mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Vaksin Untuk Ibu Hamil Perlu Dilakukan, Apa Alasan dan Manfaatnya?

Vaksin Untuk Ibu Hamil Perlu Dilakukan, Apa Alasan dan Manfaatnya?

Moms, situasi pandemi COVID-19 kian mengkhawatirkan, terlebih berbagai macam varian virus bertambah sehingga lebih kuat pula menyerang manusia. Untuk itu, pemerintah sedang gencar dalam melakukan vaksinasi untuk dapat segera pula terbentuk herd immunity. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, per tanggal 5 Juli, sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 yaitu 40.349.049 jiwa, yang terdiri dari dari tenaga kesehatan, lanjut usia dan petugas publik.

Dari total Nasional yang didapat, sebanyak 32.302.268 jiwa (80,6%) yang telah divaksinasi dosis 1, sedangkan sebanyak 14.035.934 jiwa (34,79%) telah divaksinasi dosis 2. Lalu untuk Moms yang sedang hamil dan memang merupakan salah satu yang rentan terpapar dan dapat mengalami keadaan yang lebih berat jika terpapar, bolehkah melakukan vaksinasi?

Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah memperbaharui rekomendasi  mengenai vaksinasi karena adanya peningkatan kasus ibu hamil yang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga, sekarang, POGI  memberikan rekomendasi ibu hamil untuk di vaksinasi.

Pemberian vaksin untuk Ibu hamil tentu ditujukan agar mencegah Ibu hamil bergejala berat. Kemudian, berdasarkan artikel yang dilansir dari health.harvard.edu dalam artikelnya yang berjudul Wondering About COVID-19 Vaccines If You’re Pregnant or Considering Pregnancy? vaksinasi COVID-19 untuk orang yang sedang hamil memiliki banyak manfaatnya namun menimbulkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Sehingga Moms perlu mendapatkan informasi sebanyak mungkin saat membuat keputusan mengenai vaksin Ibu hamil, tetapi sadarilah bahwa informasi dapat berubah dengan cepat. 

Vaksin Untuk Ibu Hamil Perlu Dilakukan dengan Segera, Apa Alasan dan Manfaatnya? Mooimom Mamapedia

 

Baca Juga: Bayi Lahir Saat Pandemi? Ini 5 Hal yang Wajib Moms Lakukan

 

Sementara itu, Moms dapat tetap mendapat informasi dengan memeriksa situs web kesehatan terpercaya, dan terus berkonsultasi dengan dokter. Namun, berikut beberapa fakta dan penjelasan yang perlu Moms ketahui tentang vaksinasi. Yuk, Moms, mari kita ulas bersama!

Resiko Jika Ibu Hamil Terpapar COVID-19 dan Jenis Vaksin yang Direkomendasikan

Jika Moms sedang hamil, Moms mungkin juga bertanya-tanya tentang risiko pada janin jika Moms terkena COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki COVID-19 dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, terutama bagi Ibu hamil yang memiliki penyakit bawaan. Sejauh ini, penelitian belum mengidentifikasi cacat lahir apapun yang terkait dengan COVID-19 dan walaupun penularan virus dari ibu ke bayi selama kehamilan mungkin terjadi, tampaknya ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi.

Di Indonesia, beberapa vaksin yang diizinkan untuk Ibu hamil yaitu Pfizer, Moderna, Astrazeneca, Sinovac, dan Sinopharm. Moderna menjadi salah satu dari 3 vaksin yang aman berdasarkan penelitian di Harvard, lalu apa saja yang lainnya?

Tiga vaksin COVID-19 yang memiliki izin penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA) yaitu:

  • Vaksin Pfizer/BioNTech dua dosis. Vaksin ini menggunakan mRNA.
  • Vaksin Moderna dua dosis. Vaksin ini menggunakan mRNA.
  • Vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal. Vaksin ini menggunakan bentuk virus flu biasa yang tidak berbahaya dan di modifikasi pada manusia yang disebut adenovirus.

Vaksin Untuk Ibu Hamil Perlu Dilakukan dengan Segera, Apa Alasan dan Manfaatnya? Mooimom Mamapedia

Studi menunjukkan ketiga vaksin sangat efektif dalam mengurangi risiko penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19. Vaksin tersebut juga membantu mengurangi risiko penyakit tingkat sedang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melacak lebih dari 30.000 penerima vaksin yang sedang hamil pada saat vaksinasi. 

Hampir 1.800 telah memberikan deskripsi rinci tentang gejala setelah vaksinasi dan hasil kehamilan. Sejauh ini, orang hamil tampaknya memiliki efek samping vaksin yang sama dengan orang yang tidak hamil. Tidak ada keguguran, kematian bayi saat lahir, atau kelahiran prematur terkait dengan vaksin. Beberapa poin penting yang perlu Moms ketahui tentang masing-masing vaksin:

Poin penting tentang vaksin mRNA:

  • Ketika dipelajari selama tes hewan, vaksin mRNA tidak mempengaruhi kesuburan atau menyebabkan masalah dengan kehamilan.
  • Pada manusia, kita tahu bahwa jenis vaksin lain umumnya aman untuk digunakan pada kehamilan, bahkan, banyak yang direkomendasikan. Kekebalan yang dihasilkan oleh individu hamil dari vaksinasi dapat melewati plasenta, dan dapat membantu menjaga bayi tetap aman setelah lahir.
  • vaksin mRNA tidak mengandung partikel virus.
  • Partikel mRNA yang digunakan dalam vaksin dihilangkan oleh tubuh kita dalam beberapa jam atau hari, sehingga partikel ini tidak mungkin mencapai atau melewati plasenta.

Poin penting tentang vaksin Johnson & Johnson:

  • Adenovirus yang dimodifikasi yang digunakan dalam vaksin tidak dapat mereplikasi atau menyebabkan penyakit. Tubuh dengan cepat membersihkannya dari tempat suntikan, sehingga tidak mungkin mencapai atau melewati plasenta.
  • Dalam tes hewan, vaksin ini tidak mempengaruhi kesuburan atau menyebabkan masalah dengan kehamilan.
  • Vaksin serupa dengan yang satu ini  disebut vaksin vektor adenovirus telah dipelajari pada manusia untuk virus HIV, Ebola, dan Zika. Percobaan yang melibatkan orang hamil melaporkan tidak ada hasil kehamilan yang berbahaya.
  • Jenis vaksin lain umumnya aman untuk digunakan pada kehamilan, bahkan, banyak yang direkomendasikan. Kekebalan yang dihasilkan oleh individu yang hamil dari vaksinasi dapat melewati plasenta, dan dapat membantu menjaga bayi tetap aman setelah lahir.

 

Baca Juga: 5 Tips Periksa Kehamilan Bagi Ibu Hamil di Masa Pandemi

 

Efek samping Vaksin dan Pertimbangan Bagi Wanita Hamil yang Ingin Divaksin

vaksinasi covid ibu hamil mooimom mamapedia

Salah satu kemungkinan efek samping dari vaksin COVID-19 adalah demam satu atau dua hari setelah vaksinasi. Ini terjadi pada sekitar:

  • 1% hingga 3% orang setelah dosis pertama vaksin mRNA
  • 15% hingga 17% setelah dosis kedua vaksin mRNA
  • 9% setelah vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson.

Demam ini umumnya masih terbilang rendah dan dapat diatasi dengan asetaminofen yang aman dikonsumsi selama kehamilan.

Untuk mempersiapkan segala kemungkinan, hal ini yang perlu Moms segera lakukan:

  • Dapatkan vaksinasi segera setelah vaksin tersedia. Moms mungkin memutuskan untuk melakukan hal ini jika Moms memiliki faktor risiko tambahan untuk komplikasi parah dari COVID-19 seperti tekanan darah tinggi atau obesitas, dan beberapa potensi paparan COVID-19 dari pekerjaan, keluarga, atau komunitas.
  • Tunggu sampai setelah Moms melahirkan untuk mendapatkan vaksin. Moms dapat mengontrol dengan membatasi interaksi dengan orang-orang di luar rumah dan menggunakan langkah-langkah perlindungan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.
  • Pertimbangkan waktu kehamilan untuk mendapatkan vaksin. Kebanyakan orang memiliki beberapa faktor risiko dan beberapa eksposur yang tidak terkontrol. Jika ini menggambarkan Moms, Moms masih memiliki opsi. Moms dapat memutuskan untuk mengubah eksposur  jika memungkinkan dan menunda vaksinasi sampai trimester kedua, ketika risiko keguguran alami lebih rendah, hingga Moms dapat memilih untuk menunda vaksinasi sampai setelah bayi lahir.

Vaksinasi efektif untuk mencegah infeksi COVID-19.  Manfaat vaksinasi antara lain:

  • Pengurangan penyakit parah bagi wanita hamil
  • Pengurangan kematian dan prematuritas untuk bayi
  • Berpotensi mengurangi penularan ke anggota keluarga yang rentan.

Bolehkah Semua Ibu Hamil Divaksinasi?

Dilansir dari health.detik.com, dalam rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Umum POGI dr Ari K Januarto SpOG(K)-Obginsos pada 22 Juni, ada beberapa persyaratan jika Ibu hamil ingin melakukan vaksinasi COVID-19, diantaranya:

  • Ibu hamil dengan risiko tinggi, yaitu usia di atas 35 tahun, memiliki BMI di atas 40, dengan komorbid diabetes dan hipertensi
  • Kelompok ibu hamil tinggi risiko terpapar, terutama tenaga kesehatan
  • Ibu hamil risiko rendah juga bisa mendapat vaksin setelah mendapat penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk divaksinasi COVID-19.

Rekomendasi ini juga telah sejalan dengan referensi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun, IMT yang tinggi, dan memiliki komorbid disarankan mendapat vaksinasi. Tapi, Moms harus ingat, selain vaksin, Moms harus selalu mematuhi berbagai protokol kesehatan, mengonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh serta memastikan peralatan yang digunakan bebas dari bakteri. Mungkinkah?

vaksinasi ibu hamil mooimom mamapedia

59S Box Sterilizer Portable membuat 99,9% bakteri mati dalam 3 menit, menghilangkan bau, penyimpanan anti bakteri, portable dan bisa mensterilisasi semua barang. Apapun yang Moms ingin steril, semua bisa disteril! Pastikan keluarga sehat tanpa bakteri dengan memiliki 59S Box Sterilizer Portable yang bisa Moms dapatkan di www.mooimom.id, ya Moms!

Bagikan Artikel: