mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jahe untuk Ibu Hamil, Ini Manfaat dan Bahayanya

Jahe untuk Ibu Hamil, Ini Manfaat dan Bahayanya

Moms pasti sudah tidak asing lagi dengan jahe, bukan? Jahe merupakan tanaman herba yang dipercaya dari generasi ke generasi memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Selain digunakan sebagai obat tradisional, jahe juga sering digunakan sebagai bahan makanan dan minuman sehat, seperti teh jahe dan susu jahe yang digemari banyak orang.  

Jahe juga dianggap mampu mengatasi berbagai keluhan kesehatan, misalnya mengatasi mual dan muntah pada awal kehamilan. Dosis aman jahe untuk atasi mual dan muntah adalah sekitar 1.000-1.500 mg per hari. Apabila dosis melebihi jumlah tersebut justru dinilai tidak efektif dan bisa berisiko efek samping lainnya.

Namun, penggunaan jahe untuk ibu hamil harus dibatasi dikarenakan pada sebagian orang dapat menimbulkan efek samping ringan berupa mulas, diare, nyeri ulu hati, atau iritasi mulut. Simak penjelasan selengkapnya, yuk.

Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil

Selain memiliki khasiat sebagai obat, jahe juga merupakan bahan dapur dan rempah. Mungkin Moms masih ragu apakah konsumsi jahe aman selama kehamilan? Jawabannya aman jika dengan takaran yang secukupnya, serta konsumsi dalam kondisi segar. Berikut ini manfaat jahe untuk ibu hamil.

1. Meredakan Nyeri Otot
Nyeri otot merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh ibu hamil. Konsumsi jahe secara rutin dapat bantu meredakan nyeri pada otot. Sebaiknya ibu hamil juga diimbangi dengan senam hamil atau aktivitas fisik lainnya untuk mengatasi nyeri otot. Kandungan di dalam jahe memberikan efek yang dipercaya sebagai sifat anti-inflamasi, sehingga meskipun tidak berdampak langsung, namun efektif mengurangi nyeri otot.

2. Melawan Batuk dan Pilek
Ibu hamil akan lebih rentan terkena infeksi ringan karena sistem kekebalan tubuh yang menjadi lamban selama kehamilan. Konsumsi jahe selama kehamilan ini mampu meningkatkan sistem kekebalan dan pemulihan dengan cepat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jahe yang segar dapat melindungi sistem pernapasan, sedangkan jahe kering tidak memiliki pengaruh tersebut. 

3. Bantu Penyerapan Nutrisi
Konsumsi jahe selama kehamilan dapat membantu tubuh menyerap nutrisi lebih baik dari makanan yang dikonsumsi dengan cara menstimulasi enzim lambung dan pankreas. Manfaat jahe lainnya bagi ibu hamil juga dapat bantu mencegah peradangan. Hal ini disebabkan karena jahe mengandung senyawa seperti antioksidan yang dapat mengurangi kerusakan pada sel. 

Jurnal National Library of Medicine menuliskan bahwa akar jahe mampu mencegah peradangan dengan mengurangi aktivitas pensinyalan sel. Moms bisa menambahkan jahe ke makanan padat nutrisi untuk merasakan manfaat dari jahe.

4. Meredakan Mual dan Muntah
Gejala mual dan muntah dirasakan hampir sebagian besar wanita hamil pada awal kehamilan atau yang dikenal dengan morning sickness. Hal ini tentunya tidak nyaman dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Memilih alternatif alami seperti konsumsi jahe dianggap lebih baik dibandingkan penggunaan obat tradisional lainnya. Jahe efektif meredakan mual dan muntah yang umumnya dialami di pagi hari. Moms juga bisa konsumsi jahe dalam bentuk teh untuk atasi masalah perut.

Baca juga: Kehamilan Ektopik atau Hamil di Luar Kandungan, Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi?

5. Atasi Masalah Perut
Ibu hamil yang konsumsi jahe sebelum tidur dapat bantu meredakan gangguan pencernaan, gas, dan perut kembung yang kerap terjadi selama kehamilan. Selain itu, jahe juga bantu melawan asam yang menjadi penyebab mulas selama kehamilan. Penelitian yang dilakukan World Journal of Gastroenterology bahwa setelah makan sup yang ditambahkan jahe, maka dapat mengurangi ketidaknyamanan pada pencernaan dari 16 menit menjadi 12 menit. 

Meskipun demikian, jahe untuk ibu hamil tetap dianjurkan untuk dibatasi karena konsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan sembelit dan panas dalam tubuh. 

Bahaya Jahe untuk Ibu Hamil

Ada beberapa efek samping dalam konsumsi jahe selama kehamilan yang perlu dipertimbangkan. Konsumsi jahe berlebihan diduga dapat mempengaruhi hormon seks bayi dan meningkatkan risiko keguguran. Meskipun demikian, risiko ini masih dianggap rendah. Beberapa ahli juga mengatakan terjadi peningkatan risiko perdarahan dengan konsumsi jahe. Maka, jahe tidak disarankan untuk dikonsumsi apabila sudah mendekati persalinan.

Bagi ibu hamil yang mengidap riwayat gangguan pembekuan, sering mengeluh pusing, atau pendarahan selama kehamilan juga disarankan untuk hindari jahe. Selain itu, perlu diingat bahwa jahe mengandung kadar gula. Apabila Moms memiliki diabetes gestasional, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum konsumsi jahe. 

Jika ibu hamil tidak memperhatikan kadar konsumsi jahe, maka dapat meningkatkan efek samping berupa sakit perut, ruam pada kulit, pendarahan, dan yang paling fatal adalah risiko keguguran.

Jahe memang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, namun penggunaannya selama kehamilan perlu dipertimbangkan terkait risiko dan efek samping yang akan ditimbulkan.
 

Bagikan Artikel: