sebaiknya hindarkan bayi anda agar tidak terpapar dengan alergen jenis ini.

Selain itu, pastikan pula selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar terutama ruangan yang ditempati oleh si buah hati. Moms bisa gunakan KO+ HClO Disinfectant Spray untuk membersihkan lingkungan sekitar dengan aman.

Akan tetapi, bila bayi Moms rupanya alergi terhadap beberapa bahan tertentu dalam perawatan bayi, maka sebaiknya segera hentikan penggunaan terhadap barang-barang tersebut dan ganti ke produk yang lebih aman untuk kulit si Kecil.

2. Biang Keringat

Bintik-bintik merah yang timbul pada tubuh bayi dan pada beberapa bagian tertentu seperti punggung, jidat, leher, dan bagian lainnya biasanya dipicu sebab adanya biang keringat. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya sumbatan pada bagian pori-pori kulit bayi yang disebabkan oleh sistem untuk mengatur suhu tubuh bayi belum berkembang secara sempurna.

Untuk mengatasi bayi yang mengalami biang keringat maka orangtua perlu jeli dalam memperhatikan pemakaian baju untuk si buah hati. Upayakan untuk tidak mengenakan baju yang berlapis-lapis dan sebaiknya lebih selektiflah dalam memilih bahan pakaian untuk buah hati.

Hindari memilih jenis bahan pakaian yang tidak menyerap keringat, seperti nilon. Sebaliknya, pemilihan bahan pakaian yang baik adalah dari bahan katun. Berikan si kecil pakaian yang nyaman dan tidak terlalu sempit sewaktu dikenakan guna mengurangi panas berlebihan terhadap tubuhnya.

3. Eksim Bayi

Bukan hanya terjadi pada orang dewasa, kondisi gangguan kulit ini pun bisa dialami oleh si bayi. Pada bayi jenis eksim ini lebih dikenal dengan sebutan eksim susu. Namun, tak selamanya disebabkan pemberian ASI.

Jika tak lekas dibersihkan, sisa ASI, susu formula, makanan atau air liur yang dibiarkan menempel pada tubuh bayi berpotensi menimbulkan iritasi terhadap kulit bayi. Penyebab iritasi ini akan bereaksi terutama untuk mereka para bayi yang memang sudah memilik bakat alergi.

Bila mengetahui persis bayi memiliki riwayat alergi, sebaiknya jauhkan dirinya dari bahan alergen yang akan mengiritasi bagian kulit. Segera bersihkan wajah si kecil pada saat setelah diberikan ASI. Atau segera lap bagian mulutnya dan lehernya setelah makan.

4. Jerawat Bayi

Kondisi ini biasanya merupakan bagian dari sisa hormon yang masih terbawa sejak masih berada dalam kandungan ibunya. Timbulnya bintik-bintik merah ini akan disertai dengan benjolan tengah yang runcing seperti pada jerawat orang dewasa.

Untuk mengatasi kondisi ini, Moms perlu rajin membersihkan wajan di kecil dan mengeringkannya dengan baik. Selain itu, upayakan untuk menggunakan handuk bayi yang berbahan lembut serta jangan biasakan memencet jerawat si kecil. Selain dapat menimbulkan rasa sakit pada si kecil, hal ini pun akan dapat menimbulkan iritasi serta infeksi yang cukup parah.

Kondisi timbulnya jerawat ini umumnya bisa muncul pada bagian pipi, dagu dan juga pada bagian dahi. Sebenarnya, kondisi ini tidak memerlukan penanganan yang berarti sebab dapat menghilang dengan sendirinya saat si bayi berusia 3 bulan. Untuk itu, tetaplah merawat kondisi ini dengan perlahan.

Baca juga: Campak pada Bayi, Tanda-Tandanya Mirip Ruam akibat Roseola infantum

5. Ruam Popok

Kondisi lain yang juga memungkinkan timbulnya bintik-bintik merah pada kulit bayi adalah ruam popok akibat kualitas popok yang tidak baik atau penggunaan popok yang terlalu sempit untuk bayi anda. Ruam popok yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan kulit kemerahan pada bayi menjadi kian parah. Bisa jadi akan memicu bintil-bintil kecil yang melepuh dan akhirnya pecah.

Untuk itu, segeralah mengganti popok anda dengan merek lain yang lebih baik. Perhatikan pula ukuran pas untuk bayi anda. Meskipun pada kemasan tertera ukuran yang diatur berdasarkan berat si bayi, terkadang ukuran tersebut tidaklah menjamin muat dengan ukuran bayi anda. Untuk itu, maka sesuaikan ukuran yang pas agar si kecil merasa nyaman.

Cara pemakaian pun perlu diperhatikan, upayakan agar anda tidak merekatkannya terlalu kuat yang akan membuat kulit si bayi bergesek dan meninggalkan ruam.

6. Akibat Virus

Kondisi penyakit ini mungkin terdengar jarang, padahal Roseola infantum merupakan sebuah penyakit menular yang seringkali menyerang bayi dan anak-anak yang masih begitu kecil. Penyebab dari kondisi penyakit ini bisa muncul adalah virus jinak yang umumnya mudah menyebar melalui percikan ludah si penderita, misalnya saat pemeriksaan kesehatan atau imunisasi yang dilakukan di rumah sakit.

Baca juga: Serba-serbi Pilek pada Bayi, Mengapa Bisa Terjadi?

Gejala yang dapat timbul dari kondisi ini adalah demam hingga mencapai 39,5 derajat Celcius yang dialami selama beberapa hari. Setelah demam hilang, penyakit ini akan mulai menimbulkan bintik-bintik merah pada permukaan tubuh bayi yang tidak berubah menjadi bernanah dan tidak pula meninggalkan gatal. Bayi yang mengalami kondisi ini akan mungkin rewel, cepat mengantuk dan kehilangan selera makan.

Pada saat dilakukan diagnosis, terkadang terjadi kesalahan dengan mengatakan ini adalah penyakit campak. Yang perlu diketahui bedanya dengan campak adalah bintik-bintik merah yang timbul pada kulit bayi sebab akibat virus roseola timbul yang mana kondisi ini timbul setelah demamnya turun, sementara pada campak, bintik-bintik ini timbul pada saat demam sedang tinggi-tingginya dan kondisi ini hanya terjadi 1 kali dalam seumur hidup.

Untuk meredam gejala bintik merah pada tubuh bayi, pastikan Moms menggunakan deterjen yang aman dan berkualitas baik. Moms dapat memilih Oh My Orange Laundry Detergent melalui situs Mooimom. Selain mampu melenyapkan bakteri, deterjen ini juga ampuh menghilangkan noda membandel pada pakaian Si Kecil.

Bagikan Artikel: