mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu pada Bayi

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu pada Bayi

Banyak yang belum bisa membedakan antara intoleransi laktosa dengan alergi susu pada bayi. Jangan sampai salah yah Moms!

Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan akibat tubuh tidak dapat mencerna laktosa. Kondisi ini sering kali ditandai dengan diare, perut kembung dan sering buang angin setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa, seperti susu atau produk olahannya.

Tubuh menggunakan enzim alami yang disebut laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa, agar kemudian bisa diserap dan digunakan sebagai sumber energi. Pada penderita intoleransi laktosa, tubuh tidak menghasilkan enzim laktase dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna masuk ke usus besar dan terfermentasi oleh bakteri. Kondisi ini memunculkan keluhan intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa kerap disamakan dengan alergi susu, padahal kedua kondisi ini sangat berbeda.

Sedangkan alergi susu terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terdapat pada susu. Bukan hanya gangguan saluran pencernaan, alergi susu juga dapat menimbulkan reaksi atau gejala lainnya, seperti ruam kemerahan yang terasa gatal dan sesak napas.

Ciri-ciri Si Kecil Alami Intoleransi Laktosa

Gejala intoleransi laktosa biasanya muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala tersebut antara lain berupa:

  • Sering buang angin
  • Perut kembung
  • Kram perut
  • Mual
  • Diare

Baca Juga: Alternatif Kalsium Non-susu untuk Ibu Hamil yang Didera Intoleransi Laktosa

Tiap penderita intoleransi laktosa dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, dan tingkat keparahan gejala di atas tergantung pada seberapa banyak laktosa yang dikonsumsi.

Cara Menangani Intoleransi Laktosa Pada Bayi

Baca Juga: Mana yang Mengandung Laktosa? Foremilk atau Hindmilk?

Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk intoleransi laktosa dan cara untuk meningkatkan produksi laktase. Meski demikian, penderita bisa menghindari munculnya keluhan dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung laktosa atau hanya mengonsumsi makanan yang bebas laktosa.

Oleh sebab itu, jika si kecil menderita intoleransi laktosa, perhatikan komposisi makanan dan minuman sebelum diberikan pada si kecil. Berikut ini adalah makanan sumber laktosa yang perlu dibatasi atau dihindari:

  • Susu, seperti susu sapi atau kambing
  • Produk olahan susu, seperti keju, es krim, yoghurt, atau mentega
  • Makanan lain, seperti kue, biskuit, cokelat, permen, mayonaise, kentang goreng siap saji, sup instan kemasan, daging olahan, serta roti atau sereal

Untuk mengganti susu sapi dan susu kambing, Moms bisa memilih susu yang terbuat dari kedelai, gandum, atau almond.

 Susu unta diketahui memiliki lebih sedikit laktosa dan dapat diterima oleh kebanyakan penderita intoleransi laktosa.

Selain itu, yoghurt yang terbuat dari kedelai atau kelapa, beberapa jenis keju, dan makanan lain yang bertanda bebas laktosa, juga aman untuk dikonsumsi.

Moms juga dapat menambahkan suplemen laktase pada makanan atau minuman yang ingin dikonsumsi. Mengonsumsi makanan mengandung laktosa secara bertahap juga bisa dicoba untuk membantu tubuh beradaptasi dalam mencerna laktosa.

Jangan lupa gunakan MUGU Antispill Suction Bowl yah Moms! Saatnya melatih Si Kecil untuk makan sendiri dengan mangkuk makan MUGU. Moms tidak perlu khawatir Si Kecil akan terkena tumpahan makanan saat ia makan sendiri karena karet di bagian bawah mangkuk menghisap kuat dan tidak akan membuat mangkuk makan MUGU bergeser kesana kemari.

Bagikan Artikel: