mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Janin Cegukan di Dalam Kandungan, Pertanda Apa?

Janin Cegukan di Dalam Kandungan, Pertanda Apa?

Bukan hanya orang dewasa atau bayi yang cegukan, ternyata janin di dalam kandungan juga bisa cegukan. Janin mulai cegukan pada saat trisemester kedua atau ketiga. Umumnya, ini terjadi saat kehamilan memasuki bulan keenam.

Cegukan pada janin terjadi akibat adanya gerakan otot diafragma saat janin bernapas. Keadaan ini dipicu oleh masuknya cairan ketuban ke dalam paru-paru, sehingga diafragma berkontraksi.

Pada ibu hamil, fenomena ini dirasakan sebagai gerakan janin yang cepat dan berulang mengikuti irama. Awalnya, mungkin gerakan ini akan dikira sebagai tendangan yang lembut, tapi kemudian ini akan terjadi lagi dan lagi, dan terus berulang. Jika diperhatikan, ritmenya mirip cegukan pada orang dewasa, yang penyebabnya juga karena pergerakan diafragma.

Beda Janin Cegukan dan Gerakan Lain

Cara terbaik untuk menentukan apakah janin sedang cegukan atau menendang-nendang adalah dengan bergerak dan mengubah posisi Moms. Kadang-kadang, janin bergerak jika merasa tidak nyaman pada posisi tertentu atau saat Moms mengonsumsi sesuatu yang merangsang indra-indranya.

Berikutnya, jika gerakan dirasakan pada area perut yang berbeda-beda atau jika gerakan berhenti saat Moms mengubah posisi tubuh, kemungkinan besar ini hanya tendangan janin. Namun, jika sedang duduk diam lalu merasakan denyutan yang teratur dari satu titik tertentu pada perut, bisa jadi janin sedang cegukan.

Cegukan pada janin sebetulnya merupakan sesuatu yang baik. Ini merupakan tanda bahwa janin berkembang sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan ibu. Secara spesifik, cegukan pada janin menggambarkan mulai berfungsinya 3 sistem tubuh:

Sistem pernapasan

Kemampuan janin untuk menghirup dan mengeluarkan cairan ketuban serta cegukan menandakan bahwa otot diafragma berkembang baik. Proses ini sebenarnya sudah dimulai sejak usia kehamilan 10 minggu, tapi belum bisa dirasakan saat itu.

Sistem saraf

Cegukan menandakan fungsi saraf-saraf yang mengontrol diafragma. Ini memberi informasi bahwa otak dan saraf tulang belakang janin telah cukup berkembang, sehingga nantinya ia mampu hidup di luar rahim.

Refleks

Selain bernapas, janin juga mengisap ibu jari dan menguap di dalam rahim. Aktivitas-aktivitas ini juga dapat memicu cegukan.

Apakah Harus Dihentikan?

Meski normal, sensasi janin yang cegukan dapat mengganggu perhatian, apalagi kalau Moms sedang sibuk bekerja atau sedang ingin istirahat. Namun, sama seperti cegukan pada orang dewasa, tidak ada cara khusus untuk menghentikan cegukan pada janin.

Tak usah khawatir, lama-lama Moms akan terbiasa dengan kemunculannya, atau bahkan tak menyadari jika janin sedang cegukan. Meski wajar terjadi, sebuah penelitian menjelaskan bahwa saat janin cegukan, mungkin merupakan tanda hiperaktifitas janin yang disebabkan oleh kompresi tali pusar. Karena itu, tetaplah peka ya, Moms. Bila masih muncul dan cenderung menetap saat hamil tua, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Kalau memang dokter merasa ada yang salah, mumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti, melakukan tes dan pemantauan rutin, seperti tes darah untuk memeriksa anemia, HIV, dan golongan darah, memonitor tekanan darah, mengukur kenaikan berat badan, memantau pertumbuhan dan detak jantung bayi, serta, berbicara tentang diet khusus dan olahraga jika diperlukan.

Baca juga: Ini Penyebab Si Kecil Cegukan dalam Kandungan

Beberapa Hal yang Bisa Dilakukan

Cegukan tidak akan terasa sakit dan berlangsung lebih dari 15 menit. Meskipun sudah mengetahui perbedaan cegukan dan tendangan janin, tetapi terkadang bumil bisa merasa terganggu dan khawatir dengan pergerakan tersebut.

Beberapa hal bisa dicoba dengan harapan bisa segera menghentikan cegukan Si Kecil seperti, minum air untuk mencegah dehidrasi, berbaring pada sisi kiri tubuh, mengonsumsi makanan yang bervariasi dan sehat, memiliki jadwal tidur yang teratur, menggunakan bantal untuk menyokong perut dan mengurangi tekanan pada tulang belakang, serta berolahraga secara teratur dan ringan sesuai dengan anjuran dokter.

Tanda Bahaya

Cegukan biasanya akan mereda setelah bayi mencapai usia 32 minggu, ketika kemampuan bernapasnya sudah matang. Namun, Moms perlu memeriksakan kehamilan ke dokter jika setelah usia ini bayi terus cegukan beberapa kali sehari dan cegukan berlangsung setidaknya selama 15 menit setiap kalinya.

Cegukan yang terjadi di masa-masa akhir kehamilan dapat menjadi tanda adanya gangguan tali pusar pada bayi. Gangguan ini dapat menyebabkan, penumpukan karbondioksida pada darah bayi, perubahan tekanan darah bayi, perubahan detak jantung bayi, kerusakan otak bayi, bahkan keguguran.

Bagikan Artikel: