mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ask Doctor - Jawaban dr. Asti Seputar Topik Menyusui (Kemang Medical Care Hospital)

Ask Doctor - Jawaban dr. Asti Seputar Topik Menyusui (Kemang Medical Care Hospital)

#1 @graceaviany

Hi dok baby saya 1m2w berat 4.54kg skrg ..selama ini sy selalu krisis PD apa baby cukup asi atau gak..pertanyaan sy bagaimana menilai baby kenyang krn anak sy sering ketiduran saat menyusu dan sy sering paksa cabut krn dia ngempeng saja utk tidur..dan jika menggunakan asip yg dipompa berapa std ml utk seumur anak saya ya

Berat badan 4,54kg masuk kategori gizi baik untuk baik umur bayi 1m2w laki-laki maupun perempuan. Tertidur saat menetek merupakan hal yang lazim pada bayi, karena menetek selain untuk memperoleh ASI (nutritive sucking), juga untuk menyamankan bayi (non-nutritive sucking). Cukup tidaknya ASI bisa dilihat dari pertambahan berat badan bayi, panjang badan, dan lingkar kepala serta kencing minimal 6 kali dalam 24 jam. Untuk hasil perahan ASI, tidak ada standarnya. Ibu yang sedang berjauhan dengan bayi misalnya saat bekerja, akan dapat memperoleh hasil pompa yang jauh lebih banyak daripada ibu yang meneteki bayi langsung semau bayi setiap saat. Hal ini disebabkan karena pada ibu yang meneteki langsung, ASI sudah banyak yang masuk ke lambung bayi.


#2 @arthy_714

Dok bagaimana mengatasi bayi yg malas mengenyot? Jadi baru 5 menit udah tidur2 gitu. Ya mungkin ASI nya kurang deras jadi dia malas? Bagaimana biar ASI deras? Benarkah power of pumping bisa nambah jumlah asip? Thanks.

Untuk mengatasi hal tersebut, ibu bisa coba perkuat bonding dengan bayi lewat skin-to-skin atau kontak kulit. Ibu gendong bayi dengan kain gendongan, ibu topless dan bayi dengan popok saja, lalu ibu pakai kimono/kemeja kancing depan tentunya. Malas menetek bukan karena ASI kurang deras. Tiap ibu tidak sama. Power pumping tidak disarankan karena meneteki bisa terganggu bila ibu terlalu capek memompa sehingga justru kegiatan meneteki langsung menjadi terbengkalai. Menyusui bukan sekedar banyaknya ASI yang ibu bisa hasilkan, tetapi lebih pada kegiatan meneteki bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mendukung tumbuh kembang bayi seraya memenuhi kebutuhan psikologis bayi akan kehadiran ibunya.


#3 @dr.wilda_alvernia

Bayi saya saat usia 5 hari di diagnosa ada lip tie dan tongue tie shg ga bnyk minum asinya. Ujung2nya jd ikterik. Biltot sempat 16,9 dan di opname double blue light di rs selama 3 hari 2 malam. Saat kontrol pasca ranap, lip tie dan tongue tie sdh di incisi. Saya di edukasi untuk melakukan senam lidah sebanyak 5x sehari setiap hari. Pertanyaannya, apakah jika senam lidah tdk rutin dilakukan maka lip tie dan tongue tie akan kembali muncul Dok?

Betul, tongue tie dan lip tie yang sudah diinsisi bisa ‘tersambung’ kembali (reattached) karena bekas luka tersebut merupakan jaringan ikat yang dapat tersambung pada proses penyembuhan luka apabila saling berdekatan atau menempel satu sama lain. Untuk itulah diperlukan senam lidah dan bibir disamping untuk melatih otot2 yang seharusnya digunakan untuk menetek dengan benar tapi sebelumnya masih belum digunakan bayi akibat adanya hambatan gerak dari tongue tie dan lip tie. Bila senam lidah dan bibir dilakukan dengan teratur sesuai anjuran, sangat jarang terjadi reattachment.


#4 @ndyasiregar

Assalamualaikum @mooimom.id dan dr.Asti, sy ibu bekerja skr usia bayi masuk 6bln (belum MPASI), namun 3hr belakangan hasil pompaan ASI menurun, padahal sy aktivitas biasa, makan minum spt biasa dan bayi masi nyusu lsg slama hr kerja meski hanya pagi dan malam (sisanya sy pompa dikantor). Nyusu pun masi semangat dan kl ud kenyang dia ngelepas sendiri. Namun memang sejak usia 3bln, asip diberikan dg media dot. Apakah itu penyebab hasil asip sy menurun skr? Mohon bimbingannya dok, terimakasi banyak mooimom dan dr.Asti, sehat dan sukses selalu

Waalaikumsalam ibu @ndyasiregar, betul bu, memang ada kemungkinan ASIP akan berkurang produksinya dan akan defisit apabila pemberian ASIP dengan dot. Meskipun bayi tidak tampak ‘bingung puting’ atau masih mau menetek, hisapan bayi menjadi berubah seperti cara menghisap dot sehingga perlekatan menetek tidak optimal. Bayi menetek dengan mencembungkan pipi, sedangkan bayi mengedot dengan mencekungkan pipi. Selain itu, dengan media dot, bayi minum lebih banyak dari yang dia butuhkan karena ‘mengempeng’ pada dot sehingga mengurangi waktu menetek langsung saat ibu di rumah karena sudah kenyang dan puas mengempeng saat siang. Perlekatan yang tak baik dan waktu menetek langsung yang berkurang inilah yang akan mengurangi rangsangan produksi ASI. Ibu dapat menghubungi klinik laktasi kami bila ingin ASI lebih banyak.


#5 @ekahiupink

Dok mau tanya, bayi saya usia 1.5 bulan.. Asi eksklusif. Tapi beratnya smp sekarang hanya 3,9 dari berat lahir 3kg.. Dan setiap kali pup dia mengedan seperti keras . Padahal pupnya tidak keras. Dan satu lg.. Bayi saya sering muntah atau gumoh setiap habis nyusu. Mohon pencerahannya ya dok. Terimakasih

Berat badan tersebut sebenarnya cukup meski cenderung di batas minimal jumlah kenaikan BB bayi usia tersebut. Selain itu gumoh biasa dijumpai pada bayi <4bulan karena otot yang melingkari ‘pintu masuk’ lambung masih belum rapat. Akan tetapi bila itu menjadikan bayi terganggu dan sering terjadi bahkan tiap setelah menyusu, kemungkinan perlekatan meneteki tidak baik sehingga banyak udara yang masuk dan mendesak keluar. Sebaiknya bila keluhan berlanjut ibu periksakan langsung ke poli laktasi kami.


#6 @indriyulan

Dok, saya mau tanya. Asi sy kadar lipasenya tinggi (br 2 hari di kulkas bawah sdh mulai bau besi), jd hrs saya panaskan dl sblm masuk freezer. Tp asi sy blm deras dan kadang saat pompa kepotong anak sy nyusu. Kalau asip di permukaan atasnya muncul lapisan mengambang & tdk hilang kl botol digoyang pelan padahal baru 2jam diperah & di suhu ruang, apakah kualitas asinya masih bagus? Bau dan rasa masih sama.. lalu saat mau diberikan ke bayi, apakah asip boleh direndam sebentar di air dispenser sebentar sampai agak hangat? Berhubung anak saya ga mau minum kl tdk hangat..

Boleh saja bu, ASI masih bisa dikonsumsi. Bila ibu tidak bekerja, tidak perlu memerah ASI melainkan meneteki langsung saja. Bila ibu bekerja, barulah perah ASI diperlukan yaitu saat ibu terpisah dari bayi. Hal ini dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.


#7 @diyanmayya

Assalamualaikum dok.. ank sy umurnya skrg 1 thn 5 bulan akhir2 ini dy sudah tidak mau menyusui lagi sm sy, pdhl sy ingin sekali menyusui nya hingga 2 tahun , tolong solusinya dokter agar anak sy mau lg menyusui apa yg hrs sy lakukan ? Makasih.

Waalaikumsalam ibu @diyanmayya, ibu bisa datang langsung ke poli laktasi di RS yang melakukan perawatan untuk relaktasi (menetek kembali). Akan tetapi semakin tua usia bayi semakin sulit dan lama prosesnya. Semakin muda usia bayi, semakin tinggi angka keberhasilannya.


#8 @aryanirisa

Dok sy mau nanya, PD kanan sy skrang putingnya membengkak dan ada semacam kulit kering di permukaannya sehingga saluran untuk asi nya trhambat, bagaimana mengatasi nya yah dok?? karena PD kanan sya terkadang bengkak karena asi yg di keluarkan sedikit,

Bisa ibu coba hangatkan minyak yang bisa dimakan (boleh minyak sayur, minyak zaitun, ataupun minyak goreng bersih) dengan tungku aromaterapi atau hangatkan dengan merendam botol kaca berisi minyak di air hangat. Gunakan minyak hangat tersebut untuk membersihkan puting dengan kassa. Tetap meneteki seperti biasa. Apabila masih belum hilang dan ASI belum lancar, sebaiknya ibu ke poli laktasi.

Bagikan Artikel: