mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Cara yang Bisa Dilakukan agar anak berhenti menghisap jempolnya

Cara yang Bisa Dilakukan agar anak berhenti menghisap jempolnya

Mengisap jempol adalah kebiasaan umum di kalangan anak-anak. Bahkan, dalam beberapa kasus ada janin di dalam kandungan yang sudah menghisap jempolnya. Namun, pada titik tertentu, Moms mungkin berpikir, "Kebiasan ini harus segera dihentikan." Meski terdengar mudah, ternyata tidak untuk melakukannya membutuhkan proses yang rumit dan panjang. Si kecil mungkin akan kerap menangis, sulit tidur dan rewel. Lalu, bagaimana untuk membantu si kecil menghentikan perilaku buruknya itu? Simak panduan menghentikan kebiasaan menghisap jempol pada anak berikut ini.

 

Penyebab Anak Menghisap Jempol

 

Secara alamiah, semenjak bayi sudah ada iass alami untuk menghisap. Inilah yang menyebabkan anak kadang suka menghisap ibu jari atau memasukkan jempol ke mulutnya. Menghisap jempol membuat bayi merasa lebih aman dan beberapa anak terus mengembangkan kebiasaan menghisap jempol ini ketika mereka butuh menenangkan diri atau sebelum tidur.

 

Berapa lama biasanya mengisap ibu jari?

Anak mungkin ias menghentikan kebiasaan menghisap ibu jari pada usia 6 – 7 bulan atau antara usia 2 – 4 tahun. Tetapi, ias saja kebiasaan ini muncul ketika anak merasa iass dan butuh menenangkan diri. Menghisap jempol sebenarnya bukan masalah serius. Tetapi, lama – kelamaan ias memengaruhi langit – langit atau estetika gigi. Risiko masalah gigi dan mulut ini tergantung pada seberapa sering dan seberapa lama anak menghisap jempolnya. Menurut American Academy of Pediatrics, sebaiknya anak harus segera dihentikan kebiasaan menghisap jempol sebelum berusia 3 tahun, paling lambat 5 tahun.

 

 

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

 

1.    Gunakan motivasi positif

Berikan pujian pada anak atau hadiah ketika ia mampu menahan diri untuk tidak menghisap jempol. Hadiah ini bisa berupa benda seperti buku baru, mainan atau mengajaknya berjalan – jalan. Tetapkan tujuan agar anak bisa berhenti menghisap jempol minimal satu jam sebelum tidur. Tempatkan stiker bintang di kalender untuk memberikan anak semangat agar ia terus mengulangi keberhasilan menghindari kebiasaan buruk ini.

 

2.    Identifikasi pemicunya

Sebenarnya, banyak faktor yang menjadi pemicu anak menghisap ibu jari. Jika anak menghisap jempol sebagai respon terhadap stres, kenali masalah sebenarnya dan berikan anak kenyamanan. Misalnya dengan cara memeluk atau kata – kata yang menghiburnya. Moms juga bisa memberikan pengganti alternatif kenyamanan, seperti bantal atau boneka untuk dipeluk.

 

3.    Tegur anak secara baik – baik

Hindari memarahi anak di depan teman – teman atau di depan umum. Jika anak tanpa sadar menghisap jempol, ingatkan dan tegur anak secara baik – baik agar bisa segera berhenti. Jangan memarahi, mengkritik tau mengolok – olok anak, terutama di depan orang banyak yang bisa membuatnya merasa malu, terluka dan rendah diri.

 

Bisakah dokter gigi membantu?

Jika Moms khawatir terhadap dampak menghisap ibu jari pada gigi anak, konsultasikan hal ini dengan dokter gigi. Untuk beberapa anak, berbicara dengan dokter gigi tentang seberapa penting berhenti menghisap ibu jari jauh lebih efektif ketimbang berbicara dengan Orang tuanya. Cara lain yang disarankan dokter adalah memakai teknik lama yang kadang bisa efektif. Misalnya, memberikan zat pahit di sekitar jempol anak, membungkus jempol anak dengan plester atau obat merah, serta menutup tangan anak dengan kaos kaki di malam hari.

 

Bagaimana jika tidak ada yang berhasil?

Bagi beberapa anak, mengisap jempol adalah kebiasaan yang sangat sulit untuk dihilangkan. Cobalah untuk tidak khawatir! Karena justru dengan memberi terlalu banyak tekanan pada anak agar mau menghentikan kebiasaan menghisap jempol hanya membuat anak semakin stres dan sulit melewati proses ini. Selamat mencoba tipsnya, Moms. Semoga berhasil menghentikan kebiasaan si Kecil yang suka menghisap jempol ya.

Bagikan Artikel: