mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ringan atau Berat Komplikasi Kehamilan Tetap Harus Ditangani

Ringan atau Berat Komplikasi Kehamilan Tetap Harus Ditangani

 

Kehamilan tanpa satupun komplikasi adalah harapan bagi semua ibu hamil. Tetap saja, riwayat kesehatan genetis atau faktor risiko terkait gaya hidup Moms dapat memunculkan komplikasi tertentu. Tak dapat ditolak, memang. Tetapi dapat dicegah, kalau Moms bersedia.

Diabetes, kanker, tekanan darah tinggi, penyakit menular seksual, masalah ginjal, epilepsi, dan anemia. Hamil pada usia terlalu muda, anoreksia, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, pernah mengalami keguguran dan, dahulu, menjalani kehamilan kembar. Itulah beberapa faktor risiko yang mungkin sekali berkomplikasi dalam tubuh seorang ibu hamil.

Komplikasi selama kehamilan dapat berisiko bagi kesehatan bayi saja, hanya ibu, maupun keduanya. Untuk itu, ibu hamil perlu melakukan deteksi dini dan perawatan prenatal supaya mengurangi risikonya. Apabila Moms sudah memiliki kondisi khusus atau penyakit kronis, dan berencana hamil, maka bicarakan dengan dokter mengenai cara meminimalkan komplikasi sebelum mengandung. Jika sudah hamil, artinya Moms perlu pantauan intensif dari dokter.

 

Lima Komplikasi Kehamilan

Gejala normal dan gejala komplikasi saat hamil terkadang sulit dibedakan. Moms dapat mengevaluasi kondisi kesehatan. Meskipun terjadi masalah ringan dan tidak berlanjut, Moms harus tekun menghubungi dokter untuk memantau kesehatan. Sebagian besar komplikasi kehamilan dapat ditangani dengan pengobatan yang tepat. Beberapa komplikasi kehamilan yang paling umum dialami oleh ibu hamil, meliputi; tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, preeklamsia, persalinan prematur, dan keguguran. Simak penjelasannya dan cara mengatasinya, sebagai berikut:

  1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi terjadi ketika arteri yang membawa darah dari jantung ke organ dan plasenta menyempit. Bila ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi berisiko komplikasi lainnya yaitu preeklamsia. Selain itu, ibu hamil dengan tekanan darah tinggi berisiko melahirkan lebih dini atau disebut persalinan prematur. Untuk mengatasi komplikasi kehamilan ini, Moms harus berkonsultasi dengan dokter serta rutin mengontrol tekanan darah dan minum obat selama kehamilan.

  1. Diabetes Gestasional

Saat ibu hamil, diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak dapat memproses gula secara efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula dalam aliran darah menjadi lebih tinggi dari normal. Untuk mengatasi komplikasi ini, ibu hamil perlu mengubah pola makan untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, ada pula ibu hamil yang memerlukan insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Biasanya diabetes gestasional sembuh setelah kehamilan. 

  1. Preeklamsia

Preeklamsia atau toksemia, dapat terjadi setelah kehamilan berusia 20 minggu. Preeklamsia dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan memengaruhi ginjal. Perawatan yang direkomendasikan untuk preeklamsia ialah janin dan plasenta diinduksi untuk lahir saat kehamilan berusia 37 hingga 40 minggu. Jika bayi lahir terlalu dini, dokter akan memantau kondisi ibu dan bayi dengan cermat. Sebelumnya, dokter akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan tekanan darah. Dalam kondisi khusus, ibu hamil dengan preeklamsia butuh dirawat untuk pemantauan dan perawatan ekstra. 

Baca juga: Panduan Makanan untuk ibu Hamil Preeklamsia

  1. Persalinan Prematur

Persalinan prematur dapat terjadi ketika ibu melahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu. Risiko persalinan prematur ialah organ bayi seperti paru-paru dan otak belum selesai berkembang. Untuk mengatasi komplikasi ini, dokter dapat meresepkan obat-obat tertentu. Selain itu, ibu hamil dianjurkan istirahat total atau bedrest  di tempat tidur agar tidak lahir terlalu dini. 

  1. Keguguran

Menurut American Pregnancy Association (APA), dikutip dari healthline, sebanyak 20 persen kehamilan mengalami keguguran. Hal ini terjadi kadang-kadang bahkan sebelum seorang ibu menyadari kehamilannya. Dalam banyak kasus, keguguran tidak dapat dicegah. Keguguran umumnya terjadi di bawah usia kandungan 20 minggu. Keguguran yang terjadi setelah usia 20 minggu disebut lahir mati. Sering kali penyebab keguguran tidak diketahui. Adapun masalah yang ditemukan, antara lain, plasenta bermasalah, ibu hamil memiliki masalah kesehatan kronis, dan terjadi infeksi.

Moms, jika saat ini tengah hamil, jangan ragu menghubungi dokter apabila terjadi masalah, seperti berikut; terjadi pendarahan dari vagina, pembengkakan tiba-tiba pada tangan atau wajah, sakit di perut, demam, sakit kepala parah, pusing, muntah terus menerus, penglihatan kabur. Moms juga harus menghubungi dokter jika menurut Moms, selama trimester ketiga janin tiba-tiba bergerak lebih jarang dari biasanya. 

 

Cara Mencegah Komplikasi Kehamilan

Tidak semua komplikasi dapat dicegah. Langkah-langkah berikut dapat membantu mendukung kehamilan yang sehat dan mencegah ibu hamil mengalami kehamilan risiko tinggi. 

  • Jika Moms merencanakan kehamilan, konsultasikan dengan dokter sebelumnya untuk membantu Moms mempersiapkan diri. Apabila Moms memiliki riwayat medis penyakit tertentu, dokter akan menyarankan dan menyesuaikan perawatan untuk mempersiapkan kehamilan
  • Makan makanan sehat dengan komposisi kaya serat dan protein tanpa lemak
  • Konsumsi vitamin prenatal setiap hari
  • Posisikan berat badan ideal, tidak terlalu kurus atau pun terlalu gemuk
  • Berhentilah merokok jika Moms adalah perokok
  • Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
  • Kurangi tingkat stres, dengan musik, dan lakukan olahraga yang mengurangi tingkat stres seperti yoga

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan

Bagikan Artikel: