mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

2 Tanda Bayi Sesak Nafas yang Perlu Moms Waspadai

2 Tanda Bayi Sesak Nafas yang Perlu Moms Waspadai

Berbeda dengan orang dewasa, bayi tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka terhadap sakit yang diderita. Sebagian sakit dapat dikomunikasikan dengan menangis, sebagiannya tidak. Moms mesti jeli ketika si Kecil kesulitan bernapas, apakah bayi sedang sesak napas, atau mengalami hidung tersumbat. Sehingga Moms dapat langsung memberikan pertolongan pertama jika mendapati tanda bayi sesak nafas.

Umumnya, napas bayi berbunyi yang terjadi sesekali merupakan hal yang normal. Bunyi napas pada bayi ini bisa disebabkan karena saluran pernapasan bayi yang masih sempit dan bayi belum bisa batuk atau mengeluarkan lendir di saluran napas seperti pada anak-anak dan orang dewasa.

Napas bayi berbunyi bisa dikarenakan paru-paru dan saluran pernapasan Si Kecil masih perlu waktu beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dengan rahim. Bunyi napas bayi ini mungkin membuat orang tua khawatir, namun sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya. Biasanya, kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu. Dan setelah ia semakin besar, bunyi napas ini akan menghilang dengan sendirinya.

Pada bayi yang baru lahir, hal tersebut membuat lendir dalam hidung mudah terjebak dan menghambat aliran udara, sehingga bayi jadi mengeluarkan bunyi saat bernapas.

Jenis suara yang normal terjadi pada bayi antara lain:

  • Suara seperti kumur-kumur, terjadi karena air liur yang terkumpul di bagian mulut dan tenggorokannya.
  • Suara seperti mengendus, terjadi saat bayi sedang tidur nyenyak.
  • Suara cegukan. Bayi yang baru lahir rentan mengalami cegukan ketika ia minum susu terlalu banyak atau cepat, atau menelan banyak udara.
  • Suara seperti siulan, terjadi karena saluran hidung bayi masih sempit sehingga mengeluarkan suara siul ketika menarik napas.

Baca Juga:

Bayi Sesak Nafas Saat Menyusui, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


 

Tanda Bayi Sesak Nafas

Jika Moms mendengar napas bayi disertai suara melengking, jangan buru-buru panik. Suara bernada tinggi ini dianggap tidak berbahaya dan disebabkan oleh jaringan berlebih di sekitar laring bayi. Moms tidak perlu khawatir karena akan berlalu dalam satu tahun atau lebih.

Begitu pula dengan suara siulan, karena hidung yang kecil sedang tersumbat lendir atau susu yang mengering. Moms hanya perlu membantu mengeluarkan upil dengan cotton bud yang sudah dicelup ke air panas, atau secara hati-hati, dengan ujung kuku Moms.

Walau demikian, napas berbunyi pada bayi terkadang bisa menandakan bahwa ada gangguan pada sistem pernapasannya. Berikut ini tanda bayi sesak nafas yang perlu diwaspadai:

1. Bunyi Nafas Mendengkur

Bunyi nafas ini disebut juga dengan stridor. Kondisi ini biasanya terjadi ketika ada sumbatan atau penyempitan pada saluran napas bayi.

Bunyi napas bayi seperti ini biasanya disebabkan oleh epiglotitis, croup, kelainan bawaan lahir pada pita suara dan tenggorokan, atau masuknya benda asing pada saluran napas bayi, misalnya akibat tersedak.

Selain bunyi nafas yang berbeda dari biasanya, bayi dengan stridor juga bisa mengalami batuk, suara serak, sesak napas, dan demam.

2. Bunyi Nafas Meninggi

Ini adalah bunyi napas yang terdengar seperti melengking dengan nada tinggi. Berbeda dengan bunyi seperti siulan yang normal, bayi dengan bunyi napas mengi biasanya akan tampak sesak, lemas, batuk-batuk, dan perlu bersusah payah untuk bernapas.

Bunyi napas mengi ini biasanya disebabkan oleh peradangan atau infeksi pada saluran napas, misalnya karena pneumonia dan bronkiolitis. Infeksi ini biasanya muncul beserta demam dan batuk pilek. Jika tidak terdapat demam, bunyi napas mengi pada bayi kemungkinan disebabkan oleh alergi.


Baca Juga:

5 Penyebab Bayi Sulit Tidur, Salah Satunya karena Tumbuh Gigi


 

Pertolongan Pertama Bayi Sesak Napas

Setelah Moms yakin bayi dalam situasi darurat sesak napas, segera bersiap berangkat ke fasilitas kesehatan atau hubungi dokter anak untuk datang. Selama menunggu ambulans, perjalanan, atau antrean, Moms dapat lakukan tindakan-tindakan ini.

Gendong bayi pada posisi miring, dengan posisi kepala sedikit lebih rendah dari punggung dan pantatnya. Posisi ini menjaga jalan napas tetap terbuka. Ini juga memastikan cairan apapun mengalir keluar mulut. Terus beri stimulasi agar ia merespons. Misalnya dengan mengajak bicara atau bercanda.

Konsultasi langsung dengan dokter adalah suatu keharusan. Tes dan gejala lebih lanjut akan membantu dokter untuk memberikan saran obat atau antibiotik. Kadang-kadang, bahkan x-ray direkomendasikan untuk mengkonfirmasi kecurigaan penyakit paru-paru yang serius.

Bayi kerap kali merasa tidurnya kurang nyaman, oleh karena itu berikan dia  MOOIMOM Baby Pillow yang lembut dan halus. Terbuat dari bahan yang tidak berubah bentuk, sehingga bantal bayi ini akan awet digunakan hingga ia berusia 1 tahun.

Dapatkan di  www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

Bagikan Artikel: