mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms Masih Bingung? Ini 3 Cara Menghangatkan ASI Beserta Tipsnya

Moms Masih Bingung? Ini 3 Cara Menghangatkan ASI Beserta Tipsnya

Menghangatkan ASI yang disimpan sebelum menyajikannya untuk bayi sebenarnya adalah pilihan pribadi. Banyak bayi menyukai ASI yang hangat dari botol, karena ASI yang hangat juga mereka rasakan saat langsung menyusu di payudara Moms.

Mengetahui cara menghangatkan ASI dapat membantu konsistensi setelah disimpan, sebab, saat ASI dibekukan atau didinginkan, lemak cenderung terpisah di dalam botol.

Namun, jangan pernah memasukkan ASI ke dalam microwave untuk menghangatkannya.

Microwave karena tidak akan memanaskan makanan secara merata. Ini akan membuat hot spot yang dapat membuat bayi kepanasan.

Gelombang mikro juga dipercaya dapat merusak nutrisi dan antibodi dalam ASI.

Cara Menghangatkan ASI

Ada beberapa cara mengangatkan ASI lainnya yang bisa Moms lakukan yang dapat disesuakan dengan kebutuhan. Dilansir dari situs orami, yuk, simak jawabannya berikut ini.

1. Cara Menghangatkan ASI dari Lemari Es

Cara menghangatkan ASI dari lemari es membutuhkan beberapa tahapan, yakni;

  • Ambil ASI dari lemari es dan sisihkan.
  • Panaskan air menggunakan ketel atau microwave.
  • Setelah itu, tuang air yang hangat ke dalam cangkir atau mangkuk.
  • Tempatkan kantong atau botol ASI tertutup ke dalam mangkuk berisi air hangat tersebut. Susu harus disimpan dalam wadah tertutup untuk pemanasan.
  • Biarkan susu dalam air hangat selama 1-2 menit hingga ASI mencapai suhu yang diinginkan.
  • Dengan tangan bersih, tuangkan ASI ke dalam botol. Atau jika dihangatkan dalam botol, kencangkan pada dot botolnya.
  • Aduk ASI tapi jangan dikocok untuk mencampurkan lemak, jika sudah terpisah.
  • Sebelum memberikan botol susu kepada bayi, uji suhu ASI. Moms dapat melakukannya dengan menuangkan sedikit ASI ke pergelangan tangan dan akan terasa hangat dan tidak panas.
  • Untuk mencegah kuman masuk ke dalam ASI, cara menghangatkan ASI yang paling penting adalah hindari memasukkan jari ke dalam botol.
  • Sebenarnya, Moms juga bisa menghangatkan ASI dengan cara memegang kantong atau botol tertutup di bawah air panas yang mengalir dari keran sebagai cara alternatifnya. Namun, ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan menggunakan lebih banyak air. Dan ini juga bisa menyebabkan tangan yang melepuh jika terkena air.

2. Cara Menghangatkan ASI dari Freezer

Karena akan menambah masa simpan, banyak Moms yang mnyimpan ASI di dalam freezer. Cara menghangatkan ASI dari freezer yakni;

  • Untuk menghangatkan ASI yang beku, keluarkan ASI beku dari freezer dan masukkan ke dalam lemari es bagian bawah untuk dicairkan semalaman. Kemudian, ikuti petunjuk yang sama untuk menghangatkan ASI dari lemari es sebelumnya.
  • Jika Moms membutuhkan ASI yang cepat dan hanya memiliki ASI beku, Moms dapat memanaskan ASI langsung dari freezer menggunakan metode yang sama dengan yang digunakan untuk menghangatkan ASI dari lemari es. Satu-satunya perbedaan adalah Moms harus menyimpannya di dalam air hangat selama 10-15 menit, atau lebih lama.

Baca Juga: Do's and Don'ts Menyimpan ASI Perah

3. Cara Menghangatkan ASI dari Bottle Warmer

Beberapa Moms memilih menghangatkan ASI menggunakan bottle warmer. Ini adalah alat sederhana yang digunakan untuk membantu memanaskan botol setelah dicuci, dan juga menjadi pilihan tercepat saat berada dalam perjalanan.

Namun, ada beberapa pro dan kontra dalam penggunaannya.

Salah satu efek negatif dari bottle warmer adalah meningkatnya kemungkinan ASI terlalu panas dan membunuh nutrisi yang bermanfaat.

Dalam studi tahun 2015 yaitu jurnal Public Library of Science, para peneliti menguji seberapa hangat porsi yang berbeda dari ASI bisa masuk ke penghangat botol.

Peneliti menemukan bahwa susu dapat mencapai suhu di atas 26,7 C yang dapat berdampak negatif pada nilai gizi susu. Jika Moms masih tetap akan menggunakannya, ada cara menghangatkan ASI yang bisa dilakukan menggunakan bottle warmer.

  • Untuk menghangatkan ASI di bottle warmer, letakkan seluruh botol di area pemanas dan ikuti petunjuk manual dalam petunjuknya yangbisa saja berbeda setiap merknya.
  • Kebanyakan bottle warmer membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai kehangatan yang diinginkan.
  • Awasi agar tidak terlalu panas dan cabut stekernya saat tidak digunakan.

Tips Penyimpanan ASI

Selain mengetahui cara menghangatkan ASI, ada beberapa tips cara menyimpan dan menggunakan ASI yang bisa Moms gunakan:

  • Jangan memanaskan kembali atau mengembalikan ASI yang sebelumnya dihangatkan ke dalam lemari es.
  • Setelah dua jam duduk berada di suhu ruangan, yang terbaik adalah membuang ASI yang tersisa. Ini membantu mencegah susu membusuk atau masuknya kuman ke dalam ASI.
  • Academy Breastfeeding Medicine (ABM) merekomendasikan untuk menyimpan ASI di pendingin terisolasi dengan kompres es hingga 24 jam. Dan Selalu gunakan botol dan tas yang dirancang khusus untuk membekukan ASI.
  • Beri label yang jelas pada ASI dengan tanggal pemerasan.
  • Jangan simpan ASI di pintu lemari es atau freezer. Ini akan membantu melindungi ASI dari perubahan suhu sejak membuka dan menutup pintu.
  • Jika merasa tidak akan menggunakan ASI yang baru diperah dalam 4 hari, bekukan segera. Ini akan membantu melindungi kualitas ASI.
  • Bekukan ASI dalam jumlah kecil untuk menghindari pemborosan ASI yang mungkin belum habis.
  • Saat membekukan ASI, sisakan sekitar satu inci ruang di bagian atas wadah karena ASI mengembang saat membeku.
  • ASI dapat disimpan di dalam cooler bag berinsulasi dengan ice pack beku hingga 24 jam saat bepergian. Begitu tiba di tempat tujuan, ASI harus segera digunakan, disimpan di lemari es, atau dibekukan kembali.
  • Selalu cairkan ASI terlama terlebih dahulu. Ingat, ASI pertama yang masuk adalah ASI yang pertama digunakan. Sebab seiring berjalannya waktu, kualitas ASI bisa menurun.
  • Gunakan ASI dalam waktu 24 jam setelah pencairan di lemari es.

Waktu Penyimpanan ASI

Waktu penyimpanan ASI yang aman tergantung pada metode penyimpanannya. Pertimbangkan pedoman umum untuk mendapatkan ASI yang berkondisi baik dengan cara berikut:

  • Suhu kamar. ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga enam jam. Namun, ASI sebaiknya digunakan atau disimpan dengan benar dalam waktu empat jam, terutama jika ruangannya hangat.
  • Pendingin terisolasi. ASI yang baru diperah dapat disimpan dalam pendingin terisolasi dengan kompres es hingga satu hari.
  • Kulkas. ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang lemari es hingga lima hari dalam kondisi bersih. Namun, ASI sebaiknya digunakan atau dibekukan dalam tiga hari.
  • Freezer bagian dalam. ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang deep freezer hingga 12 bulan, tetapi penggunaan ASI beku dalam waktu enam bulan masih bisa dilakukan dan tetap optimal.
  • Namun perlu diingat, bahwa penelitian menunjukkan bahwa semakin lama Moms menyimpan ASI baik di lemari es atau di freezer, maka akan semakin besar hilang pula vitamin C dalam ASI.
  • Penting juga untuk dicatat bahwa ASI akan berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi. ASI yang dikeluarkan saat bayi baru lahir tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan bayi yang sama saat bayi berusia beberapa bulan lebih tua.

Cara menghangatkan ASI yang akan Moms pilih akan berubah, terhantung kondisi. Jadi pastikan Moms bisa menguasai cara-cara di atas ya Moms.

Bagikan Artikel: