mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Menyusui Saat Hamil Diperbolehkan Moms, Asalkan

Menyusui Saat Hamil Diperbolehkan Moms, Asalkan

Sedang menikmati masa-masa menyusui, moms mengetahui bahwa sedang hamil lagi. 

 

Dilema pasti akan langsung menyerang. Orang dahulu bilang, ketika hamil saat masih menyusui, ASI yang diproduksi ibu sudah tidak bagus bahkan bisa menjadi racun. 

 

Adapula yang mengatakan tetap menyusui saat hamil memicu keguguran atau bayi lahir prematur. Benarkah pendapat-pendapat itu moms? 

 

Simak penjelasannya berikut. 

 

Menyusui saat hamil, mengapa tidak?

Jangan khawatir moms, menyusui anak ketika hamil tetap bisa dilakukan. ASI baik untuk kesehatan anak. American Academy of Pediatrics menganjurkan setiap ibu menyusui anaknya minimal 1 tahun, sedangkan WHO menganjurkannya hingga 2 tahun. Menyusui saat hamil dapat membuat si kakak lebih cepat beradaptasi dengan kehadiran si adik baru. 

 

Nutrisi ibu menyusui yang sedang hamil

Anda tidak perlu khawatir menyusui saat hamil dapat mengurangi nutrisi untuk si jabang bayi, karena tubuh kita sangatlah ajaib. Ikuti saja apa ‘kata tubuh Anda’. Makanlah makanan yang bergizi bila merasa lapar, dan minumlah bila merasa haus. Makanlah berbagai variasi makanan sehat, agar kelengkapan nutrisi selalu terjaga. 

 

Menyusui sebabkan bayi lahir prematur

Pertanyaan ini juga seringkali membuat ibu hamil khawatir dan tidak ingin menyusui si sulung lagi. Apakah anggapan tersebut benar?

Stimulasi pada puting merangsang terciptanya hormon oksitoksin yang merangsang produksi ASI. Di sisi lain, oksitoksin juga memicu terjadinya kontraksi rahim.

Namun, dalam kondisi normal, banyaknya hormon oksitoksin yang diproduksi tidaklah cukup untuk membuat kontraksi persalinan. Kecuali, bila Anda termasuk bumil yang beresiko mengalami kelahiran prematur atau sedang bedrest.

 

Masalah yang mungkin timbul

Ketika Anda memasuki usia kehamilan 4 atau 5 bulan, produksi ASI yang Anda hasilkan akan berubah.

Produksi ASI saat itu akan menjadi lebih kental dan hambar. Hal ini tentu akan membuat si kecil kurang bernafsu untuk menyusui, sehingga timbul berbagai masalah menyusui saat itu. 

Jika si kecil sudah dalam usia yang tepat untuk disapih, Anda bisa mulai menyapihnya secara perlahan saat itu. Namun jika si kecil masih dalam usia yang membutuhkan ASI, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari solusi yang terbaik, misalnya mencari donor ASI.

 

Persiapan kehamilan dengan tepat

Untuk menghindari berbagai masalah kehamilan ketika Anda masih dalam tahap menyusi, orang tua sebaiknya mengikuti anjuran jarak yang ideal antara kelahiran satu dengan anak selanjutnya menurut Kementerian Kesehatan yakni sekitar 2-3 tahun. Hal ini dimaksudkan agar orangtua dapat fokus memenuhi kebutuhan bayi hingga ia mencapai usia balita, terutama kebutuhan nutrisinya. 

Dengan begitu, ibu juga bisa fokus memberikan ASI ekslusif pada masing-masing bayinya hingga mereka berusia 2 tahun.

Bagikan Artikel: