mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

4 Penyebab Sariawan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

4 Penyebab Sariawan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Sariawan adalah peradangan yang ditandai dengan luka berwarna putih atau kuning, dengan tepian berwarna merah. Kondisi ini biasanya terjadi di bagian dalam mulut atau bibir. 

Sariawan adalah hal yang umum terjadi pada setiap orang, termasuk bayi. Ketika muncul, sariawan pada bayi dapat membuat Si Kecil menangis karena tidak nyaman. Penyebabnya pun beragam mulai dari jamur candida albicans, masalah pencernaan, dehidrasi, hingga trauma akibat terbentur sesuatu.

Walaupun sariawan pada bayi hanya infeksi ringan, namun dapat membuat anak merasa tidak nyaman atau bahkan menyakitkan bagi bayi dan jika Moms menyusui, bisa saja infeksi tersebut berpindah pada kita. Hal ini mungkin membuat Moms khawatir dan mencari tindakan cara cepat menyembuhkan sariawan pada Si Kecil. 

Agar Moms bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai sariawan pada bayi, simak beberapa penjelasan berikut ini, yuk!

Baca Juga: Cara Mengatasi Sariawan Pada Bayi

Apa Penyebab Sariawan pada Bayi?

Meskipun infeksi jamur yang dikenal sebagai sariawan muncul di mulut bayi, infeksi jamur itu mungkin dimulai di saluran kelahiran karena infeksi jamur.

Berdasarkan jurnal dalam U.S. National Library of Medicine, bayi yang baru lahir rentan terhadap infeksi jamur, sebagian besar disebabkan oleh spesies candida.

Candida adalah organisme yang biasanya ditemukan di mulut atau vagina dan biasanya dijaga oleh mikroorganisme lain. Tetapi jika kita sakit, mulai menggunakan antibiotik atau mengalami perubahan hormon (seperti pada kehamilan), keseimbangan bisa terganggu, jadi memungkinkan jamur ini tumbuh dan menyebabkan infeksi.

Sariawan pada bayi paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan bayi yang berusia di bawah 2 bulan. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang mungkin menjadi penyebab sariawan pada bayi:

1. Reaksi Terhadap Kandungan Makanan Tertentu

Pada beberapa anak yang memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu, maka kandungan makanan tersebut dapat menyebabkan munculnya reaksi sariawan pada mulut bayi.

Jika hal ini terjadi secara berulang, maka orang tua dapat memperhatikan apa yang dimakan orang tua atau bayi (jika bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI) untuk mengetahui bahan makanan yang menjadi pemicu munculnya sariawan.

2. Trauma pada Rongga Mulut

Trauma pada rongga mulut dapat menyebabkan luka sariawan, misalnya karena penggunaan botol atau sendok yang terlalu keras, pada bayi yang masih menggunakan alat bantu untuk menyusu.

Atau pada bayi yang menyusu langsung, ketika tidak sengaja tergigit, maka luka sariawan dapat muncul karena efek trauma dari gusi atau gigi pada bayi yang sudah mengalami tumbuh gigi.

3. Teknik Membersihkan Rongga Mulut yang Tidak Tepat

Membersihkan rongga mulut merupakan hal yang wajib dilakukan untuk mencegah munculnya jamur atau mengendapnya susu pada lidah dan rongga mulut bayi. 

Membersihkan lidah, gusi, dan rongga mulut bayi ini merupakan hal yang perlu dilakukan secara rutin dan teliti sejak awal agar bayi juga terbiasa untuk menjaga dan membersihkan rongga mulutnya.

Namun, penggunaan pembersih mulut, lidah, gusi atau gigi untuk bayi terkadang dapat menyebabkan trauma pada rongga mulut bayi, sehingga dapat menyebabkan sariawan.

Jadi, pilih alat untuk membersihkan mulut yang berbahan lembut. Kemudian, saat membersihkan rongga mulut, lakukan secara perlahan dan hati-hati, agar tidak terjadi luka.

4. Infeksi Virus

Sariawan pada mulut bayi juga dapat disebabkan oleh infeksi virus yang kemudian disebut dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD). Bila si Kecil mengalaminya, periksakan segera ke dokter, ya!

Bagaimana Mengetahui Sariawan pada Bayi?

Bercak putih bisa menjadi tanda sariawan, namun juga dapat disebabkan oleh residu susu, yang sering menetap di lidah bayi setelah menyusu tetapi biasanya hilang dalam waktu satu jam.

Untuk mengetahui apakah lidah putih bayi disebabkan oleh susu atau sariawan, coba bersihkan dengan lembut menggunakan kain lembut atau dengan jari yang ditutupi kain kasa. Jika lidah berwarna merah muda dan terlihat sehat setelah dibersihkan, bisa jadi hanya bekas susu.

Jika bercak putih tidak mudah lepas, atau Moms menemukan bercak merah mentah di bawahnya, kemungkinan sariawan, dan Moms harus segera berkonsultasi ke dokter. Bayi yang rewel saat menyusu atau saat menghisap dot juga menandakan adanya sariawan pada bayi.

Baca Juga: Manfaat dan Cara Penggunaan Lanolin Cream untuk Mengatasi Puting Lecet pada Ibu Menyusui

Bagaimana Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi?

Sariawan pada bayi sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Namun, bukan berarti Moms bisa membiarkannya begitu saja. Sariawan menimbulkan rasa perih dan tidak nyaman pada mulut bayi, sehingga perlu dilakukan penanganan.

Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi sariawan pada bayi, antara lain:

  • Kompres dengan es batu untuk membuat area munculnya sariawan mati rasa.
  • Oleskan krim atau gel untuk tumbuh gigi di area yang luka.
  • Berikan makanan bertekstur lembut dan bersuhu dingin, misalnya es krim.
  • Pastikan bayi mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  • Berikan bayi larutan yang terdiri dari air, garam, dan soda kue. Setelah larutan selesai dibuat, celupkan kapas dan tempelkan ke sariawan. Lakukan sebanyak 3–4 kali sehari.

Apabila Moms khawatir, bawalah Si Kecil ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan. Dokter biasanya akan meresepkan obat seperti ibuprofen atau paracetamol dengan dosis yang tepat untuk bayi sebagai pereda nyeri.

Selama Si Kecil mengalami sariawan, hindari memberinya makanan yang terlalu panas atau asam, karena dapat membuat mulutnya menjadi perih. Selain itu, jagalah kebersihan mulut Si Kecil dengan rutin membersihkan giginya menggunakan sikat gigi khusus bayi sebanyak 2 kali sehari.

Jika sariawan pada bayi tidak kunjung membaik dalam waktu lebih dari 2 minggu, atau bahkan disertai demam, ruam kulit, penurunan berat badan, dan pembengkakan kelenjar getah bening, segera bawa Si Kecil ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saat Moms menyusui si Kecil yang sedang sariawan, ada baiknya Moms juga memberikan kenyamanan baik pada Moms maupun si Kecil dengan rutin mengoleskan MOOIMOM Nipple Cream. Kenapa krim puting ini membuat nyaman? Karena mengandung vitamin E yang bagus untuk mencegah puting pecah serta aman bagi si Kecil. Sehingga Moms tidak perlu menghapusnya terlebih dulu sebelum mulai menyusui si Kecil.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

 

Bagikan Artikel: