mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab Rasa Sakit saat Pertama Kali Menyusui

Penyebab Rasa Sakit saat Pertama Kali Menyusui

Setelah melahirkan, Anda akan langsung masuk pada fase menyusui. Di sinilah Anda akan mengetahui apakah ASI Anda sudah keluar atau tidak. 

 

Ada atau tidaknya ASI di payudara, Anda disarankan untuk tetap melekatkan bayi pada payudara atau kerap disebut Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pada sebagian ibu baru, menyusui untuk pertama kalinya akan terasa sakit.  

 

Puting susu yang terasa sakit adalah keluhan yang paling banyak dilaporkan oleh ibu yang baru pertama kali menyusui. 

 

Ketika si kecil pertama kali menyusui, Anda biasanya memang akan merasakan sakit, hal ini merupakan sesuatu yang normal terjadi. 

 

Rasa sakit ini berlangsung hanya berkisar 30 sampai 60 detik. Anda akan merasakan sakit saat menyusui di area puting sampai areola (lingkaran gelap di sekitar puting susu), setelah itu rasa sakitnya akan hilang sendiri.

 

Sebenarnya, proses menyusui tidak akan menimbulkan rasa sakit, karena menyusui merupakan hal yang alami. Rasa sakit saat menyusui yang Anda rasakan ketika pertama kali menyusui disebabkan karena si kecil yang ‘belum pintar’ menyusu. Perlekatan antara mulut bayi dan puting susu biasanya berada dalam posisi yang salah sehingga menimbulkan rasa sakit.

 

Puting Anda mungkin terlalu jauh dari mulut bayi, sehingga bayi harus menarik puting ke dalam mulutnya, kemudian menjepitnya dengan langit-langit mulut yang keras yang akhirnya melukai puting.


BACA JUGA :

Hati-Hati! 9 Makanan Ini Bisa Membuat ASI Menjadi Kering, Lho


 

Jika Anda mengalami rasa sakit yang terus-menerus saat menyusui, hal ini tentu tidak normal, karena proses menyusui yang benar seharusnya tidak akan menyakiti ibu atau bayinya. Ada baiknya segera konsultasikan kepada dokter. Dokter akan memberitahu Anda, apakah sakit yang Anda rasakan saat menyusui pertama kali normal atau tidak.

 

Bagaimana caranya agar tidak sakit saat pertama kali menyusui?

 

Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman. Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini dimaksudkan agar bayi lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga dengan tangan ataupun mengganjal dengan bantal. Kemudian, tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting. Hal ini akan mendorong bayi membuka mulutnya.

 

Ketika bayi mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu, maka dekatkan bayi ke arah payudara. Tunggu hingga mulutnya terbuka dengan lebar dengan posisi lidah ke arah bawah. Jika bayi belum melakukannya, ibu dapat membantu bayi dengan dengan menyentuh lembut bagian atas bibir bayi.

Posisi perlekatan terbaik bayi menyusui yaitu perlekatan simetris. Pada perlekatan ini, mulut bayi tidak hanya menempel pada puting payudara, namun pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Perlekatan ini merupakan salah satu syarat penting dalam cara menyusui dengan benar.

 

Tanda bahwa perlekatan sudah baik yaitu ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan bayi memperoleh ASI yang mencukupi. Ibu dapat mendengarkan saat bayi menelan ASI. 

 

Bayi menyusu sekitar 5 hingga 40 menit, tergantung kebutuhannya. Umumnya dibutuhkan beberapa waktu untuk adaptasi ibu dan bayi agar proses menyusui berjalan lancar.

Bagikan Artikel: