mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Kencing Berbusa Saat Hamil? Berikut Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Kencing Berbusa Saat Hamil? Berikut Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Moms, alami kencing berbusa saat hamil? Pernahkah buang air kecil  dan memperhatikan bahwa toiletnya penuh dengan gelembung atau berbusa? Apakah busa dalam urin normal? atau jika Moms sedang hamil, mungkin Moms bertanya-tanya, apakah kencing berbusa saat hamil? Lalu, Moms mungkin juga tidak tidak berpikir gelembung atau busa dalam urin adalah masalah besar. Busa dalam urin dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, yang sebagian besar tidak berbahaya. Namun, jika Moms memiliki gelembung di urin dan khawatir tentang penyebabnya, berikut penjelasannya mengenai kencing berbusa saat hamil.

Berdasarkan tuasaude.com, urin atau yang sering disebut air kencing, yang seringkali berbusa biasanya bukan merupakan tanda adanya masalah kesehatan seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Namun, dalam kasus dimana busa muncul sangat sering, itu juga dapat menunjukkan adanya protein dalam urin yang dapat disebabkan oleh masalah seperti batu ginjal atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. 

Dalam kasus ini, sangat penting untuk menemui ahli urologi untuk menilai penyebabnya dan mengikuti perawatan terbaik. Urin berbusa dapat mengindikasikan preeklampsia, yang merupakan komplikasi yang dapat menyebabkan kejang atau koma jika tidak ditangani. Lalu, bagaimana dengan kencing yang berbusa saat hamil?

Dilansir dari healthline.com, ginjal bekerja keras selama kehamilan. Ginjal menyaring produk limbah dalam darah  sambil menjaga hal-hal, seperti protein, yang dibutuhkan tubuh untuk berkembang. Setelah disaring, limbah dilepaskan ke urin.  Jika protein masuk ke urin, itu biasanya karena ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan baik di ginjal. Di luar kehamilan, protein dalam urin dapat meningkat sementara karena:

  • Stres emosional atau fisik (olahraga berat, misalnya)
  • Dehidrasi
  • Demam
  • Paparan suhu ekstrim

Baca Juga:
5 Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil yang Jarang Disadari


 

 

Kencing Berbusa Saat Hamil? Berikut Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya! | Mamapedia MOOIMOM

Lebih lanjut, sebelum 20 minggu kehamilan, proteinuria kadang-kadang disebut sebagai proteinuria kronis. Kondisi ini kemungkinan besar karena masalah mendasar dengan ginjal atau kondisi kesehatan lain yang belum tentu terkait dengan kehamilan, seperti penyakit jantung. Infeksi juga dapat meningkatkan kadar protein dalam urin sehingga memerlukan perhatian medis.

Setelah 20 minggu, di sisi lain, dokter melihat lebih dekat protein sebagai indikator kemungkinan preeklampsia. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ, terutama hati dan ginjal. Sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit yang rendah) adalah bentuk preeklampsia yang serupa namun lebih parah. Tanpa pengobatan, kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius bagi Ibu hamil dan bayi.

 $[banner_single]$

Tanda Protein dalam Urin dan Pencegahannya Selama Kehamilan

300 mg / hari protein dalam urin dianggap tinggi. Di luar itu, Ibu hamil mungkin tidak memiliki gejala protein dalam urin. Moms bahkan mungkin tidak menyadari ada yang tidak beres sampai adanya konsultasi prenatal berikutnya. Jika tidak, gejalanya mungkin mirip dengan penyakit ginjal:

  • Pembengkakan di pergelangan kaki, pergelangan tangan, atau mata
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Peningkatan buang air kecil (walaupun ini umum terjadi pada kehamilan pada umumnya)
  • Sakit punggung (juga sering merupakan bagian normal dari kehamilan)
  • Urin berbusa atau berdarah

Karena protein dalam urin pada awal kehamilan dikaitkan dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya, beberapa di antaranya bersifat genetik, Moms tidak perlu melakukan apa pun untuk pencegahan. Tidak ada bukti saat ini yang menyarankan sesuatu yang jelas yang akan mencegah preeklampsia.


Baca Juga:
ISK pada Ibu Hamil, Cari Tahu Penyebabnya di Sini


 

Namun, merupakan ide yang baik untuk mengambil tindakan pencegahan tertentu sebelum hamil, terutama jika Moms memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya. Periksa dengan dokter tentang berapa berat badan yang sehat, cobalah untuk mempertahankan diet dengan banyak protein dan sayuran tanpa lemak, serta pastikan tekanan darah dikelola dengan baik.

Lalu, jangan lupakan pula nutrisi utama yang dibutuhkan Ibu hamil dan juga janin yang ada di dalam kandungan. Makanan untuk penuhi nutrisi yakni sayuran hijau, buah, ikan tinggi omega-3, telur ayam, kacang-kacangan, susu hingga suplemen untuk menutrisi kehamilan seperti PRENAVITA Milk Vanilla. 

Kencing Berbusa Saat Hamil? Berikut Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya! Mooimom Mamapedia

PRENAVITA Milk Vanilla  untuk menutrisi Moms dan juga calon buah hati sehingga Moms bisa tampil prima selama masa kehamilan. PRENAVITA Milk Vanilla mengandung banyak nutrisi, vitamin, dan kaya manfaat karena mengandung folic acid, vitamin D3 milk calcium, O’Young Broccoli serta lecithin agar kebutuhan tubuh terpenuhi dengan baik. Kekhawatiran akan si Kecil yang kurang asupan gizi, bahaya keguguran hingga perkembangan bayi yang lambat tidak perlu Moms risaukan lagi.

PRENAVITA Milk Vanilla dapat Moms dapatkan hanya di www.mooimom.id!

Bagikan Artikel: