mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bebas Khawatir Menyusui saat Pandemi, Begini Tipsnya!

Bebas Khawatir Menyusui saat Pandemi, Begini Tipsnya!

Pandemi memang mengubah kebiasaan dan ritme kehidupan sehari-hari kita. Meskipun demikian, menyusui saat pandemi secara eksklusif tetap menjadi hal yang wajib diupayakan sepenuh hati, demi membangun imunitas bayi.

Menyusui saat pandemi merupakan kebutuhan eksklusif bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Para ibu disarankan untuk menyusui 8-12 kali sehari untuk membentuk dan mempertahankan produksi ASI. Bayi yang disusui ASI eksklusif, meskipun menyusui saat pandemi.

Seperti Moms semua tahu, ASI dapat melindungi dan memelihara bagian luar dalam tubuh bayi, bahkan tanpa bantuan dari susu formula sekalipun. ASI sangat diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang bayi dan juga mempunyai manfaat yang baik untuk tubuh Moms.

Namun terkadang, Moms cemas bahkan ragu untuk memberikan ASI pada Si Kecil ketika tubuh sedang tidak fit atau sedang flu, atau di kala menyusui saat pandemi corona seperti sekarang ini. Moms tidak ingin menularkannya pada Si Kecil, namun Moms juga mempunyai kewajiban untuk menyusuinya.

Baca Juga: Cara Melindungi Diri dari COVID-19 bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Bolehkah Ibu COVID-19 Tetap Bisa Menyusui saat Pandemi?

Apakah seorang ibu yang positif COVID-19 masih boleh menyusui saat pandemi? Ini adalah pertanyaan yang kerap diajukan di situasi genting seperti ini. Bagaimana tidak bayi hingga usia 6 bulan tetap diharuskan mengonsumsi ASI ekslusif untuk menunjang kebutuhan nutrisinya.

"Saat ini, data tidak cukup untuk menyimpulkan penularan COVID-19 melalui menyusui. Pada bayi, risiko infeksi COVID-19 cukup rendah, infeksi biasanya ringan atau asimtomatik," menurut World Health Organization, terkait menyusui saat pandemi.

World Health Organization tetap merekomendasikan agar ibu yang dicurigai atau dikonfirmasi COVID-19 tetap menyusui saat pandemi, karena kebutuhan ASI eksklusif tetap yang diutamakan.

Untuk ibu atau bayi yang terkonfirmasi positif COVID-19, tetap diperbolehkan menyusui saat pandemi, hingga tetap bersama selama rawat inap dan melanjutkan kontak skin-to-skin dengan Si Kecil. Namun dengan panduan kesehatan yang dianjurkan WHO.

Pada saat ini, ketika layanan kesehatan masyarakat terhambat, kita sangat perlu memahami manfaat luar biasa dari ASI dan interaksi ibu dan bayinya dalam mencegah penyakit yang sering terjadi pada masa kanak-kanak serta dan mengganggu perkembangan anak.

Para peneliti terus-menerus melakukan penelitian dan melakukan telaah lebih lanjut terhadap ibu hamil dan menyusui yang terkonfimasi

COVID-19.

Apabila ibu merasakan gejala-gejala COVID-19 seperti demam, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya, segera konsultasikan ke dokter. Jika mendapatkan keraguan, dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional yang dapat membimbing menyusui saat pandemi, khususnya dalam kondisi COVID-19.

Tips Menyusui saat Pandemi

Selain dapat menunjang tumbuh kembang bayi, ASI juga dapat memperkuat bonding antara Moms dan bayi saat proses menyusui berlangsung. Itulah alasan betapa pentingnya Moms tetap menyusui saat pandemi untuk Si Kecil, bahkan ketika sedang sakit sekalipun.

Moms tidak perlu cemas ketika mempunyai keharusan menyusui saat flu atau menyusui saat pandemi berlangsung.

Seorang ibu yang positif COVID-19 atau yang dicurigai terinfeksi COVID-19 dalam isolasi mandiri dibolehkan menyusui saat pandemi dan menerapkan langkah-langkah berikut ini demi menjamin keamanan bayi dari penularan penyakit.

Berikut ini adalah tips yang bisa Moms lakukan:

1. Menggunakan Masker saat Menyusui

Menyusui saat pandemi tetap bisa Moms lakukan, walaupun Moms sedang flu atau tidak enak badan, namun Moms diwajibkan menggunakan masker saat proses menyusui berlangsung.

Bahkan bagi ibu yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) pun diperbolehkan untuk menyusui saat pandemi, di mana juga diharuskan untuk menggunakan masker.

Gunakan MOOIMOM Disposable Face Mask untuk melindungi diri dan si Kecil saat menyusui.

Ganti masker apabila lembab atau basah dan segera buang masker sekali pakai setelah tidak digunakan. Perlu diingat Moms, saat memakai dan membuka masker, hindari memegang wajah bagian depan ya. Bagian depan masker tidak boleh dipegang karena mengandung bakteri yang terkumpul.

2. Menjaga Kebersihan Moms dan Bayi

Lalu, usahakan untuk tetap menjaga kebersihan ketika menyusui saat pandemi atau sedang flu. Moms juga harus menjaga kebersihan payudara dan rajin  mencuci tangan.

Cara menjaga kebersihan payudara sebenarnya nggak ada yang khusus, caranya dengan mandi biasa menggunakan air dan sabun.

Moms harus mengikuti anjuran WHO pada proses mencuci tangan yang tepat selama musim pandemi corona. Moms harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui saat pandemi dan sedang flu demi pencegahan Covid-19. Prosedur cuci tangan tersebut juga harus dilakukan ketika Moms menyusui dengan pumping.

Namun demikian, apabila ibu batuk atau bersin mengenai kulit payudara, ibu dapat segera mandi dan membersihkan area kulit payudara dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.

3. Mengonsumsi Obat dan Vitamin yang Aman untuk Ibu Menyusui

Saat tubuh tidak fit, sedang flu selama pandemi, kesehatan tubuh sangatlah penting diperhatikan. Ibu menyusui bisa mengonsumsi berbagai vitamin dalam menjaga daya tahan tubuhnya, walaupun tidak diwajibkan.

Bisa mengonsumsi vitamin yang dianjurkan saja, vitamin C, vitamin B, kalsium juga boleh, yang penting vitamin alami dari buah dan sayur, makanan bergizi, dan berolahraga.

Dengan ibu menyusui mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh, maka ia tetap boleh menyusui saat pandemi.

4. Memastikan ASI Selalu Banyak dan Berkualitas

Diperbolehkan Moms mempunyai ASI Booster yang bisa meningkatkan jumlah produksi ASI. Di mana untuk memperbanyak produksi ASI bisa Moms dapatkan dari sumber bahan alami, seperti daun katuk dan daun kelor.

ASI yang berkualitas akan meningkatkan nutrisi untuk kesehatan bayi. Moms tak perlu ragu menyusui saat pandemi, karena studi menurut Centers for Disease Control and Prevention, bukti saat ini menunjukkan bahwa ASI kemungkinan besar bukan sumber infeksi SARS-CoV-2 atau COVID-19.

Lebih lanjut, ada juga data yang menunjukkan bahwa pasteurisasi dapat menonaktifkan virus corona dalam ASI donor. Oleh karena itu, ASI donor yang dipasteurisasi sangat tidak mungkin menjadi sumber infeksi COVID-19.

Hal ini membuat menyusui saat pandemi tetap aman untuk dijalankan.

5. Sterilisasi Alat Perah ASI

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI), untuk mendukung menyusui saat pandemi, ibu menyusui diharuskan untuk selalu membersihkan dan mensterilisasi alat perah. Pompa ASI dianjutkan sekitar 8-12 kali dalam seharinya. Untuk durasinya sekitar 15-20 menit.

Bisa mengkombinasikan pompa perah ASI menggunakan tangan dan secara elektrik.

Untuk mencegah penularan COVID-19, pompa ASI tidak dibolehkan bergantian karena akan menularkan satu dengan yang lainnya. Selalu membersihkan dan mensterilisisasi alat perah setelah digunakan. Bersihkan permukaan botol dan simpan ASI pada lemari pendingin.

Ingat Moms, tidak dibolehkan merebus ASI, karena ini akan membuat kontaminasi pada nutrisi ASI. Jangan menyimpan ASI perah yang sudah dihangatkan ya.

Apabila ibu harus dalam perawatan terpisah dengan bayi, cari informasi terkait donor ASI atau orang sehat yang dapat memberikan ASI perah kepada bayi. Orang sehat yang merawat dan memberikan ASI perah kepada bayi juga harus menjalankan protokol kesehatan yang sama dengan ibu positif COVID-19.

Langkah-langkah di atas tak hanya dapat diterapkan pada ibu yang dicurigai atau positif COVID-19, tapi juga untuk semua ibu menyusui yang sehat. Protokol kesehatan yang ketat memang sangat penting diberlakukan untuk menyusui saat pandemi.

Bagikan Artikel: