mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

4 Komplikasi Bayi Prematur Yang Mungkin Terjadi

4 Komplikasi Bayi Prematur Yang Mungkin Terjadi

Melahirkan cukup bulan memang dambaan ibu-ibu hamil pada umumnya. Namun, di beberapa kejadian, ada beberapa hal yang menyebabkan ibu hamil tidak bisa melahirkan cukup bulan alias prematur Moms.

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Kondisi ini terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.

Kelahiran prematur umumnya terjadi pada usia kandungan di bawah 37 minggu atau kurang dari 30 minggu. Bayi yang terlahir secara prematur cenderung memiliki berat badan lahir yang rendah. Namun, ada juga yang lahir sebelum minggu ke-26 disebut prematur mikro dan ini paling berisiko mengalami komplikasi.

Sebenarnya apa saja sih komplikasi yang mungkin bisa dialami oleh bayi prematur?

4 Komplikasi yang Mungkin Terjadi pada Bayi Prematur

Baca Juga: Bayi Prematur 8 Bulan, Apa Saja Risiko yang Kemungkinan akan Terjadi?

1. Masalah pernapasan

Bayi prematur berisiko mengalami kesulitan bernapas karena sistem pernapasan yang belum matang.

Jika paru-paru bayi kekurangan surfaktan – zat yang memungkinkan paru-paru mengembang – ia berisiko mengalami sindrom gangguan pernapasan.

Hal ini terjadi karena paru-paru tidak dapat mengembang dan berkontraksi secara normal.

Bayi prematur juga berisiko mengalami gangguan paru-paru yang dikenal sebagai displasia bronkopulmonalis.

Selain itu, beberapa bayi prematur mungkin mengalami jeda pernapasan yang berkepanjangan, yang dikenal sebagai apnea.

Baca Juga: 3 Penyebab Bayi Prematur dan Cara Perawatan Yang Harus Diperhatikan

2. Masalah jantung

Masalah jantung yang paling umum dialami bayi prematur adalah patent ductus arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah (hipotensi).

PDA adalah pembukaan persisten antara aorta dan arteri pulmonalis.

Jika tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan murmur jantung, gagal jantung serta komplikasi lainnya.

3. Masalah otak

Semakin dini bayi lahir, semakin besar risiko pendarahan di otak, yang dikenal sebagai pendarahan intraventrikular.

Sebagian besar pendarahan yang terjadi bersifat ringan dan sembuh dengan dampak jangka pendek yang kecil.

Tetapi beberapa bayi juga bisa mengalami pendarahan otak yang parah yang menyebabkan cedera otak permanen.

4. Masalah pencernaan

Bayi prematur biasanya memiliki sistem pencernaan yang belum matang. Hal ini bisa memicu komplikasi seperti necrotizing enterocolitis (NEC).

Kondisi yang berpotensi serius ini, di mana sel-sel yang melapisi dinding usus terluka, dapat terjadi pada bayi prematur setelah mereka mulai menyusu.

Selama kehamilan, penting bagi Moms untuk selalu mengaja nutrisi si kecil di dalam perut agar selalu tercukupi dengan mengonsumsi Prenavita Health Food Milk Vanilla Flavoured.

Bagikan Artikel: