mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ini Penyebab dan Gejala Pneumonia pada Bayi, Moms Wajib Waspada!

Ini Penyebab dan Gejala Pneumonia pada Bayi, Moms Wajib Waspada!

Tahukah Moms, bahwa pneumonia merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak balita. Dikutip dari UNICEF, penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukan bahwa 2,200 anak di dunia meninggal karena pneumonia. Moms wajib waspada karena bayi berusia di bawah dua tahun rentan terkena pneumonia.

Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Jamur juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pneumonia, namun kasus infeksi karena jamur jarang ditemui. Penannganan yang cepat dan tepat menjadi kunci utama dalam kasus pneumonia.

Bayi yang Memiliki Risiko Tinggi Terkena Pneumonia

Sistem imunitas yang masih belum terbentuk sempurna tidak mamapu mengatasi infeksi yang terjadi menyebabkan pneumonia di paru-paru. Bayi yang memiliki risiko tinggi terkenan pneumonia:

  • Bayi lahir prematur
  • Bayi yang tidak mendapatkan ASI
  • Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi 

Gejala Pneumonia pada Bayi

Ketika gejala timbul, banyak orang tua yang tidak menyadari tanda pterjadinya neumonia pada bayi. Hal ini kemudian yang menyebabkan pneumonia sering terlambat ditangani.

Berikut merupakan gejala pneumonia yang terjadi pada bayi:

  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Demam tinggi
  • Napas berbunyi
  • Hidung bayi terlihat kembang kempis saat bernapas
  • Batuk pilek
  • Bayi tidak mau makan atau menyusu
  • Nyeri di bagian dada atau perut
  • Bayi terlihat gelisah dan lemas
  • Pada kondisi yang parah, bibir dan kuku tampak membiru

Bayi yang terkena pneumonia akibat infeksi virus terkadang juga mengalami diare dan muntah.

Baca Juga: Berapa suhu tubuh bayi yang normal? Cek Selengkapnya!

Untuk memastikan apakah bayi Moms terkena pneumonia atau tidak, Moms dapat menghitung laju pernapasan si kecil. Bayi yang berusia 2-12 bulan umumnya akan bernapas kurang lebih 50 kali dalam satu menit. Moms dapat memeriksa dengan membuka pakaian bayi, lalu melihat gerakan dadanya saat bernapas. Jika bayi bernapas lebih cepat dari rata-rata maka si kecil telah mengalami kesulitan bernapas.

Baca Juga : Cara Mencukur Rambut Bayi yang Aman. Anti Drama!

Mengatasi Pneumonia pada Bayi

Jika si kecil telah menunjukkan gejala atau tanda pneumonia seperti yang disampaikan sebelumnya, maka segeralah Moms membawanya ke dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan terlebih dahulu. Jika memang telah terdiagnosis terkena pneumonia, maka dokter akan memberikan pengobatan kepada si kecil sesuai dengan penyebabnya. 

Mencegah Pneumonia

Untuk menghindari si kecil terkena pneumonia ada beberapa langkah yang dapat Moms lakukan, yakni:

Memberikan ASI

ASI pada bayi mampu membantu memeperkuat sistem imunitas dan daya tahan tubuhnya sehangga mampu melawan penyakit secara alami. Oleh karena itu Moms disarakan untuk memberikan ASI minimal enam bulan pertama pada si kecil. Ini penting untuk menguatkan daya tahan tubuh anak secara alami dalam melawan penyakit. 

Imunisasi

Imunisasi menja   di cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit pneumonia. Temasuk vaksin campak, serta vaksin pertusis atau imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) dan imunisasi Hib (haemophilus influenzae tipe B).

Menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih

Menjaga kebersihan lingkungan seperti menjauhkan bayi dan anak-anak dari asap rokok atau polusi udara, serta  memiliki ventilasi udara yang baik.

Memberikan ruang untuk bernapas juga diperlukan saat Moms sedang menggendong bayi, agar bayi tidak merasa sesak atau gerah saat digendong. Untuk itu Moms perlu memilih gendongan yang tepat seperti Baby Sling Tweeling & CoBaby Sling Tweeling & Co dirancang agar Moms dan si kecil tetap merasa nyaman walaupun harus lama menggendong. Produk yang satu ini bisa Moms dapatkan di website MOOIMOM.

Bagikan Artikel: