mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Mimisan pada Bayi Kerap Dipicu Gerakan Mengorek Hidung

Mimisan pada Bayi Kerap Dipicu Gerakan Mengorek Hidung

Hidung memiliki banyak pembuluh darah kecil. Keadaan yang sedermikan dapat menyebabkan hidung mengeluarkan darah atau mimisan saat teriritasi karena keseringan digosok-gosok, terluka, kemasukan benda asing atau embusan yang terlalu kencang. Mimisan juga bisa terjadi kala hidung terlalu kering.

Mimisan sering terjadi pada anak kecil dan bayi. Mimisan pada bayi jarang menunjukkan masalah serius. Pendarahan biasanya terjadi pada satu lubang hidung saja. Mimisan yang terjadi di bagian depan hidung mudah untuk dihentikan. Mimisan di bagian depan hidung lebih sering terjadi pada anak-anak dan biasanya tidak serius.

Mimisan di bagian belakang hidung, dekat tenggorokan (posterior) lebih jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan mimisan di bagian depan. Mimisan yang terjadi lebih dalam di hidung sering kali keluar dari kedua lubang hidung. Lebih sulit untuk berhenti. Mereka bisa lebih serius dan menyebabkan banyak kehilangan darah.

Mimisan pada anak seringkali disebabkan oleh mengorek hidung. Mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak dengan alergi karena sering menggosok dan mengeluarkan ingus. Mimisan juga terjadi akibat cedera langsung. Bisa juga disebabkan oleh udara kering atau infeksi saluran pernapasan bagian atas. Bayi terkadang bisa mimisan saat tidur.

Penyebab lain mimisan pada bayi:

Suhu udara ekstrem

Pergantian cuaca dari hujan ke kemarau terik turut berdampak pada hidung bayi. Suhu udara seperti ini bisa membuat bayi terkena flu. Saat bayi terkena flu, terkadang tangannya ingin menggosok-gosok hidung. Jika tak diawasi, mungkin sekali pembuluh darah dalam hidung pecah sehingga mengakibatkan mimisan.

Kelelahan

Bayi juga bisa kelelahan, Moms. Kelelahan biasanya memicu penurunan kinerja pembuluh darah. Karena fungsinya melemah, pembuluh darah jadi mudah pecah. Pecahnya pembuluh darah memicu hidung bayi mimisan.

Hidung terbentur cukup keras

Pembuluh darah bayi, terutama di area hidung, tergolong masih rapuh. Kerentanan diperparah benturan yang cukup kuat. Ditambah asma, Si Kecil tak akan mampu bernapas lefa lantaran telanjur stres. Menarik napas, susah. Pembuluh darah dalam hidung menegang, yang kemudian mengeluarkan darah.

 

Pencegahan Mimisan pada bayi

Dokter mungkin menyarankan Moms untuk menggunakan semprotan garam hidung, gel hidung, atau salep hidung, terutama pada musim hujan dengan suhu udara yang kerap menurun. Obat-obatan tersebut akan melembapkan bagian dalam hidung. Ikuti semua instruksi saat menerapkan pada hidung Si Kecil.

Dokter mungkin juga menggunakan vaporizer untuk menambah kelembapan udara dalam lapisan hidung Si Kecil. Bersihkan dan keringkan humidifier setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Jangan gunakan alat penguap air panas. Dapat menyebabkan luka bakar.

Baca juga: 5 Gejala Luka Impetigo pada Bayi

Usahakan Si Kecil tidak mengorek hidungnya. Mengupil adalah penyebab umum mimisan.

Mengobati alergi hidung dapat membantu menghentikan siklus gatal, mengorek atau menggaruk, dan pendarahan. Bicaralah dengan dokter sebelum memberi obat bebas, terutama untuk pertama kalinya.

Jangan merokok atau membiarkan orang lain merokok di dalam rumah atau di sekitar Si Kecil.

Jangan berikan aspirin kepada Si Kecil. Belum tentu ia cocok.

Untuk membantu Si Kecil tidur lebih pulas, Moms dapat membaringkannya di atas bantal yang dirancang khusus bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal antigumoh ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan terbaik bagi ibu dan anak.

Bagikan Artikel: