mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ini Lho Perbedaan dan Efektivitas dari Masker Medis, Masker Kain, dan Masker Sejenis Lainnya

Ini Lho Perbedaan dan Efektivitas dari Masker Medis, Masker Kain, dan Masker Sejenis Lainnya

Virus Corona (COVID-19) hingga saat ini sudah menyebar hingga ke 17 negara tetangga. Korban jiwa yang diakibatkan oleh virus Corona juga tidak sedikit dan terus bertambah jumlahnya. Oleh sebab itu kita perlu menjaga kebersihan dan kesehatan diri kita agar dapat terhindar dari virus mematikan ini. Selain harus rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan, menggunakan masker juga sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona. Selain orang tua, anak - anak juga wajib menggunakan masker. Berikut cara mengajarkannya. Klik Disini!

Namun, apakah Moms sudah mengetahui perbedaan masker medis dan masker biasa? Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan masker medis dan masker biasa menurut tingkat efektivitasnya.


Baca Juga:
Kenali Fase "New Normal" di Indonesia, Ini 6 Cara Mudah untuk Menerapkannya


 

Tipe Masker

1. Masker N95

Memiliki efisiensi penyaringan 95%. Partikel tersuspensi dan mampu mencegah virus bakteri. Namun, masker jenis ini memiliki sirkulasi udara lebih rendah dan tidak nyaman jika digunakan dalam jangka waktu lama.

2. Masker Bedah

Mampu menangkal 90% cairan dan mencegah virus bakteri. Memiliki sirkulasi udara yang cukup nyaman dibanding masker N95. Namun, masker ini partikelnya tidak tersuspensi. 

Lihat : MOOIMOM Disposable Face Mask

3. Masker Spons

Masker spons mampu menghalangi debu dan benda asing. Mudah dicuci dan dapat digunakan berulang kali. Namun sayangnya, masker jenis ini tidak mampu menangkal virus bakteri.

4. Masker Biasa

Masker ini yang biasanya berbahan kain dan sangat mudah didapat. Masker ini memang mampu menghalangi bau tak sedap dan menghalangi debu, namun tidak dapat untuk menangkal virus bakteri.

Adapun Jenis Masker Medis yang Wajib Memenui Syarat Ialah Seperti Berikut:

Menurut jurnal JAMA  (The Journal of the American Medical AssociationMasker N95 dan masker bedah memiliki fungsi yang tidak beda jauh.

masker sekali pakai

1. Memiliki lapisan luar water resistant (anti air)

2. Tidak gampang robek, mampu menahan partikel dan debu

3. Lapisan dalam berbahan halus sehingga nyaman bersentuhan dengan kulit

Apakah Moms Masih Bingung Memilih Masker? Berikut 7 Jenis Masker dan Fungsinya:

1. Masker N95

Dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Menurut NIOSH (Institut Nasional untuk keselamatan dan Kesehatan pada Pekerjaan), jenis penyaring dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

masker n95

1. Tipe N: N singkatan dari Not resistant to oil dan dapat digunakan untuk melindungi partikel yang tidak berminyak.

2. Tipe R: R singkatan dari Resistant to oil dan dapat digunakan untuk melindungi partikel tersuspensi yang tidak berminyak maupun berminyak.

3. Tipe P: P singkatan dari oil Proof dan dapat digunakan untuk melindungi partikel tersuspensi yang tidak berminyak maupun berminyak.

Terdapat 3 tingkatan bahan penyaring dan efektivitasnya:

1. Tingkat 95: efisiensi penyaringan min. ≧ 95 %

2. Tingkat 99: efisiensi penyaringan min. ≧ 99 %

3. Tingkat 100: efisiensi penyaringan min. ≧ 99,97 %

Oleh karena itu, jenis masker N95, R95, P95, dan N99, R99, P99 dengan fungsi penyaringan bakteri yang lebih tinggi, dan bahkan masker tipe N100, R100, P100 juga dapat secara efektif menyaring partikel maupun bakteri.

2. Masker Bedah

Dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Cocok digunakan pada medis, gangguan pernapasan, saat pergi ke rumah sakit, maupun tempat-tempat yang tidak berventilasi. Penggunaan masker ini dapat menghalangi 90% partikel >5 mikron. Efisiensi penyaringan bakteri sampai 95%. Perlu diganti setiap hari, tetapi jika rusak atau kotor harus segera diganti dengan yang baru.

3. Masker PM2.5

masker pm 25

Tidak dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Efektif mencegah kabut asap dan menghalangi PM2.5, debu dan partikel lainnya.

4. Masker Karbon

masker karbon

Tidak dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Karbon pada masker dapat menyerap gas organik dan debu beracun, tetapi tidak dapat secara efektif menyaring partikel udara dan bakteri. Jika Anda mulai sulit bernapas atau masker tidak dapat menyerap bau harus segera diganti dengan yang baru. Masker ini cocok untuk pengecatan atau penyemprotan pestisida.

$[banner_single]$

​​5. Masker Spons

masker spons

Tidak dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Dapat menghalangi serbuk bunga, butiran ataupun cairan yang lebih besar.

​​6. Masker Kain

masker kain

Tidak dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Masker kain ini memiliki serat yang lebih tebal dan hanya dapat menyaring partikel yang lebih besar, atau digunakan sebagai penghangat untuk menghindari muka dari debu kotoran. Keuntungannya adalah masker dapat digunakan berulang kali setelah dicuci bersih. Sebaliknya, jika Anda tidak rajin mencuci masker, maka bakteri mudah berkembangbiak.

​​7. Masker Kertas 

masker kertas

Tidak dapat menyaring virus yang ditularkan melalui droplet. Dapat menghalangi 75% butiran dan partikel yang lebih besar (>5 mikron). Jika rusak atau kotor diwajibkan untuk segera menggantinya. Cocok dipakai untuk bersih-bersih rumah.

Nah, setelah mengetahui perbedaan masker, yuk Moms pilih jenis masker yang tepat juga jagalah jarak kurang lebih 1 meter dari orang lain, dan hindari tempat tertutup serta keramaian sehingga penularan akan menurun! Selain itu, berhati-hati pada saat memakai masker, jangan sampai kita salah pakai atau memakai dengan terbalik, karena akan mengakibatkan pemborosan.


Baca Juga:
New Normal. Ini 6 Tips Aman Membawa Bayi Ke Luar Rumah


 

Bagikan Artikel: