mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Inilah 7 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang

Moms, Inilah 7 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang

Kehamilan yang sehat tentu mengindikasikan perkembangan janin yang sehat di dalam kandungan. Namun, dalam menjalani kehamilan, ada yang wajib Moms waspadai yaitu kondisi intrauterine growth restriction atau IUGR.

Dilansir dari WebMD, IUGR adalah kondisi ketika bayi yang belum lahir lebih kecil dari seharusnya karena tidak tumbuh pada tingkat normal di dalam rahim. IUGR berbeda dengan kehamilan kosong (blighted ovum). 

Apabila kehamilan kosong berakhir dengan keguguran karena embrionya tidak berkembang, maka kondisi IUGR janinnya tetap bisa lahir walaupun bisa saja muncul masalah.

Untuk mengantisipasi hal ini sejak dini, sebaiknya Moms perlu mengetahui seperti apa ciri-ciri janin tidak berkembang.

Apa saja ciri-ciri janin tidak berkembang?

1. Kram perut yang sangat hebat

Jika perut kram Moms terasa berlebihan, Moms disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter kandungan. Ini bisa menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang.

Jika gejalanya dibarengi dengan mual yang hebat, tubuh menggigil, dan demam tinggi, maka ada kemungkinan Moms mengalami kehamilan ektopik. 

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya di salah satu saluran tuba.

2. Ukuran janin lebih kecil

Jika Moms melakukan USG di atas 20 minggu dan dokter mengukur ukuran janin lebih kecil, maka Moms perlu mewaspadainya. Hal ini juga bisa ditinjau dari kenaikan berat badan Moms selama kehamilan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ukuran janin lebih kecil dari yang seharusnya. Di antaranya yaitu tekanan darah tinggi atau penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya, diabetes, alami anemia, hingga mengidap penyakit autoimun.

Begitu juga ibu hamil yang mengonsumsi alkohol dan merokok, juga akan memiliki risiko lebih besar terhadap ukuran janin yang kecil.

3. Janin kurang aktif

Ibu hamil mulai merasakan pergerakan bayi antara usia 16-24 minggu kehamilan. Gerakan bisa digambarkan melalui tendangan, kepakan dan berguling.

Jika hingga usia 26 minggu dan setelahnya janin tidak aktif memberikan gerakan, Moms perlu mengkonsultasikannya ke dokter. Cari juga cara untuk merangsang agar bayi lebih aktif di dalam kandungan.

Jika tidak ada pergerakkan bayi selama 12 jam, Moms wajib memeriksakannya ke dokter ya.

4. Denyut jantung janin melemah

Normalnya, denyut jantung bayi adalah 120-160, dengan paling rendah adalah 90. Denyut jantung yang terlalu cepat juga bisa menjadi indikasi masalah pada janin.

Sejak usia 10 minggu kehamilan, Moms dan dokter sudah bisa mengetahui denyut jantung janin melalui USG.

Jika denyut jantung janin melambat seiring bertambahnya usia kehamilan, biasanya dokter akan memberikan opsi untuk kelahiran prematur.

5. Perkembangan otak tidak sempurna

Moms, pasti Moms sering mendengar pentingnya asam folat selama masa kehamilan. Hal ini wajib Moms patuhi dan tidak boleh dilewatkan sama sekali!

Faktanya, asam folat mampu meningkatkan perkembangan janin dengan optimal. Setiap harinya, Bumil membutuhkan asam folat sebanyak 400 mcg dan tak boleh kurang sedikitpun.

Asam folat juga sangat berperan penting pada proses perkembangan otak janin. Koneksi saraf dan jaringan otak dapat tumbuh lebih optimal dengan mengonsumsi asam folat, seperti yang terkandung di dalam Prenavita Milk Vanilla Flavoured yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil!

Klik di sini untuk cek keunggulannya.

Perkembangan otak janin yang terhambat bisa menyebabkan bayi cacat lahir. Untuk itu, penting untuk memeriksakan kondisi perkembangan otak janin saat kontrol ke dokter yang bisa ditinjau dari bentuk kepala dan tulang tengkorak melalui USG.

6. Kurang oksigen

Moms, saat janin tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup, ini juga bisa menjadi awal mula janin tidak berkembang, lho. Kurangnya oksigen bisa membuat denyut jantung janin melemah, cairan ketuban sedikit, hingga janin tidak aktif bergerak di dalam kandungan.

Beberapa risiko yang terjadi akibat janin kurang menerima oksigen dari aliran darah Moms adalah kelahiran prematur, cacat lahir dan berat badan lahir rendah (BBLR).

7. Ketuban pecah dini

Cairan ketuban adalah air yang mengelilingi dan melindungi bayi di dalam rahim. Biasanya, air ketuban pecah saat menjalani proses persainan.

Namun, ada juga kondisi air ketuban pecah sebelum melahirkan atau disebut ketuban pecah dini. Kondisi ini mengindikasikan janin tidak berkembang sesuai dengan waktunya.

Hal ini umumnya disebabkan karena komplikasi kehamilan, kondisi Moms yang kurang memperhatikan kesehatan, infeksi rahim atau leher rahim, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol saat hamil.

Jadi, penting sekali ya, Moms untuk memperhatikan kesehatan kita selama kehamilan, demi tumbuh kembang janin yang optimal hingga waktunya nanti ia lahir ke dunia.

Jangan lupa lengkapi nutrisi tambahan Moms setiap harinya dengan mengonsumsi Prenavita Milk Vanilla Flavoured selama hamil agar Moms dan janin tetap sehat. Klik di sini untuk order, ya!

Bagikan Artikel: