Download Our App
Follow us on
![mooimom instagram]()
![mooimom line]()
![mooimom facebook]()
Ika
07 Jul 2021
Semuanya berubah setelah memiliki bayi. Termasuk juga sistem pencernaan Moms. Organ bergeser, hormon berfluktuasi, dan rahim menyusut kembali ke ukuran normal. Semua faktor ini dapat membuat aktivitas buang air besar (BAB) bermasalah.
Beberapa Moms cenderung gugup ketika tiba waktunya BAB. Terlebih bagi yang baru menjalani operasi persalinan Caesar. Jahitannya terkadang menimbulkan rasa trauma—tak terkecuali ketika BAB. Inilah apa yang normal dan tidak, terkait BAB pascamelahirkan yang melalui proses penjahitan. Dan, tak lupa, apa yang dapat Moms lakukan untuk mengatasinya.
Barangkali Moms termasuk tipe orang yang teratur. Artinya, setiap pagi harus BAB. Kalau belum BAB, mood jadi tak keruan sepanjang hari. Perut begah dan, beberapa orang, inginnya marah-marah karena kurang nyaman.
Pascamelahirkan dengan kondisi perut dijahit, sejumlah besar Moms harus berjuang mengatasi tekanan dari dalam perut. Sudah di ujung, hendak BAB, tetapi khawatir akan merusak jahitan. Akhirnya sembelit.
“Begitu banyak hal yang memengaruhi buang air besar pascapersalinan. Termasuk hormon, apa yang Anda makan, dan seberapa banyak Anda minum,” kata Christine Materson, Kepala Layanan Perempuan dan Anak-Anak di Summit Medical Group di New Jersey, Amerika Serikat. “Infeksi, virus, atau reaksi terhadap antibiotik yang digunakan di rumah sakit juga dapat memengaruhi pergerakan usus,” katanya melanjutkan, seperti dikutip dari Very Well Family.
Pada saat yang sama, “normal” adalah ssuatu yang relatif. Jadi, kata Materson mengingatkan, ada baiknya mengingat seperti apa BAB Moms sebelum menjalani proses persalinan. “Normal itu bervariasi. Beberapa orang buang air besar tiga kali sehari dan itu normal bagi mereka, sementara beberapa orang buang air besar tiga kali seminggu dan itu normal bagi mereka,” paparnya kembali.
Lalu, bagaimana cara mengatasi BAB yang bermasalah sesudah melahirkan yang disertai jahitan? Berikut 5 tipsnya.
Makanan berminyak, berminyak, atau berlemak—terutama tanpa keseimbangan buah, sayuran, dan serat—dapat menyebabkan sembelit. Tidak berarti Anda tidak dapat menuruti keinginan pascamelahirkan, atau Moms harus mengikuti diet ketat; tetapi cobalah untuk mengasup makanan yang lebih sehat. Demi si usus besar.
Cobalah makan lebih banyak plum, oatmeal, apel atau kacang polong, sayuran hijau, melon, buah kering dan kacang-kacangan.
Olahraga adalah cara lain untuk membuat segalanya bergerak. Dengan bayi baru di rumah, mungkin sulit untuk meluangkan waktu untuk bergerak, jadi bidiklah gerakan-gerakan kecil seusai melahirkan.
Misalnya, berjalan-jalan di sekitar blok rumah. Atau, cobalah mengayun-ayun bayi dalam gendongan sembari mengitari ruangan-ruangan dalam rumah. Kuncinya adalah membuat tubuh Moms bergerak. Ketika bergerak, Moms sekaligus belajar mengatur pernapasan. Pernapasan yang lebih relaks dibutuhkan ketika Moms BAB.
Cobalah pelunak feses. Pelunak tinja umumnya dianggap aman digunakan saat menyusui. Dokter mungkin bahkan menyarankan Moms segera meminumnya, untuk membuat kotoran postpartum pertama berjalan lancar.
Gunakan pijat perineum. Melakukan beberapa "akupunktur sendiri" pada perineum dapat membuat segalanya bergerak kembali. Suatu studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine menunjukkan orang dewasa yang mengalami konstipasi dan melakukan pijat perineum pada diri mereka sendiri selama empat minggu — melaporkan kualitas hidup yang lebih baik dan peningkatan fungsi usus.
Singkirkan obat atau suplemen tertentu. Untuk suplemen zat besi, mulailah memasukkan sumber alami seperti bayam, daging sapi, dan kacang-kacangan.
Moms juga dapat melengkapi nutrisi pascamelahirkan dengan Prenavita Honey Lychee yang dapat mencegah sembelit. Prenavita Honey Lychee bisa diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan terbaik bagi ibu dan anak.
