mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

ASI Tidak Keluar, Ini Beberapa Penyebabnya Moms

ASI Tidak Keluar, Ini Beberapa Penyebabnya Moms

Beberapa ibu dianugerahi ASI melimpah pasca melahirkan. Namun sebagian lainnya harus berjuang untuk bisa memproduksi ASI.

 

Tidak perlu cemas moms, ini normal terjadi. Moms, hanya perlu melakukan beberapa hal untuk merangsang ASI keluar.

 

Trauma Pasca Melahirkan

Banyak hal yang dihadapi ibu setelah melahirkan. Beberapa di antaranya adalah :

  • Stres karena proses persalinan yang sangat lama atau dilakukan dengan induksi atau operasi caesar sehingga mempengaruhi hormon stres yang berdampak pada tertundanya pengeluaran ASI.
  • Mengalami pendaharan. Ibu kehilangan banyak darah, yaitu lebih dari 500 ml. Hal ini bisa mengganggu kerja kelenjar hipofisis di otak yang mengontrol hormon laktasi.
  • Plasenta yang tertahan atau apapun yang mempengaruhi fungsi plasenta dapat menunda ASI keluar.
  • Obat penghilang rasa sakit yang diberikan saat proses persalinan juga dapat menunda ASI keluar.

 

Kondisi Kesehatan Ibu

Ibu yang mengalami masalah kesehatan dapat mempengaruhi produksi ASI. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi hormon dan produksi ASI adalah:

  • Diabetes saat kehamilan. Diabetes dibagi dua jenis, yaitu diabetes yang disebabkan oleh tubuh yang tidak cukup memproduksi insulin (diabetes mellitus tipe 1) atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik (diabetes mellitus tipe 2). Insulin turut mempengaruhi produksi ASI dan fluktuasi besar dari insulin dapat berdampak pada cadangan ASI. Mengontrol kadar gula darah dan kadar insulin dapat membantu menjaga produksi ASI tetap stabil.
  • Terdapat kista pada rahim. Kista yang berkembang saat kehamilan dan menyebabkan kadar hormon testosteron meningkat sehingga menekan produksi ASI setelah melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon testosteron menurun setelah tiga sampai empat minggu sejak kista diatasi dan pada akhirnya proses menyusui dapat berjalan normal.
  • Kelebihan berat badan. Ibu yang memiliki kelebihan berat badan sebelum hamil berisiko untuk mengalami tertundanya pengeluaran ASI dan ASI keluar hanya sedikit. Ini berhubungan dengan produksi prolaktin yang rendah. 

 

Payudara Ibu

Beberapa masalah payudara ibu yang mempengaruhi produksi ASI adalah:

  • Kelahiran prematur. Kelahiran prematur mungkin menyebabkan terhentinya pertumbuhan jaringan payudara yang memproduksi ASI pada akhir kehamilan sehingga mengakibatkan jaringan yang memproduksi ASI hanya sedikit saat kelahiran. Tetapi hal ini bisa diatasi dengan manajemen menyusui yang baik sehingga pertumbuhan jaringan payudara dapat berlanjut setelah melahirkan.
  • Payudara belum berkembang sempurna. Ini bisa disebabkan karena hipoplasia atau jaringan kelenjar susu yang tidak cukup.
  • Operasi atau cedera pada payudara, yang menjadikan jaringan payudara hilang atau rusak atau rusaknya saraf yang berhubungan dengan pengeluaran ASI.
  • Bentuk puting payudara yang tidak biasa, seperti puting payudara datar atau masuk ke dalam.

 

Proses Menyusui

Pemisahan ibu dan bayi setelah kelahiran pada proses persalinan caesar dan awal menyusui yang buruk dapat mempengaruhi keluarnya ASI. Hal ini karena semakin cepat payudara ibu dikosongkan atau semakin cepat bayi menyusui pada jam-jam atau hari pertama setelah kelahiran, berhubungan dengan cadangan ASI yang lebih tinggi. Cobalah untuk menyusui dan memompa ASI pada awal-awal setelah kelahiran agar ASI terus berproduksi. Perlu diingat, semakin sering ASI dikeluarkan, maka semakin banyak produksi ASI.

 

 

 

 

 

Bagikan Artikel: