mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

4 Mitos & Fakta Anak Bilingual

4 Mitos & Fakta Anak Bilingual

Membesarkan si kecil berkomunikasi dengan dua Bahasa atau lebih seringkali menjadi pro dan kontra. Daripada bingung, yuk simak mitos dan faktanya berikut ini Moms!

Mitos: Belajar banyak bahasa dalam satu waktu sekaligus (pada masa pertumbuhan) akan membingungkan anak.

Mitos ini adalah yang paling umum dipercayai oleh kebanyakan orang tua nih Moms, ternyata menurut para ahli faktanya adalah si kecil sudah bisa membedakan macam-macam bahasa sejak ia lahir lho! Bahkan, beberapa anak bilingual dapat mencampur aturan tata bahasa dari waktu ke waktu. Justru, semakin dini anak terpapar lebih dari satu bahasa, semakin cepat mereka menguasainya.

Mitos: Belajar bahasa secara bertahap. Satu bahasa dulu, baru bahasa lainnya.

Wah, ternyata mitos ini sepenuhnya salah lho Moms! Studi terbaru mengatakan, mengajarkan dua bahasa secara bersamaan justru lebih efektif bagi anak maupun  orangtua. Hal ini dikarenakan setelah mahir dalam satu bahasa, seseorang butuh mengumpulkan motivasi dan usaha kembali dari 0 untuk mempelajari bahasa baru.

Mitos: Anak akan berbicara dengan banyak bahasa akan menyebabkan speech delay atau gangguan bicara.

Jangan percaya mitos ini ya Moms. Para ahli sudah membuktikan bahwa perkembangan kemampuan bicara anak bilingual sama lho dengan anak-anak yang hanya belajar satu bahasa. Faktanya, jika anak bilingual memiliki masalah bicara atau bahasa, akan muncul dalam kedua bahasanya.

Mitos: Anak bisa belajar bahasa sendiri saat sudah besar.

Moms perlu mempertimbangkan kembali nih Moms, faktanya menurut Pearson (engarang buku Raising a Bilingual Child), mempelajari bahasa kedua lebih mudah untuk anak di bawah 10 tahun, dan bahkan lebih mudah bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun, dibandingkan dengan usaha yang jauh lebih besar yang dibutuhkan orang dewasa”.

Bagikan Artikel: