mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Ini Cara Mengitung Masa Subur Setelah Haid Agar Tepat

Moms, Ini Cara Mengitung Masa Subur Setelah Haid Agar Tepat

Masa subur atau ovulasi memang sering kali tidak Moms sadari. Padahal bagi Moms yang saat ini sedang merencanakan kehamilan, masa ovulasi merupakan masa emas bagi Moms lho.

Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi. Meski beberapa wanita berpikir bahwa masa ovulasi mereka adalah pada hari ke 14, sebenarnya masa ovulasi pada tiap wanita bisa berbeda-beda tergantung dari siklus menstruasi. Siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda dan secara normal berkisar antara 25-30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Hari ke-14 mungkin bisa menjadi hari ketika Anda mengalami ovulasi jika siklus menstruasi Moms adalah 28 hari.

Cara Menghitung Masa Subur

Umumnya masa subur wanita dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir. Berikut adalah cara menghitung masa subur wanita:

Baca Juga: 4 Cara Menghitung Masa Subur Setelah Haid, Ternyata Mudah!

  • Ketahui siklus terpendek Anda. Sebagai contoh, siklus terpendek menstruasi Anda adalah 27 hari. Kurangi 27 dengan 18 dan hasilnya adalah 9. Angka ini adalah hari pertama saat Anda berada pada posisi paling subur.
  • Ketahui siklus terpanjang Anda. Sebagai contoh, siklus terpanjang menstruasi Anda adalah 30 hari. Kurangi 30 dengan 11 dan hasilnya adalah 19. Angka ini adalah hari terakhir saat Anda paling subur.

Dengan demikian, jika siklus haid Anda rata-rata adalah 27–30 hari, masa paling subur Anda adalah pada hari ke-9 hingga ke-19.

Tanda-tanda Moms Sedang Berada di Masa Subur Setelah Haid

Agar semakin memperkuat prediksi hari paling subur, Anda juga bisa menggunakan indikator lain, seperti:

1. Meningkatnya suhu basal tubuh

Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Jika suhu tubuh Anda saat bangun di pagi hari sedikit lebih tinggi dari 35,5–36,6 derajat Celsius yang merupakan suhu normal tubuh, ini bisa berarti Anda sedang mengalami ovulasi.

Baca Juga: Masa Subur Pria, Bagaimana Cara Mengetahuinya? Yuk Dads Pahami Lebih Jauh!

2. Adanya perubahan lendir dari mulut rahim

Hormon yang mengontrol siklus haid juga memengaruhi lendir yang keluar dari mulut rahim atau lendir serviks. Tepat sebelum dan selama ovulasi, terdapat perubahan jumlah, warna, dan tekstur lendir.

Beberapa hari sebelum ovulasi, lendir biasanya akan menjadi lengket, keruh, dan keputihan. Sementara itu, tepat sebelum ovulasi, lendir akan menjadi licin seperti putih telur. Tahap ini biasanya berlangsung selama 3–4 hari, dan pada saat inilah Anda memiliki kemungkinan besar untuk hamil jika melakukan hubungan intim.

3. Nyeri pada perut atau punggung

Di masa ovulasi, yaitu di sekitar pertengahan siklus haid, beberapa wanita akan merasakan nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah atau punggung. Rasa sakit ini dapat menjadi salah satu tanda untuk membantu mendeteksi masa subur.

4. Perasaan lebih bergairah

Sebagian wanita merasakan lebih bergairah, lebih bersemangat, dan lebih mudah bersosialisasi tepat sebelum ovulasi. Tak hanya itu, seorang wanita juga akan terlihat lebih seksi saat berada pada masa subur.

Dengan memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid, serta memahami apa yang terjadi selama siklus menstruasi, Anda menjadi lebih terbantu dalam merencanakan kehamilan dan mengevaluasi kesehatan reproduksi.

Jika Anda kesulitan untuk menentukan masa subur atau haid Anda tidak teratur sehingga sulit untuk memperkirakan masa subur, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan. Terlebih lagi jika Moms dan pasangan sudah lama menikah tetapi belum juga dikaruniai anak.

Oiya, Moms juga bisa konsumsi Prenavita Milk Vanilla yang mengandung asam folat. Bagus untuk persiapan program hamil nantinya.

Bagikan Artikel: