mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

5 Jenis Persalinan yang Perlu Moms Tahu untuk Mempersiapkan Kelahiran Buah Hati

5 Jenis Persalinan yang Perlu Moms Tahu untuk Mempersiapkan Kelahiran Buah Hati

Apakah Moms hampir mendekati hari persalinan? Selamat ya! Jangan lupa untuk beristirahat cukup dan tetap menutrisi tubuh dengan makanan yang mengandung nutrisi seimbang. Selain itu, Moms juga perlu mengonsultasikan persalinan apa yang perlu Moms lakukan dan apakah fisik Moms memungkinkan untuk menjalani cara persalinan tersebut. Segeralah untuk menemui dokter kandungan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Tetapi sebelum itu, Moms perlu mengetahui jenis persalinan untuk mempersiapkan kelahiran buah hati tercinta.  Persalinan, juga dikenal sebagai melahirkan, adalah akhir dari kehamilan di mana satu atau lebih bayi meninggalkan rahim dengan melewati vagina atau melalui operasi caesar. Pada tahun 2015, ada sekitar 135 juta kelahiran secara global. Sekitar 15 juta lahir sebelum 37 minggu kehamilan, sementara antara 3 dan 12% lahir setelah 42 minggu. Di negara maju sebagian besar persalinan terjadi di rumah sakit, sedangkan di negara berkembang sebagian besar kelahiran terjadi di rumah dengan dukungan bersalin secara tradisional.

Cara persalinan yang paling umum adalah persalinan pervaginam. Ini melibatkan tiga tahap persalinan, yakni pembukaan serviks selama tahap pertama, penurunan dan kelahiran bayi selama tahap kedua, dan pelepasan plasenta selama tahap ketiga. Namun, terdapat beberapa jenis persalinan lainnya. Yuk, Moms, kita simak bersama!

jenis persalinan mooimom mamapedia

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Luka Operasi Caesar

Persalinan Tanpa Bantuan dan Persalinan Berbantu

Menurut Webmd.com, persalinan tanpa bantuan salah satunya yakni persalinan pervaginam yang dapat dikatakan sebagai jenis persalinan yang paling umum dan paling aman. Moms mungkin akan mendengar istilah "persalinan alami" yang digunakan untuk menggambarkan persalinan pervaginam tanpa obat untuk rasa sakit atau untuk memulai atau mempercepat persalinan. Beberapa ibu masih akan memilih untuk mendapatkan bantuan medis lain selama persalinan seperti monitor untuk jantung dan kesehatan bayi.

Bayi yang lahir dari jenis persalinan ini memiliki lebih sedikit masalah pernapasan. Manfaat lainnya termasuk pemulihan yang lebih cepat bagi ibu dan menghindari operasi perut dan risiko terkait yang datang dengan operasi caesar. Persalinan ini juga  memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah dan masa rawat inap yang lebih pendek.

Sedangkan persalinan dengan bantuan dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Persalinan yang dibantu forsep. Terkadang dokter harus menggunakan forsep (alat yang menyerupai sendok besar) untuk menangkup kepala bayi dan membantu membimbing bayi melewati jalan lahir. Persalinan yang dibantu forsep tidak dapat digunakan jika bayi sungsang, tetapi dapat menjadi pilihan jika ibu terlalu lelah atau jika bayi harus dilahirkan lebih cepat daripada yang terjadi secara alami.
  • Ekstraksi vakum. Persalinan vakum mirip dengan persalinan forsep. Pada prosedur ini, dokter menggunakan suction untuk dan menggunakan cup ke kepala bayi dan menarik bayi secara perlahan dari jalan lahir. Keuntungannya adalah bahwa opsi kelahiran berbantuan ini memiliki risiko lebih rendah daripada operasi caesar untuk gawat janin yang berkepanjangan. Risiko dari metode ini termasuk cedera kulit kepala ringan atau trauma yang lebih serius atau pendarahan di kepala.
  • Episiotomi. Ini adalah pemotongan bedah di jaringan antara lubang vagina dan anus. Jaringan ini disebut perineum. Saat ini, banyak dokter hanya akan melakukan prosedur ini jika mereka perlu segera melahirkan bayi.
  • Amniotomi. Dokter menggunakan kait plastik kecil untuk membuat lubang di kantung ketuban sehingga Moms mungkin merasakan aliran cairan yang hangat.
  • Persalinan yang diinduksi. Ini adalah saat dokter memulai kontraksi sebelum persalinan dimulai dengan sendirinya. Mereka mungkin menyarankan ini jika mereka khawatir tentang kesehatan Moms atau bayi yang ada di dalam kandungan.

Baca Juga: Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan, Pasti Bisa!

Operasi Caesar dan Kelahiran Setelah C-Section

Operasi Caesar

Menurut Centers for Disease Control (CDC), sekitar 1/3 kelahiran dilahirkan melalui operasi caesar, meskipun angkanya sangat bervariasi menurut rumah sakit dan wilayah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan angka kelahiran sesar sekitar 10%-15%, dimana dilihat dari tingkat yang lebih tinggi  dikarenakan caesar elektif.

Operasi Caesar melibatkan sayatan horizontal di perut bagian bawah melalui mana bayi dilahirkan. Masa inap di rumah sakit biasanya tiga hari setelah operasi caesar untuk memastikan sayatan sembuh. Pemulihan penuh bisa memakan waktu 8 minggu. Salah satu keuntungan dari operasi caesar adalah tanggal dapat direncanakan sebelumnya.

Kelahiran Vagina Setelah C-Section (VBAC)

Sebagian besar wanita yang menjalani operasi caesar mungkin dapat melahirkan secara normal di kemudian hari. Peluang Moms meningkat jika:

  • Dokter bedah membuat sayatan horizontal di rahim selama operasi caesar yang disebut sayatan melintang rendah.
  • Panggul cukup besar untuk memuat bayi berukuran rata-rata.
  • Hamil dengan satu bayi, bukan kelipatan.
  • Operasi caesar pertama dikarenakan persalinan sungsang.

Selain perlu mengetahui informasi mengenai persalinan, Moms juga perlu membuat diri nyaman selama masa kehamilan dengan MOOIMOM Penyangga Sabuk Hamil. Sabuk penyangga ini efektif menyangga perut saat hamil sehingga dapat mengurangi beban dipinggang sehingga janin di dalam perut semakin terasa nyaman.

jenis persalinan


Segera dapatkan MOOIMOM Penyangga Sabuk Hamil untuk kehamilan yang nyaman tanpa nyeri hanya di Mooimom, ya Moms!

Bagikan Artikel: