mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Fakta tentang Ubun-Ubun Bayi yang Wajib Moms Tahu!

Fakta tentang Ubun-Ubun Bayi yang Wajib Moms Tahu!

Saat Si Kecil baru lahir tentu Moms akan selalu memperhatikan berbagai hal di tubuhnya. Kalau Moms perhatikan di bagian kepalanya ada bagian yang terlihat rapuh dan berdenyut yang disebut ubun-ubun.

1. Fungsi Ubun-Ubun

Ubun-ubun atau disebut fontanel adalah pertemuan antara tulang-tulang yang membentuk kepala. Ubun-ubun terbagi atas dua, yakni fontanel anterior (ubun-ubun besar) dan fontanel posterior (ubun-ubun kecil). Biasanya ubun-ubun kecil cepat menutup, sedangkan ubun-ubun besar akan menutup sekitar usia 18 bulan.

Bila terlalu cepat menutup akan menyebabkan ukuran lingkar kepala kecil dan pertumbuhan otak si kecil jadi tidak maksimal, sehingga ukuran kepala anak akan kecil. Pada saat lahir ubun-ubun masih terbuka, hal ini sehubungan dengan masih bertambah besarnya volume dan ukuran dari otak bayi. Bagian otak bayi akan sangat pesat pertumbuhannya pada tiga tahun pertama kehidupannya.

2. Alasan Berdenyut

Jangan khawatir bila Moms melihat atau merasakan ubun-ubun si kecil berdenyut. Hal ini disebabkan pada bagian dalamnya ada pembuluh darah, sehingga terlihat berdenyut, dan hal ini normal. Pada keadaan normal, ubun-ubun besar akan terlihat datar, dan bila diraba juga dalam kondisi datar. Ubun-ubun yang gampang dilihat adalah ubun-ubun besar. Biasanya, bentuk ubun-ubun normal pada bayi, saat dipegang terasa datar atau sedikit cekung. Sebab, belum ada tulangnya.

3. Cermin Kesehatan si Kecil

Ubun-ubun besar pada kondisi tertentu dapat mencerminkan kondisi kesehatan anak. Bila ubun-ubun besar cekung (melesak ke dalam) menandakan adanya kekurangan cairan pada bayi atau bayi menderita dehidrasi berat. Sebaliknya bila ubun-ubun besar cembung menandakan adanya peningkatan tekanan intra (di dalam) susunan saraf pusat. Hal ini dapat terjadi bila bayi mengalami infeksi di otak atau ada tumor di dalam otak.

Bentuk ubun-ubun bisa dijadikan indikator keadaan bayi. Misalnya, bayi yang terkena diare dan mengalami dehidrasi. Biasanya, muncul tanda-tanda seperti kulit keriput, mata cekung, dan kalau ubun-ubunnya belum menutup akan terlihat cekung. Sehingga, anak harus mendapat tambahan cairan (rehidrasi), segera bawa ke dokter.

Sebaliknya, jika fontanelnya menonjol dan makin tegang, orangtua mesti hati-hati. Apakah ada peningkatan tekanan di dalam otak (intracranial), entah cairan dalam kepala bertambah, radang atau ada pendesakan sesuatu. Kalau terjadi hal ini, bayi membutuhkan pertolongan dokter.

4. Kelainan pada Ubun-ubun

Ada tanda-tanda lain yang musti diwaspadai orangtua. Misalnya saja, bayi yang lahir dengan ubun-ubun kecil atau tidak ada, berarti bayi mengalami penutupan sutura terlalu dini. Maka, lingkar kepala bayi menjadi kecil yang disebut dengan microcephali. Bisa dibayangkan, otak bayi mengecil karena terdesak, akibatnya perkembangan otak tidak optimal.

Baca juga: Tanda-Tanda Pertumbuhan pada Bayi

Bisa terjadi keterlambatan anak, seperti motorik kasar, motorik halus, kemampuan berpikir, kemampuan bicara. Begitu sebaliknya, bila ubun-ubunnya membesar, bisa mengindikasikan bayi itu lahir prematur, atau bayi terkena hydrosephalus. Hati-hati bila ada kelebihan cairan, membuat jaringan otak menipis. Sehingga, perkembangan anak terhambat. Muncul pula pelbagai keluhan, misalnya sakit kepala, muntah-muntah.

Pertumbuhan otak bayi baru lahir sampai umur dua tahun adalah yang tercepat. Adapaun ubun-ubun yang masih lunak ini memungkinkan tengkoraknya untuk ‘lentur’ dan ikut bertumbuh seiring bertambah besarnya otak bayi. Bayangkan jika tempurung kepala bayi baru lahir sudah keras seperti orang dewasa, berarti tidak ada ruang lagi untuk otak bayi tumbuh. Itulah sebabnya tengkorak bayi masih lunak, agar selalu ada ruang fleksibel yang mengikuti pertumbuhan otak Si Kecil.

5. Jangan Khawatir Menyentuhnya

Mungkin saja Moms termasuk orang tua yang khawatir memegang ubun-ubun bayi. Ya, itu wajar saja. Pasalnya, ubun-ubun bayi bentuknya sangat lunak dan belum ada pelindung tulangnya. Tapi, bukan berarti ubun-ubun bayi itu lemah. Sebenarnya, ubun-ubun tersebut dilapisi membran atau selaput tipis jaringan yang cukup kuat dan jaringan kulit itu kuat.

Lagi pula, saat menyentuh kepala, biasanya orang tua posisi tangan dengan telapak tangan yang terbuka dan mendatar, sehingga tidak berisiko terhadap ubun-ubun bayi. Tapi, lain halnya, bila ubun-ubun bayi disentuh dengan posisi tangan menusuk itu bisa membahayakan bayi. Selain terjadi luka, bisa menyebabkan infeksi.

 

Bagikan Artikel: