mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Muntah Darah Saat Hamil, Waspadai Jika Hal ini Terjadi!

Muntah Darah Saat Hamil, Waspadai Jika Hal ini Terjadi!

Saat hamil, bukan hanya mood ibu hamil yang berubah-ubah namun juga kesehatan fisiknya. Ada momen yang santai-santai saja, tapi tak menutup kemungkinan juga akan ada masa-masa yang membuat panik, seperti jika muntah darah saat hamil.

Muntah dan mual itu sendiri mungkin jadi sudah jadi makanan sehari-hari bagi seorang ibu hamil. Semua itu normal. Morning sickness adalah bagian dari perubahan hormon estrogen dan progesteron selama hamil. Tujuh dari sepuluh ibu hamil akan merasakan mual dan muntah.

Namun, mual dan muntah saat hamil tidak normal ketika yang keluar adalah darah. Ibu hamil yang mengalami muntah darah perlu segera memeriksakan diri untuk mengetahui apa penyebabnya. Secara medis, muntah darah, tidak hanya saat hamil saja, disebut dengan hematemesis. Bagi yang mengalaminya, muntahnya mengandung darah berwarna merah terang dengan tekstur seperti bubuk kopi.

Muntah darah pada ibu hamil biasanya terjadi akibat luka di daerah esofagus dan perdarahan di saluran pencernaan atas yang muncul akibat kejadian muntah sebelumnya. Meski muntah darah ini tidak wajar, kejadian tidak selalu berarti berbahaya.

Agar bisa diwaspadai, berikut beberapa penyebab muntah darah pada ibu hamil!

Peradangan di Kerongkongan

Muntah dengan frekuensi sangat sering dalam sehari bisa membuat esofagus atau kerongkongan tergores. Artinya, pembuluh darah kecil di kerongkongan melebar dan rentan pecah hingga menyebabkan pendarahan.

Gastritis dan GERD

Muntah darah saat hamil juga bisa terjadi apabila lapisan lambung mengalami peradangan atau gastritis. Penyebab gastritis pun beragam, mulai dari stres, kebiasaan merokok, minum alkohol, atau infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Muntah darah juga sangat mungkin disebabkan oleh GERD. Biasanya, gejala yang dirasakan adalah rasa perih di dada dan ulu hati karena asam lambung naik hingga ke kerongkongan. GERD dilaporkan terjadi pada 80% kehamilan akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Saat hormon tidak stabil, kemampuan mengosongkan lambung juga makin lama dan meningkatkan risiko GERD.

Makan Berlebihan

Pada trimester kedua kehamilan, mengonsumsi makanan yang sulit dicerna seperti gorengan atau makanan pedas bisa berdampak memicu muntah darah. Hal ini disebabkan oleh rahim yang membesar akan menekan dan menggeser organ dalam. Namun, penyebab ini jarang terjadi asalkan Moms tidak makan sampai porsinya berlebihan. Saat hamil, perempuan memang kerap diminta makan banyak, namun bukan berarti berlebihan.

Dehidrasi

Dehidrasi benar-benar tak boleh disepelekan. Pada ibu hamil, muntah darah bisa terjadi saat tubuh kekurangan cairan. Ini adalah konsekuensi keluarnya darah dengan pigmen dari hati dan kantung empedu. Tidak heran, ibu hamil diminta terus terhidrasi dengan banyak minum air putih dan menjauhi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuma bersoda.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Kehamilan biasanya menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah. Namun jika seseorang menderita hipertensi, hal ini bisa menyebabkan muntah darah, meskipun jarang terjadi. Maka dari itu, dokter biasanya menyarankan ibu hamil untuk lebih banyak beristirahat dan menjaga suasana hati tetap senang dan damai. Stres dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan kemudian menyebabkan muntah darah.

Baca juga: Mual Saat Hamil, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Keracunan Makanan

Keracunan makanan tentu akan menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Makan makanan basi atau makanan beracun dapat menyebabkan kehamilan berada dalam bahaya. Pastikan ibu hamil selalu makan makanan higienis dan selalu mencuci sayuran dan buah sebelum dikonumsi. Jauhi makanan yang dapat menyebabkan alergi dan komplikasi lain, termasuk juga makanan yang belum matang sempurna yang sangat mungkkin menyebabkan mual hingga muntah darah.

Konsumsi Obat

Mengonsumsi obat over-the-counter (OTC) seperti aspirin dan ibuprofen dapat menyebabkan iritasi dan perdarahan di lambung. Ada beberapa jenis obat yang bekerja dengan mengurangi produksi mukus dan akhirnya mengiritasi lapisan lambung

Sirosis

Minum alkohol berlebih atau penyakit autoimun seperti hemokromatosis (penyerapan besi dalam jumlah berlebih dalam darah) dapat menyebabkan sirosis. Sirosis adalah salah satuu jenis kerusakan hati. Sirosis sendiri dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah dalam hati sehingga membuatnya pecah. Maka dari itu, penderita sirosis biasanya akan banyak mengalami muntah darah.

Bagikan Artikel: