mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Napas Bayi Berbunyi, Adakah Gangguan Medis yang Serius?

Napas Bayi Berbunyi, Adakah Gangguan Medis yang Serius?

Bagi orang tua baru, istilah “tidur seperti bayi” (sleep like a baby)—saking pulasnya, dapat memiliki arti yang sama sekali baru. Bukan hanya karena bayi yang baru lahir sangat terjaga. Lebih dari itu, suara napas mereka sangat keras, bahkan ketika sedang tidur.

Bayi baru lahir bernapas lebih cepat daripada orang dewasa. Sebabnya, mereka tak memiliki kapasitas paru-paru untuk menampung banyak oksigen. Itulah mengapa Si Kecil perlu lebih sering bernapas; masuk dan keluar; hirup dan embuskan. Orang dewasa mengambil sekitar 18-20 napas dalam satu menit ketimbang bayi baru lahir, yang bernapas masuk dan keluar sekitar 40-60 kali per menit.

Pernapasan bayi berirama secara tak konsisten. Bayi baru lahir mengambil banyak napas cepat dan dangkal—nyaris seperti sedang terengah-engah. Kadang-kadang mereka mengambil napas lebih lama; lebih lambat, diikuti oleh napas yang lebih dangkal. Kemudian mereka mungkin berhenti selama beberapa detik dan tidak menarik napas sama sekali. Inilah yang disebut "pernapasan berkala".

Jangan khawatir, ya, Moms. Pernapasan semacam ini benar-benar normal pada sebagian besar bayi yang sehat dan pertumbuhannya normal. Seiring berjalannya waktu diiringi pertambahan usia, sebagian besar bayi dapat mengatasi pola pernapasan ini.

napas bayi berbunyi

Dalam banyak kasus, pernapasan yang bising disebabkan suara udara yang mengalir di atas air liur yang terkumpul di bagian belakang tenggorokan bayi. Tak seperti orang dewasa, bayi belum mampu membersihkan tenggorokannya. Mereka akan batuk ketika mereka mau. Si Kecil belum bisa, secara sadar, mengendalikan pernapasannya sendiri.

Terkadang sangat membantu untuk menggunakan obat tetes hidung normal saline. Obat tetes ini turut mencairkan sekresi hidung dan membantu membersihkan lendir yang mungkin menghalangi lubang hidung bayi. Namun, sebelum melakukan ini, pastikan ke dokter anak dahulu akan kemungkinan masalah medis akibat pernapasan yang bising pada Si Kecil.

 

Gejala

Pernapasan yang bising bisa datang dalam beberapa bentuk yang berbeda. Jenis kebisingan yang dibuat Si Kecil saat bernapas dapat membantu mengidentifikasi penyebab masalahnya.

Suara siulan di hidung sering kali disebabkan oleh lubang hidung yang tersumbat. Gejalanya akan hilang begitu hidung ditiup atau dibersihkan. Hidung tersumbat sangat mungkin menyebabkan pernapasan berisik pada Si Kecil, karena mereka selalu bernapas dari hidung alih-alih mulut.

Baca juga: 6 Jenis Batuk pada Bayi

Saluran udara mereka yang lebih sempit juga lebih mudah tersumbat. Itulah mengapa satu sumbatan kecil saja dapat menimbulkan siulan. Mengi atau bersiul di bagian bawah dada dapat disebabkan oleh penyumbatan di saluran udara bagian bawah. Gejalanya bisa menjadi tanda infeksi, alergi, atau kondisi medis lain seperti asma.

Jenis suara lain juga bisa terjadi, seringkali bersamaan dengan batuk. Suara serak dan keras yang terjadi saat anak kecil atau bayi bernapas disebut stridor. Bila terjadi dengan batuk yang terdengar berat, kemungkinan besar penyebabnya adalah croup. Suara rejan yang terdengar saat Si Kecil menarik napas setelah batuk adalah gejala khas batuk rejan.

Dokter mungkin juga dapat mendengar suara tambahan saat memeriksa Si Kecil dengan bantuan stetoskop. Misalnya suara berderak pada paru-paru, yang bisa mengisyaratkan pneumonia.

napas bayi berbunyi

Beberapa jenis pernapasan berisik hanya terjadi sesekali. Pernapasan yang bising pada Si Kecil ketika malam hari dapat disebabkan kondisi yang disebut sleep apnea. Apnea tidur atau sleep apnea tergolong kondisi serius yang dapat mengganggu sistem pernapasan bayi saat tidur.

Meski seluruh bayi memiliki risiko terkena sleep apnea, namun kondisi ini lebih banyak terjadi pada bayi prematur atau bayi yang mengalami kelainan bawaan.

Baca juga: 5 Penyebab Bayi Sulit Tidur, Salah Satunya karena Tumbuh Gigi

Dalam beberapa kasus, penyebab napas berbunyi pada bayi bisa jadi dipicu sesuatu yang sederhana, tetapi sering terlewatkan oleh Moms. Misalnya, karena ia kelelahan akibat terlalu banyak bermain. Atau, bisa juga lantaran kepanasan ketika berjemur di bawah sinar Matahari pagi. Penyebab sederhana ini dapat diatasi dengan membuatnya beristirahat lebih nyaman.

Untuk membantu jalan pernapasan bayi lebih lancar ketika tidur, Moms dapat membaringkan kepalanya di atas bantal yang dirancang khusus untuk Si Kecil. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, platform penyedia kebutuhan ibu dan anak.

bantal bayi

Bagikan Artikel: