mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Masa Subur Pria, Bagaimana Cara Mengetahuinya? Yuk Dads Pahami Lebih Jauh!

Masa Subur Pria, Bagaimana Cara Mengetahuinya? Yuk Dads Pahami Lebih Jauh!

Moms dan Dads sedang merencanakan kehamilan? Tidak ada salahnya untuk mengetahui potensi dengan meninjau lebih jauh kondisi dan kesiapan baik fisik dan mental. Untuk program kehamilan misalnya, dari segi fisik dipastikan kedua pihak tidak memiliki penyakit atau komplikasi lainnya yang dapat menghambat program kehamilan. Selain itu, mengetahui masa subur juga perlu dilakukan untuk mengetahui peluang keberhasilan hamil dan cara penanganannya.

Apakah Moms dan Dads tahu bahwa terdapat persentase sebanyak 20% menyatakan masalah kesuburan dipicu dari pihak pria? Berdasarkan hal itu, kesuburan dan masa subur menjadi hal yang penting pada program tersebut. Perlu diketahui, masa subur pria dan wanita tentu berbeda. Kesuburan pria dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas spermanya.

Dalam hal ini, healthline.com menjabarkannya:

  • Kuantitas (volume). Jumlah sperma yang sehat adalah sekitar 15 juta atau lebih untuk setiap mililiter (mL) air mani. Semakin banyak yang Dads miliki, semakin besar kemungkinan salah satu dari mereka akan berhasil melewati sistem reproduksi wanita menjadi sel telur
  • Gerakan (motilitas). Tidak setiap sperma bergerak secara efektif atau bahkan sama sekali, namun hal ini masih dikatakan normal. Untuk mencapai dan membuahi sel telur, sperma harus bergerak,menggeliat dan berenang melalui serviks, rahim, dan saluran tuba wanita. Hal ini dikenal sebagai motilitas. Kemungkinan besar pria subur jika setidaknya 40% sperma bergerak
  • Bentuk (morfologi). Sperma yang sehat memiliki kepala bulat dan ekor yang panjang dan kuat. Sperma yang bentuknya bagus lebih mungkin untuk mencapai sel telur

Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini 5 Buah untuk Meningkatkan Kualitas Sperma

Secara garis besar pula, umur dapat mempengaruhi masa subur dari seorang pria. Better Health Channel menjelaskannya melalui artikel Age and Fertility, yakni penelitian yang lebih baru menemukan bahwa usia pasangan pria juga mempengaruhi peluang kehamilan dan kesehatan kehamilan.

Kesuburan pria umumnya mulai berkurang sekitar usia 40 hingga 45 tahun ketika kualitas sperma menurun. Bertambahnya usia pria mengurangi kemungkinan kehamilan secara keseluruhan dan risiko keguguran dan kematian janin. Walaupun jarang terjadi, anak-anak dari ayah yang lebih tua juga memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan mental.

Anak-anak dari ayah berusia 40 atau lebih memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk mengembangkan gangguan spektrum autisme daripada anak-anak dari ayah berusia 30 atau kurang. Mereka juga memiliki sedikit peningkatan risiko terkena skizofrenia dan gangguan kesehatan mental lainnya di kemudian hari.

Baca Juga: Makan Kecambah Bisa Bikin Subur?

Masa Subur Pria: Cara Menghitung dan Tandanya

Berdasarkan jurnal Chronobilogy International, dijelaskan bahwa kondisi air mani di pagi hari atau tepatnya sebelum jam 7.30 adalah kualitas sperma yang terbaik jika dibandingkan dengan waktu lainnya. Kemudian, fakta lain dalam jurnal tersebut mengungkapkan bahwa cuaca dapat memengaruhi kualitas sperma tersebut. Misalnya untuk Indonesia yang merupakan negara tropis, masa subur akan berlangsung saat subuh hingga pagi hari, yakni ketika suhu udara belum terlalu panas.

Kemudian, sperma hasil ejakulasi bertahan di dinding rahim wanita dapat dihitung sekitar 2-3 hari. Jika sperma yang dikeluarkan semakin banyak, maka semakin besar pula kemungkinan bertahan di dinding rahim. Sehingga, jika didasarkan pada masa subur laki-laki, maka berhubungan seksual di pagi hari adalah waktu yang tepat agar mencapai pembuahan.

Lalu, berbeda dengan wanita yang memiliki periode masa subur, sebaliknya, pria tidak memiliki tanda atau ciri spesifik pada siklus masa subur. Mengapa? hal ini dikarenakan sperma terus terbentuk, disimpan dalam testis hingga siap digunakan kapan saja. Hanya saja, hal yang disarankan adalah mengetahui waktu dimana menghasilkan kualitas sperma terbaik yang telah dijelaskan sebelumnya.

Untuk mengetahui kesuburan secara tepat, Dads bisa melakukan tes kesuburan agar hasilnya lebih pasti dan akurat. Namun tidak ada salahnya jika Dads mulai membiasakan hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, olahraga secara teratur, jauhi rokok dan kefein serta menambahkan suplemen tambahan untuk meningkatkan kesehatan.

Bagikan Artikel: